Jumat, 14 Februari 2020

Film Toko barang Mantan : Ungkapan Cinta Tanpa Kata, Bikin Baper


                       
film toko barang mantan


Halo dear..

Kalian pasti punya mantan dong hehehehe...ada berapa? Satu.. dua.. tiga..empat .. atau bahkan lebih? Hmmmm banyak yah.. pastinya saat masih bersama, sang mantan sering memberikan barang-barang yang mungkin kecil namun berarti banget dong? Ya iyalah namanya juga lagi Bucin 🥰 , semua terasa indah.  Terus saat jadi mantan, kemana tuh barang- barang? Di taro di gudang aja? Atau disimpan buat kenangan?

Move on yuk.. !!  Barang pemberian mantan dijual aja ke Toko Barang Mantan.  Ga usah mengingat yang telah lalu, melangkah ke depan karena #cewekbutuhkepastian

Nah di bulan kasih sayang ini, bulan Februari, ada yang menarik karena bukan berpasangan tapi malah menyuguhkan mantan yang harus dilupakan.
MNC Pictures memberikan tontonan yang unik.  Film garapan mba Viva Westi dan penulis Titien Wattimena, bergenre komedi romantis menjadi tontonan yang segar bagi para Bucin buat move on nih!

Film Toko Barang Mantan Terinspirasi dari Kisah Sehari-hari yang mudah ditemui.
Semua orang pernah punya mantan yang sulit dilepaskan. Film ‘Toko Barang Mantan’ bercerita tentang sebuah toko jual-beli barang mantan bagi orang-orang yang ingin move on dari mantannya.

Pemeran utama film ini yaitu Reza Rahardian yang berperan sebagai Tristan, cowok berpenampilan cuek dengan rambut gondrong dan santai banget hidupnya.  Hampir tidak bisa romantis terhadap pacarnya.


                     
Reza Rahadian dan Marsya Timothy


Selain Reza, juga menampilkan Marsha Timothy yang berperan sebagai Laras, seorang mantan dari Tristan. Pertama kalinya dalam film ini, mempersatukan aktor dan aktris terbaik, sehingga film ini mempunyai keunikan yang tersendiri. Seru, lucu, dan bikin baper.

Bagaimana rasanya, jika mencintai seseorang tapi tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata? Hal itu yang terjadi pada Tristan dalam film Toko Barang Mantan. Tristan yang dibintangi Reza Rahadian memang memiliki prinsip, jika ungkapan cinta itu hanya bisa dilakukan dengan perbuatan. Sementara Laras yang dibintangi Marsha Timothy, punya prinsip sebaliknya.

Hal itu yang akhirnya membuat Tristan merasa cintanya pada Laras bertepuk sebelah tangan. Sebagai seorang perempuan, Laras memang memiliki prinsip jika cinta itu wajib diungkapkan dengan kata-kata.

Taek Kucing Cinta,

Perkara Cinta , Cukup Hati yang Tau – Tristan


Dalam kehidupan nyata, aku sependapat nih, bahwa cinta memang harus diungkapkan karena tak semua orang bisa memahami maksud dari tindakan seseorang.  Bisa jadi salah paham terus  nanti ya kan?  Akhirnya bukan jodoh, malah mantan terus yang didapat, duh jangan deh..

Tristan pun bertekad merebut kembali hati Laras dengan bantuan Amel ( Dea Panendra ) dan Rio ( Iedil Putra ). Salah satu caranya adalah menyukseskan Toko Barang Mantan ini dengan segala cara.

Film Toko Barang Mantan  juga dibintangi sejumlah artis ternama lainnya seperti Dea Panendra, Iedil Putra, Brigitta Cynthia, Cemen, Ibob Tarigan, Martin Anugrah, Syifa Hadju.


                     
para pemain film toko
 barang mantan


Kisah polemik cinta yang disajikan dalam film Toko Barang Mantan, bisa disaksikan di bioskop mulai 20 Februari 2020.

Cuz yuk !! Rame-rame nontonnya yah biar baper bareng-bareng😍.  Film ini gampang dicerna karena setting-nya simpel dan ceritanya yang relatable.
Bukan hanya buat yang lagi patah hati ditinggal mantan, tapi buat yang masih berpasangan, wajib banget nonton Film Toko Barang Mantan " karena biar para cowok tau kalau cewek itu butuh kepastian. Boleh juga tuh ajak mantan nonton film ini, kan masih berhubungan baik dong, siapa tau bisa CLBK lagi hehehehe.

Sebelumnya bisa nih nonton trailer nya dulu biar makin penasaran dan baper

official trailer film "toko barang mantan "

nonton film " toko barang mantan " yuk




Rabu, 12 Februari 2020

Memperingati Hari Kanker Sedunia : I Am and I Will


                       



Dalam Rangka Memperingati Hari Kanker Sedunia, pada 4  Februari  2020 lalu, Kementerian Kesehatan RI : Direktorat  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( P2PTM ) mengadakan Pertemuan Social Media Influencer, bertempat di Manhattan Hotel, Jakarta.

Hadir para nasumber :
1. Direktur P2PTM
dr. Cut Putri Arianie, MHKes
2. Prof. Dr. dr. Soehartati A Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) OnkRad
3. dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak
4. Friska Batubara

                      
ki-ka : dr. Cut Putri Arianie, MHKes 
dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak


Ibu dr. Cut putri ariani , M.H.Kes, Direktur  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( P2PTM ) mengatakan bahwa bertambahnya usia harapan hidup orang indonesia  rentan terjangkit penyakit tidak menular.  Transisi teknologi melalui gadget, yaitu ketergantungan gadget yang sekarang ini dapat digunakan apapun yang membuat seseorang jadi malas bergerak atau malas melakukan aktifitas fisik.  Anak-anak atau orang dewasa pun lebih suka main game di handphone, dan lainnya yang membuat tubuh malas bergerak.  Hal ini menimbulkan berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, stroke, Hipertensi, kanker dan lainnya.   Beliau berharap dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai PTM dan dapat disebarluaskan demi untuk menyadarkan masyarakat akan ancaman PTM yang semakin bertambah penderitanya.

Penyakit Tidak Menular (PTM)  merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Munculnya peningkatan terhadap sejumlah penyakit tidak menular tersebut ternyata disebabkan oleh sebuah hal. Gaya hidup masyarakat masa kini telah menyebabkan kenaikan penyakit yang tidak menular.

Ada tiga faktor risiko utama yang menyebabkan peningkatan angka penyakit tidak menular. Yang pertama adalah masalah terkait diet atau makanan, yang kedua adalah perilaku, dan yang ketiga terkait lingkungan seperti polusi udara.

Pada tahun 2018 lalu, berdasar data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan kenaikan angka penyakit tidak menular. Beberapa di antaranya adalah kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, hingga hipertensi.
PTM dipicu berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat.


                        
ki-ka : dr. Cut Putri Arianie, MHKes 
dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak
Prof. Dr. dr. Soehartati A Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) OnkRad


Prof. Dr. dr. Soehartati A Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) OnkRad dalam sharing nya mengatakan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang keliru.  Banyak informasi yang didukung oleh "peluang bisnis" yang menjadikan informasi jadi menyesatkan (dari 686.000.000 hasil tentang "kanker" di google, hanya 15% yang dapat diterima untuk direkomendasikan bagi pasien; Hanif et.al).

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan yang mengakibatkan keterlambatan diagnosis dan perawatan (70% →> 50% akibat dari hasil informasi yang keliru) . Sedangkan Insidensi kanker diestimasi akan meningkat terus menerus.

Kanker adalah penyakit ketika sel-sel abnormal membelah secara tak terkendali dan menghancurkan jaringan tubuh.
Pencegahan kanker bisa dilakukan dengan
dengan perilaku CERDIK :
1. Cek kondisi kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin aktivitas fisik
4. Diet dengan gizi seimbang
5. Istirahat yang cukup
6. Kelola stress

Karena jauh lebih mudah dan efisien untuk mencegah daripada mengobati kanker.

Cek kesehatan secara  rutin dan waspada :
• Waktu buang air besar atau kecil terjadi kebocoran atau perubahan keblasaan
• Alat diganggu dan berhasil
• Suara serak atau batuk yang tidak sembuh- sembuh
• Payudara atau di bagian tubuh lain ada benjolan (tumor)
• Andeng-andeng  ( tahu lalat) berubah sifatnya menjadi besar dan gatal
• Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
• Adanya koreng atau borok yang tidak mau sembuh - sembuh

Kanker Payudara

Kanker adalah momok yang sangat menakutkan bagi semua orang.  Apalagi dengan kanker payudara.  Sungguh ngeri walaupun cuma membayangkan saja. Kanker payudara bisa terjadi pada wanita maupun pria.

Masih teringat jelas dalam pikiranku kejadian 5 tahun yang  lalu,  saat kakak  kandungku Ary astuti,  divonis positif kanker payudara stadium 2B.  Padahal sebulan sebelumnya sudah melakukan operasi untuk membuang kelenjar di payudara.  Ternyata sel aktif berkembang dengan cepat  sehingga berubah menjadi kanker.  Tanpa buang waktu,  segera dilakukan operasi pengangkatan payudara.  Setelahnya dilakukan kemoterapi sebanyak  8 ( delapan kali)  dan terus minum obat dalam pantauan dokter hingga 5 tahun.  Perubahan yang terjadi setelah kemoterapi tentu sangat banyak dan parah.  Bersyukur walaupun banyak pantangan makanan,  kakak selalu rutin dan meminum obat yang dianjurkan.  Berangsur-angsur sistem kekebalan tubuhnya kembali walaupun tidak seperti saat sebelum terkena kanker.  Namun hal  ini sangat membahagiakan.   Umur manusia tidak ada yang tahu,  tapi sebagai manusia tetap berusaha untuk berikhtiar demi kelangsungan hidup.

SADARI atau ‘perikSA payuDAra sendiRI adalah salah satu cara untuk mendeteksi dini kemungkinan kanker payudara, dengan melakukan gerakan teratur dan teknik tertentu pada payudara untuk dapat meraba atau merasakan benjolan di payudara.

SADARI perlu dilakukan secara rutin setiap bulan, antara hari ke-7 hingga hari ke-10 menstruasi, disaat jaringan payudara tidak terlalu sensitif.

Berikut teknik-teknik yang mudah dalam melakukan SADARI:
1.Buatlah lingkaran-lingkaran kecil dari atas sampai bawah secara vertikal melingkari sekitaran payudara.
2.Ulangi tehnik nomor 1  ke payudara kanan.
3.Cubit kedua puting dan perhatikan apabila ada cairan yang keluar. Kalau ada cairan keluar, hubungi dokter.
Selain melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), jika moms sudah berusia 35 tahun atau lebih sebaiknya melakukan tes mamografi atau USG payudara minimal setahun sekali, agar kanker terdeteksi sebelum terlambat.


                        


Lebih lanjut dalam penjelasan oleh dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak  tentang " Penanggulangan Kanker Payudara dan Leher Rahim Di Indonesia " bahwa kanker adalah penyakit yang penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia.  43% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor resiko seperti menghindari paparan asap rokok dan alkohol, memproteksi kulit dari paparan sinar ultraviolet, diet seimbang, aktivitas fisik dan pencegahan infeksi yang berhubungan dengan kanker. 30% dari kasus kanker dapat disembuhkan bila ditemukan dan diobati pada keadaan dini.  4 dari sepuluh orang dapat dicegah.  Maka dari itu kita cegah sejak dini.  Deteksi Kanker Leher Rahim dengan IVA / Papsmear / HPV DNA.

Tes IVA dilakukan bagi wanita aktif seksual dengan rentang usia 30-50 tahun,  bisa dilakuka di Puskesmas oleh Dokter maupun Bidan. Bisa dilakukan setiap saat, dan diulang setiap tahun.

Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat peningkatan prevalensi kanker dari 1,4 persen per 1.000 penduduk pada 2013 mnjadi 1,8 persen per 1.000 penduduk pada 2018.

Tidak perlu berobat keluar negeri untuk mengobati kanker karena sekarang di Indonesia pun sudah ada alat yang lengkap untuk mengobati kanker.  Seperti di RSCM.  PKaT RSCM merupakan satu-satunya Pusat 4D Radioterapi di Indonesia.
• Dilengkapi FFF dan laju dosis tinggi, sehingga mampu memberikan dosis ablasi dalam waktu relatif singkat. 
• Dilengkapi dengan sistem verifikasi 4D dan manajemen pergerakan
• Ukuran MLC 0,5 cm sehingga pahatan dosis lebih sesuai
• Meja pasien dapat bergerak 6 aksis 
• Alat ini didedikasikan  untuk tehnik stereotaktik.

Seperti  dalam sesi sharing bersama ibu Friska Batubara.  Beliau menceritakan bagaimana keluarga dalam mengobati dan merawat ayahanda ( Cosmas Batubara ) , dengan berobat ke Jepang.  Perlu biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan waktu yang lama.  Tentunya bagi keluarga yang mampu mungkin tidak masalah.  Bagaimana dengan keluarga yang anggotanya ada yang terkena kanker namun berasal dari golongan biasa saja? Tentunya berobat di Indonesia adalah pilihan yang baik. 

Selamat Hari Kanker Sedunia

Bersama kita bangun kesadaran masyarakat untuk mencegah dan mengendalikan kanker melalui deteksi dini serta perubahan perilaku dan gaya hidup yang lebih sehat.

                       


Kekayaan yg paling berharga adalah kesehatan. Yuk, jaga kesehatanmu dgn membudayakan perilaku GERMAS yakni :
1. Rutin beraktivitas fisik
2. Makan buah & sayur
3. Tidak merokok
4. Tidak konsumsi alkohol
5. Cek kesehatan secara berkala

Aku harus bisa hidup lebih sehat, untuk mencegah terjadinya penyakit kanker.
Keluargaku termasuk dalam lingkup yang mengalami.  Bapak kena prostat, ibu tyroid, kakak perempuan kanker payudara stadium 2b.  Tante dari ibu kanker payudara.  Ponakan dan sepupu dari bapak kanker payudara.  Dan aku sendiri mengalami kista di indung telur.  Untuk itu aku ingin hidup sehat untuk kehidupan yang lebih baik, kini dan kelak untuk sampai tua nanti.  I Am and I Will

                        
I am Meilia and I Will Healthy Life


Siapapun kamu, laki-laki atau perempuan, sekecil apapun yang kamu lakukan, kamu punya kapasitas dan peran untuk mencegah kanker. 

Jadilah Influencer yang kritis, karena tidak semua produk yang di endorse itu baik.

Untuk informasi lebih lengkap bisa cek di sosial media Direktorat  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( P2PTM ) , Kementerian Kesehatan RI di Website : P2PTM www.p2ptm.kemkes.go.id
Instagram : p2ptmkemenkesri
Twitter : p2ptmkemenkesRI
Facebook : direktorat p2ptm kemenkes RI

                          
BloggerCrony Community


#IAmAndIWill
#DeteksiDiniSavesLives