Hmm padahal ga se ekstrim itu sih. Cuma memang bener-bener menguras tenaga, emosi dan pikiran.
Dimulai saat tanggal 18 januari mertuaku berkunjung kerumahku. Kayaknya memang untuk waktu yang lama, karena ibu mertua baru pensiun. Sebelumnya ibu mertua adalah PNS di BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ) per 31 desember 2017 kemaren. Jadi pastinya sudah ga diribetkan dengan urusan pekerjaan lagi. Ga etis dong kalo kutanya " bu maaf mau lamakah disini?" Hihihihi bisa langsung dipecat aku jadi mantu.
Tapi dari situlah semua bermula. Aku yang jarang masak, seenaknya sendiri, sekarang mesti bener-bener masak dan jadi ibu RT yang rajin.
Huft sungguh melelahkan. Biasa bangun siang, kadang masak air dan masak nasi aja suami yang melakukan. Hihihi aku memang pemalas banget. Semua kulakukan dengan santai. Yang penting anak+suami sarapan, bawa bekal dan berangkat sesuai jamnya. Dan suami ridho. Lha kalo yang ini kayaknya mesti tanya suami deh, bener-bener ridho apa males berantem denganku hahaha.. "maafkan istrimu yah" semoga bisa jadi istri sholekhah aamiin ( harapanku hehe ).
Kembali ke kedatangan mertua, aku mesti bangun pagi, siapin sarapan, bikin minum, bikin bekal. Biasanya setelah anak dan suami berangkat, aku bisa istirahat tiduran di kamar sambil mainan HP.
Sekarang ga bisa lagi 😂😢.. jaga imej depan mertua. Mesti bikin cemilan sebelum makan siang. Siapin makan siang, beberes, sore udah mesti nyiapin untuk makan malam.
Sebenarnya masih bisa nyantai sih. Cuma bapak mertua agak ribet. Ditawarin minum, bilangnya ga usah. Aku istirahat bentar, eh pengen kopi.
Makan juga gitu, katanya makan apa aja hayo yang penting ga ngrepotin aku. Lha udah dimasakin, ternyata ga sesuai, minta yang lain. Hadeeeh stok sabar ini mah.
Giliran ga minta, ga mau makan karena ternyata masakanku ga sesuai keinginannya. Alhasil beliau bilang udah kenyang katanya.
Pengen nangis rasanya. Masih berlanjut kali ini masalah pakaian. Udah dicuciin rapi beres, baru selesai jemur, eh udah ganti lagi. Haduh kapan slesenya kerjaanku?
Ngadu ngeluh dikit ma suami ga membantu juga. Suami malah bilang "terus masak aku ngomong ke bapak ibu, mah?" Ya ga enaklah , katanya "
Aaarrrgghhh pusing aku jadinya. Udah capek, hati masih kesel pula huft.
Kalo ibu mertua sih ga cerewet cuma ya gitu kadang-kadang suka pengen masak sendiri dan berantakanlah dapurku hikss.
Akhirnya ku ademkan hati dan pikiranku. Ku flash back ke belakang. Sebelum jadi suamiku, mertualah yang mengurus, merawat dan membesarkan hingga seperti sekarang. Saat menikah denganku, suami sudah sepenuhnya berjanji menjaga dan menyayangiku. Aku pun mencoba merasakan apa yang dirasa mertuaku dengan membayangkan saat nanti aku punya menantu sendiri ( karena kedua anakku cowok ). Nantinya mereka pun akan bertanggung jawab kepada istrinya.
Jadi memang sudah kewajiban seorang menantu untuk berbhakti juga kepada mertua. Karena bagaimanapun mertua adalah orang tua kita juga.
"Maafkan menantumu ini yah pak, bu.. belum bisa mengurus dan merawat dengan baik" padahal anakmu sudah kuambil untuk menjagaku. Dan kalian bisa menerimanya"
Mommies, konflik dengan mertua pastilah ada walaupun cuma hal kecil. Namun berusaha untuk menyadari, kalo mereka sebetulnya ingin diperhatikan dan disayangi di masa tua nya. Kalo bukan kita menantu yang membantu suami merawatnya, siapa lagi? Ridho suami akan kita peroleh lewat keikhlasan kita. Aamiin