Sabtu, 10 September 2022

Menjadi Nasabah Bijak, Peduli Lindungi Data Diri Dari Kejahatan Siber

                 

 

Oknum : "Halo, selamat siang, Bu!" 

Saya.    : "Selamat siang, Pak!"

Oknum : "Saya Rxxx dari Customer Service Bank BRI ingin memberitahukan bahwa rekening ibu menjadi salah satu pemenang Undian BritAma FSTVL berupa uang tunai sebesar 100 juta rupiah dipotong pajak"

Saya.    :  " Oh iya pak, terimakasih!"

( masih sambil berpikir apa iya menang?)

Oknum : " Untuk konfirmasi pemenang, ibu mempunyai ATM BRI kan?" 

Saya     : " Iya saya punya"

Oknum : " Karena ini hari terakhir untuk konfirmasi pemenang, diharapkan ibu segera membayar biaya pajaknya dengan mentransfer melalui ATM agar kami bisa segera mengirim hadiah ibu, jika tidak hadiah ibu akan hangus"

Saya     : "Apakah harus sekarang juga pak?" 

( masih tidak percaya )

Oknum : " Harus Bu, karena ini hari terakhir, ibu tidak mau hadiah ibu hangus kan?, Silakan ibu menuju ATM terdekat, akan saya pandu caranya"

(Dari sini udah berpikir logis kalau ini penipuan)

Saya     : 'Tapi disini sedang hujan pak! Maaf saya tidak bisa ke ATM sekarang "

Oknum : " Waduh bagaimana yah Bu, nanti hadiah ibu hangus lho! Gak sayang Bu? 100 juta lho!"

(Oknum ini masih saja berusaha merayu )

Saya     : " Terimakasih pak, mohon maaf kalau memang bukan rejeki saya tidak apa-apa hangus, daripada saya hujan-hujanan dengan membawa anak saya yang masih bayi, kalau sakit amit-amit nanti malah biayanya lebih banyak!"

( Klik.. oknum langsung menutup teleponnya)

Hahahaha itulah sebagian percakapan saya dengan oknum yang mengaku dari Customer Service Bank BRI kalau saya mendapatkan undian.  Alhamdulillah masih bisa berpikir logis, yah walaupun awalnya udah ngrasa seneng banget!  Bisa nih 100 juta buat bayar utang, benerin atap rumah yang bocor, bayar ini itu , udah ngebayangin senangnya 😍

Untungnya inget pernah dapat email resmi dari Bank BRI mengenai malam pengundian BritAma FSTVL  Periode Februari - Juli 2022 , tanggal 26 Agustus 2022 lalu.            

Email dari email resmi Bank BRI

Tidak hanya itu, beberapa kali saya juga mendapat DM dari Instagram, yang mengatasnamakan dari Bank BRI, untuk meng-klik link tautan.

Bersyukur banget karena disini saya selalu berpikir logis.  Membedakan mana akun resmi dengan akun abal-abal yang ujung-ujungnya akan melakukan penipuan.

Transformasi digital membuka peluang masuknya kejahatan berupa ancaman serangan siber (cyber attack) di sektor perbankan.

Disinilah saya sadar sepenuhnya untuk menjadi Nasabah Bijak, yang Peduli Lindungi Data Diri Dari Kejahatan Siber.

Memang belum lama menjadi nasabah Bank BRI, tepatnya Januari 2022 lalu saya membuka rekening Bank BRI untuk suatu keperluan.  Namun memang akhirnya bener-bener bermanfaat karena mudah dan gampang melakukan transaksi-transaksi.  Apalagi orang tua di kampung memang bank terdekatnya adalah BRI, jadi mereka pun memilikinya rekening BRI.  Cocok deh!             



SMS dari nomor resmi Bank BRI


                  
Buku tabungan dan ATM sebagai nasabah BRI

Seiring perkembangan digital, sektor perbankan telah melakukan transformasi digital dengan mengeluarkan layanan internet banking dan mobile banking. 

Layanan ini diluncurkan untuk memudahkan nasabah untuk melakukan kegiatan perbankan, mulai dari transfer dana, mengecek informasi saldo, mutasi rekening, hingga pembayaran yang dilakukan dengan mobile banking.

Begitu pula dengan Bank BRI.  Di samping memudahkan para nasabah, akan tetapi layanan berbasis mobile banking juga mengundang kejahatan berupa ancaman serangan siber (cyber attack). 

Keberadaan teknologi digital, di satu sisi sangat memberi manfaat dan kemudahan, namun jika tidak bijak maka keberadaannya justru dapat membahayakan dan merugikan.

Kehadiran inovasi layanan finansial perbankan digital di satu sisi memberikan begitu banyak kemudahan akses bagi para nasabahnya. Namun, seringkali kemudahan-kemudahan itu tidak diimbangi dengan sikap bijak nasabah. Tidak sedikit nasabah justru berada di situasi yang berbahaya, dimana mereka menjadi korban kejahatan siber.  

Dan saya pun hampir saja menjadi korban kejahatan Siber.  Nah disini pula pentingnya mengetahui literasi digital agar kita bisa menjadi nasabah bijak  dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.


Peduli Lindungi Data Diri Dari Kejahatan Siber


Melindungi data diri untuk terhindar dari kejahatan Siber penting banget lho!   Jaman teknologi digital jangan asal sembarangan memberikan data pribadi kita.  Karena disinilah awal munculnya kejahatan.

Semua orang pasti setuju jika kejahatan itu ada di mana - mana dan bisa menyasar siapa aja tanpa pandang bulu.  Banyak dari kita yang justru belum memiliki kewaspadaan oleh kejahatan di dunia digital , padahal kejahatan itu juga bisa dilakukan melalui channel seperti HP, internet, hingga kartu debit / kredit kita jika kita tidak berhati - hati.  Tapi, jangan takut untuk bertransaksi digital dan menjadi bagian dari cashless society , selama kita tetap waspada dan berhati - hati dalam menggunakan kartu ATM / debit atau kartu kredit dan lindungi data pribadi kita.

                 

Picture from freepik 

Hal - hal yang bisa dilakukan untuk melindungi data pribadi kita dari kejahatan Siber: 

1.  Jangan install aplikasi yang tidak jelas dan belum banyak penggunanya. Sebelum install, lebih baik cek dulu review-nya! Hati-hati karena ada aplikasi yang malah mengambil dan menyalahgunakan data pribadi kita!

2.  Saat diminta mengunggah selfie dengan KTP untuk konfirmasi identitas,  pastikan dahulu apakah benar untuk upaya ' keamanan ekstra ' atau malah penipuan berkedok phising ? Saat ini , banyak penyalahgunaan data pribadi melalui selfie dengan KTP.  

3.  Jangan pernah memberikan kode OTP karena pihak Bank tidak pernah meminta kode OTP dengan alasan apapun.

4.  Mengaktifkan fitur SMS dan Email notifikasi.  Dengan mengaktifkan fitur SMS dan Email notifikasi, kita akan otomatis terinformasi ketika terjadi transaksi . Jadi kita bisa langsung mengetahui apabila ada transaksi yang mencurigakan.

5.  Waspada dengan nomor yang tidak dikenal, jangan asal mengangkat telpon ( seperti aku hehehehe).

Jadi yang pasti kita jangan terburu-buru saat melakukan sesuatu, apalagi secara online, harus juga berpikir dua kali sebelum bertindak.


Penyuluh Digital Sebagai Edukasi Perbankan


Edukasi layanan perbankan sangat diperlukan agar kita sebagai masyarakat lebih siap menghadapi kejahatan digital yang marak terjadi.

Peran Penyuluh Digital sebagai edukasi perbankan sangatlah diperlukan.   Saya, kalian, kita semua sebagai masyarakat harus melek digital perbankan dan mengajak mereka yang belum melek layanan perbankan digital sehingga lebih digital savy, seperti bisa membuka rekening secara digital.   Bisa mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital.  

Sosialisasi dari Penyuluh Digital  akan memberikan pemahaman dan praktek kepada masyarakat sehingga mereka bisa dan mampu mengamankan rekeningnya dari kejahatan-kejahatan digital.

            

Picture from freepik

Banyaknya modus yang sering digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab di sektor perbankan seperti:

 1. Skimming

 Menggandakan data nasabah melalui mesin ATM yang menggunakan alat skimmer 

 2. Phising

 Menggandakan data nasabah melalui layanan internet banking , SMS dan penyebaran link palsu 

 3. One Time Password ( OTP ) 

 Menyedot dana nasabah melalui sejumlah situs jual beli ( e - commerce

 4. Vishing ( Voice Phising ) 

 Pelaku menghubungi korban melalui telepon dan mengaku dari pihak Bank 

 5.  Sim Swap 

Pencurian data dengan mengambil alih nomor HP untuk mengakses akun perbankan korban

Tapi jangan takut untuk bertransaksi digital dan menjadi bagian dari cashless society , selama kita tetap waspada dan berhati - hati dalam menggunakan kartu ATM / debit atau kartu kredit dan lindungi data pribadi kita.

Ya benar, kitalah sebagai Nasabah Bijak yang harus peduli lindungi data diri dari kejahatan Siber.  Kita yang mengendalikan, jadikan tekhnologi digital sebagai hal yang berguna, memberikan manfaat dan kemudahan perbankan.  

Yuk, jadi Nasabah Bijak melek digital dan cegah kerugian akibat kejahatan siber sekarang juga!


#NasabahBijak #NasabahBijakBloggingCompetition #MemberiMaknaIndonesia