Senin, 21 Oktober 2024

Keindahan Alam Dukuh Kemuning Jadi Sinar Kehidupan Warga

                 

Source foto : Star Jogja FM 

Dukuh Kemuning, nama kampung yang tak sepopuler tempat wisata Gunung  Kidul yang lain seperti Pantai Indrayanti, Pantai Siung, Pantai Wediombo, juga Goa Pindul, Gunung Api Purba Nglanggeran dan destinasi eksotis lainnya. Padahal, Kemuning memiliki potensi wisata yang luar biasa. 


Dukuh yang terletak di di Desa Bunder, Kecamatan Patuk Gunungkidul, Yogyakarta, walaupun tak setenar tempat wisata lain namun. dukuh ini menyimpan berbagai cerita menarik yang membuat kembali bersinar.


Dengan Keindahan alamnya yang ditawarkan,  

pemandangan alam yang sangat indah dengan hamparan alam terbentang luas dari dataran tinggi.   Suara burung, hempasan angin yang mengenai daun-daun pohon menjulang tinggi.  Hamparan hijau pohon tanpa bangunan rumah dan gedung ini merupakan nikmat tersendiri.

Hal inilah yang menjadikan Dukuh Kemuning ini dapat menjadi sinar kehidupan warganya.  Tak salah bila Dukuh Kemuning lantas dinobatkan sebagai salah satu Kampung Berseri Astra sejak tahun 2016 lalu.


Sebagai Penggerak KBA Dusun Kemuning, Pak Suhardi teringat kembali saat Astra belum masuk ke desanya ini, Dukuh Kemuning masih sangat tertinggal 


Astra masuk ke Dusun Kemuning dengan membawa 4 pilar yang sangat dirasakan warga sekitar. 4 pilar itu adalah pendidikan, kesehatan, lingkungan dan kewirausahaan.

                 
Source foto : Tugu Jogja 

Warga Dukuh Kemuning  yang mayoritas petani, awalnya susah diajak untuk program lingkungan.  Setelah mendapatkan pendampingan dari Astra, seperti memberikan pelatihan pembuatan umpan pakan ternak ikan dan mengoptimalkan halaman rumah untuk sayuran dan hidroponik.  Termasuk mengelola bank sampah, Dukuh Kemuning saat ini bisa menghasilkan rupiah untuk Program Makanan Tambahan bayi dan lansia.


Sinar Matahari yang Membelah Kabut Kemuning


Kabut yang menyelimuti desa di tengah hutan itu pun mulai terbelah saat sinar mentari menembus dinding-dinding rumah warga.   Sinar matahari itu juga menghangatkan danau Kemuning tidak jauh dari desa.  Layaknya matahari yang selalu memberi kehidupan, Astra juga memberikan pendampingan di bidang wisata. Beberapa fasilitas di Telaga Kemuning merupakan bantuan dari Astra ini menjadi background wisata yang akan mengangkat ekonomi warga.

Source foto : Tugu Jogja 


Berjuang menjadi "ada"


Bersama harapan dan optimisme, Pak Suhardi bergerak bersama warga Kemuning  yang sudah  mulai  dikenal  oleh  banyak  orang,  bukan  hanya mayarakat lokal tetapi orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia. 


Tidak hanya itu, anak-anak Dukuh Kemuning juga dibekali kemampuan untuk melakukan kegiatan kesenian. Jadilah 

dukuh ini memiliki kelompok seni yang mendukung pengembangan wisata di sana. Mulai dari seni gamelan dan wayang kulit, kirab budaya, tari pasukan kuda lumping, hingga seni Jathilan. Mereka sangat antusias meneruskan tradisi leluhur. 


Sungguh sangat terharu melihat perjuangan Pak Suhardi, menggerakkan para warga Dukuh Kemuning.  Dengan tekad yang kuat,  perjuangan dari ‘tiada’ menjadi ‘ada’.  Yang cukup merasa sangat senang bisa dikenal dan dikunjungi , dengan kearifan lokal masyarakat dukuh yang tidak mengharapkan apa-apa.


Oase Gunung Sewu Kemuning


Optimisme pak Suhardi dan warga Kemuning yang menyemai menjadi sinar kehidupan juga merambah dunia digital.  Mereka gencar mempromosikan berbagai 

keunggulan di desanya.  Dan untuk kepentingan pemasaran di dunia maya, 

Dukuh Kemuning mengambil nama “Oase Gunung Sewu Kemuning" yang didasari dari hasil pencarian oleh mesin pencari di internet dengan kata kunci ‘Kemuning’ lebih banyak didominasi oleh kawasan  wisata kebun teh dan juga tanaman Kemuning itu sendiri.  Dimana ini adalah.hal yang barangkali tidak banyak dipikirkan oleh orang - orang dalam memasarkan sesuatu di dunia digital saat ini.

                   
Source foto : Pixabay

Kemuning yang  tadinya adalah dukuh terpencil , bersama dengan sosok Pak Suhardi sebagai penggerak KBA akan terus bersinar, tak ada lagi hambatan  berarti bagi mereka untuk menyemai asa hingga tumbuh rindang menaungi masa depan Kemuning.


ASTRA mengapresiasi orang-orang yang  berkontribusi dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan untuk kepentingan bersama yang lebih baik. Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia!


Untuk informasi lebih lengkap tentang SATU Indonesia Awards dapat diakses melalui www.satu-indonesia.com.

Jumat, 18 Oktober 2024

Jembatan Edukasi dan Informasi Seputar Autisme oleh Alvinia Christiany


Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan teman lama semasa SMA, karena rentang waktu yang lama tidak bertemu, saya  baru tahu anak pertamanya laki-laki dan  menderita "autis"


Saat berkesempatan berbicara dari hati ke hati, teman saya ini bilang, dari lahir anaknya ini sehat, montok bikin gemes dan tidak kurang suatu apapun , sampai usia 5 bulan tiba-tiba mengalami sakit panas dan kejang, namun terlambat di bawa ke dokter/medis, dan pada akhirnya seperti sekarang ini sampai usia di anak mencapai 19 tahun namun tidak mendapatkan penanganan berarti.


Teman saya ini cerita jaman dahulu kehidupan masih susah, jadi tidak bisa memberikan terapi yang tepat karena terbentur biaya, dan merasa malu untuk berbaur dengan masyarakat karena merasa anaknya berbeda.

                
Sumber foto : freepik

Dikutip dari beberapa sumber, Autis atau biasa disebut autism spectrum disorder adalah sebutan bagi orang-orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya dan mempengaruhi perilakunya sehari-hari atau yang disebut juga dengan neurobehaviour. Tanda seseorang menunjukkan gejala gangguan autis biasanya dapat diamati pada tahun ketiga setelah lahir. Namun, tidak sedikit juga yang sudah mengidap autis sejak lahir


Gangguan autisme memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat diamat. Umumnya, ciri ini dapat dilihat sejak usia mereka masih anak-anak.


Ciri paling umum dari pengidap autis adalah mengalami masalah dengan sosialnya. Misalnya, lebih suka bermain sendiri, berinteraksi dengan orang lain hanya untuk mencapai tujuannya, kontrol emosi yang buruk hingga menghindari kontak fisik dari sosialnya.


Sekilas, beberapa orang dengan autisme terlihat memiliki kendala intelektual, masalah sensorik, problem pendengaran atau penglihatan.  Faktanya, ada berbagai macam tipe autisme. Berbeda tipe, berbeda pula penanganan yang diperlukan.

Diagnosis yang akurat dan sedini mungkin dapat membantu anak-anak autis mendapatkan support dan pendidikan yang sesuai.


Beberapa ahli mengatakan bahwa seseorang mengidap autis karena faktor genetika. Namun, selain faktor genetika, ada faktor lain yang dapat menjadi faktor autis seperti jenis kelamin, faktor keturunan, efek samping alkohol atau obat, mengidap penyakit tertentu, bayi lahir prematur, dan juga usia orang tua ketika hamil.


Teman saya bilang kalau si anak sering tantrum dan bisa menyakiti orang yang ada di sekitarnya. Sungguh rasanya miris banget melihatnya, hanya bisa duduk diam, tanpa bisa melakukan apa-apa, minimal untuk dirinya sendiri.  


Ga kebayang, gimana nanti kalau misal orang tuanya yang pergi mendahului, bagaimana dengan masa depan si anak autis ini? 


Orang Tua Malu Mempunyai Anak Autis?


Stigma autisme di Indonesia masih 

tergolong cukup buruk, sehingga 

banyak orang tua dengan anak autisme 

cenderung malu akan keadaan anaknya 

sehingga tidak mendapatkan edukasi 

yang cukup untuk membesarkan anaknya 

dengan maksimal. 


Sungguh kasihan bukan kalau seperti ini, bagaimana anak-anak autis bisa berdaya minimal untuk diri mereka sendiri?

                 
Sumber foto: Facebook Semangat Astra Terpadu 

Sampai saya membaca profil salah satu profil penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards 2022  kategori kelompok, beliau adalah Alvinia Christiany yang merupakan co-founder dari "Teman Autis" bersama dengan Ratih sebagai founder. Yang merupakan seorang  corporate legal counsel lulusan Fakultas  Hukum, jurusan Hukum Bisnis, Universitas  Airlangga dan Master of Laws dari  University College London


Alvinia Christiany yang menjadi co-founder serta 6 anggota lainnya dengan beragam 

latar belakang, diantaranya guru anak 

berkebutuhan khusus, dunia digital 

marketing, legal counseling dan lain 

sebagainya.


Anak-anak dengan kebutuhan khusus memang kerap dipandang sebelah mata. Tatapan aneh hingga aksi perundungan sering mereka dapatkan.  Inilah yang menggerakkan hati Alvinia Christiany karena prihatin dengan banyaknya kasus perundungan yang menimpa anak autis di Indonesia.


Alvinia memaparkan bahwa gerakan Teman Autis ini awalnya bernama Light Up Project dan terbentuk pada 2017. Namun, pada 2018, gerakan ini mem-branding diri dengan visi yang lebih spesifik. Bahkan, pada awal mula berdirinya gerakan ini mayoritas menggunakan pendanaan mandiri yang berasal dari para anggotanya.


Untuk selanjutnya mereka mengadakan penggalangan dana yang awalnya ada donatur yang memberikan donasi untuk mereka mengembangkan website ini, tapi tetap mayoritas merupakan pendanaan mandiri.

                
Sumber foto : Instagram @temanaut

Teman Autis didirikan untuk memberikan berbagai macam edukasi mengenai autisme untuk para orang tua yang mempunyai anak dengan diagnosa autisme.  Teman Autis percaya jika orang tua dilengkapi dengan edukasi yang tepat, maka anak autis dapat berkembang dengan maksimal.  Dari mulai seminar hingga turun ke jalan saat car free day jadi cara yang ditempuh gerakan Teman Autis untuk mensosialisasikan autisme.  

Melakukan jalan bareng dengan anak-anak yang punya kondisi autisme beserta orangtuanya juga di car free day Sudirman Jakarta.  Dengan membawa spanduk, mensosialisasikan autisme kepada pejalan kaki yang ada di car free day, sekalian untuk meningkatkan kesadaran autisme di lingkungan sekitarnya.  


Para orang tua yang anaknya menderita autis juga bisa saling mengobrol tentang kondisi masing-masing anak mereka di acara seminar yang agendakan.  Adanya hal ini diiharapkan para orangtua anak-anak autis bisa saling bertemu dan berdiskusi, sehingga dari sinilah terpetakan mengenai kebutuhan mereka. Dari kebutuhan mencari klinik, tempat terapi, hingga sekolah.

             
Sumber foto Instagram @temanautis


Website www.temanautis.com dibentuk oleh Alvinia  pada tahun 2018. Website ini bisa menjadi wadah bagi para orangtua untuk mencari informasi dan masyarakat awam untuk mengenal lebih dekat dengan anak-anak autis.  Memuat direktori tempat-tempat seperti klinik, tempat terapi, sekolah, hingga komunitas-komunitas bagi anak-anak autis. Selain itu terdapat pula berbagai macam artikel tips yang ditulis oleh ahlinya, sehingga memudahkan orangtua untuk mencari informasi dari sumber terpercaya.    Disamping itu juga menyediakan test screening awal bagi orangtua dengan anak usia 4-11 tahun yang ingin mengetahui apakah anak mereka mengalami gejala autisme atau tidak.


Langkah Alvinia Christiany semakin mantap untuk membuat masyarakat bisa mengetahui dan memahami kondisi para anak autis.

Sampai saat ini Teman Autis juga sudah 

bekerjasama dengan 100 lebih klinik, 

tempat terapi, dan sekolah.


Meski sederhana, mimpi mereka mulia, supaya anak-anak autis dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.  Salah satu cara yang ingin dilakukan adalah merangkul mitra dari pulau lain sehingga para orangtua dapat mendapatkan bantuan yang mereka inginkan.


Gerakan Teman Autis juga akan fokus mengembangkan konsultasi online. Hal ini dilakukan dengan cara sosialisasi konsultasi online dengan pergi ke kota lain.  Sehingga para orangtua yang memiliki akses terbatas bisa segera mendapat penanganan dari ahlinya.


Apresiasi Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Awards ke-13 untuk kategori kelompok


Dengan segala sepak terjang Alvinia Christanty bersama teman-temannya untuk  membuat Indonesia ramah autis, mereka pun akhirnya bisa menjadi pemenang dan menerima Apresiasi Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Awards ke-13 untuk kategori kelompok


Apa yang dilakukan oleh Alvinia Christianty menjadi semangat untuk bangkit bagi para generasi muda supaya tergerak memberikan perubahan dengan melakukan hal kecil yang bermakna. 


Kedepannya masyarakat indonesia bisa menerima teman autis di lingkungannya sehingga mereka mudah menjalankan kehidupan sehari-harinya.


ASTRA mengapresiasi orang-orang yang  berkontribusi dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan untuk kepentingan bersama yang lebih baik. Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia!

Selasa, 15 Oktober 2024

Rizki Hamdani Mengusung Kelompok Santri Tani Millenial dengan Sistem Pertanian Terpadu


Pesantren merupakan lembaga pendidikan  yang didalamnya terdapat sebuah pendidikan tradisional ataupun modern yang banyak ikut andil dalam pengembangan pendidikan Islam. Keberadaan pesantren sangat dibutuhkan masyarakat dikarenakan telah dipercayai bahwa pesantren adalah tempat yang banyak mencetak para santri menjadi pribadi yang baik dan bermoral tinggi.


Mereka juga diajarkan untuk menjaga sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran agama, seperti jujur, disiplin, tolong-menolong, dan menghormati sesama.


Ada beberapa pesantren yang mengajarkan pertanian kepada santri. Dalam pesantren, santri belajar berbagai hal tentang pertanian, seperti cara mencangkul, memanen, dan merawat tanaman dan ternak. 

 

Pesantren mengajarkan pertanian untuk memupuk kemampuan santri agar mereka siap saat kembali ke rumah. Santri yang bisa bertani dan berternak diharapkan memiliki bekal yang cukup untuk berjuang di tengah masyarakat. 

 

Dalam pesantren, santri belajar pertanian secara mandiri, termasuk membuat pupuk. Dengan cara ini, diharapkan hasil panen akan meningkat dan tidak kalah dengan biaya yang dikeluarkan


Dan, para santri memang seyogyanya tidak bisa terhindarkan dari dunia pertanian. Pertanian merupakan hajat hidup manusia di sepanjang usianya. Tidak ada tani bisa dibilang tak ada yang bisa dimakan. Dengan demikian pertanian harus terus lestari


Anggapan Profesi Petani Tidak Memiliki Masa Depan Cerah


Meskipun pertanian dan peternakan adalah sektor yang fundamental profesi petani sering dianggap tidak memiliki masa depan emas.  Minat generasi muda pada pertanian dan peternakan juga semakin rendah dan bisa diharapkan sebagai mata pencaharian. Melihat langsung fenomena ini, Rizki Hamdani bertekad mengubah paradigma tersebut dan meyakinkan generasi muda bahwa kedua profesi itu juga menjanjikan penghasilan yang baik.  


Sarjana Kesehatan Publik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu mengembangkan sistem pertanian terpadu  atau integrated farming sistem ( IFS )  Dan sebab dekat dengan komunitas pesantren, Rizki  memutuskan untuk membina para santri di pondok pesantren.  Rizki memulai dengan program pertanian terpadu bekerja sama dengan Ahmad Habibul Amin, pengasuh pondok Fathul Ulum di Jombang, Jawa Timur pada tahun 2017 


Kelompok Santri Tani Millenial ( KSTM )

               
Sumber foto : tribunmadura.com

Program yang diusung oleh Rizki adalah Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM). KSTM adalah sebuah kelompok wirausaha yang berisikan santri-santri yang ada di Jombang, Jawa Timur. 


Kelompok Santri Tani Millenial ( KSTM ) dirintis oleh Rizki untuk memberdayakan para santri yang menggunakan integrated farming system (IFS) ini memudahkan para santri dalam melakukan kegiatan kewirausahaan. Adanya KSTM mengajak para santri di pondok pesantren untuk melakukan banyak kegiatan seperti bertani, beternak lele, dan sebagainya, hingga saat berkembang menjadi puluhan kelompok Santri Tani yang tersebar di Jombang, Jawa Timur.


Bukan hal yang mudah bagi Rizki untuk mengajak para santri muda untuk bertani dan beternak.  Banyak santri yang merasa bosan, gagal dalam berkegiatan, atau tergoda menekuni kegiatan.  Tanpa patah semangat, Rizki menggandeng para Kiai pondok untuk meyakinkan para santri, dan melalui wejangan dari para Kiai, Santri diyakinkan bahwa memiliki keterampilan seperti bertani, beternak, atau budi daya ikan bisa menjadi alternatif setelah keluar dari pondok.


Perjalanan yang cukup berliku membuahkan hasil.  Setelah disediakan fasilitas pasca panen, kelompok tani mengalami peningkatan pendapatan dan diberikan kesempatan mengurus sertifikasi halal dalam pemotongan hewan untuk kelompok perternak unggas. 

                 
Sumber foto : penamerahputih.com

Program Unggulan Ngaji Tani


Mengaji yang diselingi dengan edukasi mengenai pertanian maupun peternakan yang diprioritaskan untuk santri berusia 15 ke atas dengan tujuan mereka bisa mengembangkan keterampilannya lebih jauh lagi dengan cara diminta mendesain inovasi pangan baru yang memakai lahan seluas 1,5 meter x 2,5 meter


Prinsip Zero Waste


Prinsip zero waste diterapkan dengan memanfaatkan limbah peternakan sebagai pupuk organik untuk lahan pertanian.  Untuk itu diharapkan program Kelompok Santri Tani Millenial bisa terus berjalan di sejumlah pesantren karena merupakan salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.


Strategi untuk  bisa menarik minat para santri untuk mencoba menjadi wirausaha dilakukan oleh Rizki dengan cara mengajak mereka berpraktek simulasi beternak atau bertani.  


Sistem pertanian terpadu yang telah melahirkan petani milenial ini telah masuk kurikulum pesantren.  Dengan ini pesantren memiliki potensi sebagai saluran menciptakan regenerasi petani.

                
Sumber foto : kompas.id

Rizki Hamdani dari Jombang, Jawa Timur, adalah sosok Penerima Apresiasi

Satu Indonesia Awards 2020 bidang lingkungan yang telah melahirkan petani milenial dari pesantren untuk meningkatkan produktivitas pertanian baik secara lokal maupun skala nasional.


Rizki Hamdani menjadi semangat untuk bangkit bagi para generasi muda supaya berani melakukan perubahan kecil di lingkungan sekitarnya, tetapi memberi perbedaan


Santri memang harus serba bisa sebagai bekal kelak saat berjuang di tengah masyarakat.


ASTRA mengapresiasi orang-orang yang  berkontribusi dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan untuk kepentingan bersama yang lebih baik. 

Apresiasi ini diberikan kepada anak bangsa yang senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat melalui lima bidang, kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut


Untuk informasi lebih lengkap tentang SATU Indonesia Awards dapat diakses melalui www.satu-indonesia.com.


Senin, 14 Oktober 2024

Pembuktian Melalui Uji TPC Meter, Cuma FILMA Minyak Goreng yang Aman

Sebagai ibu rumah tangga,  setiap pagi aku bangun pagi-pagi sekali, mulai memasak sarapan juga  bekal untuk anak dan suami.  Masakan sederhana yang jadi favorit keluarga.


Memasak jadi kegiatan rutin setiap hari,  karena aku menyadari dengan memasak dirumah akan lebih sehat karena aku lebih bisa mengontrol kualitas dan kebersihannya.   Dengan memasak sendiri aku  bisa menyajikan pola makan yang sehat untuk keluargaku.  Selain itu juga 

memastikan bahwa makanan tersebut lebih rendah kalori dan bergizi.


Aku juga sering membuat cemilan-cemilan yang di goreng.  Pokoknya gorengan wajib ada deh dirumah.  Nah ini yang bikin minyak goreng dirumah jadi cepat abis.  Dan juga sebenarnya ada kekhawatiran tersendiri sih buat aku, menyajikan gorengan hampir setiap hari dirumah untuk anak dan keluarga. 

Yah memang sih makanan gorengan memang memiliki daya tarik tersendiri.  Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat makanan ini digemari banget di keluargaku.


Penggunaan minyak goreng udah jadi kebutuhan sehari-hari dirumah, tidak hanya untuk menggoreng, tapi juga  memasak dan menumis sayuran.


Begitu pentingnya dan wajib harus ada minyak goreng di dapur,  aku jadi berpikir apakah penggunaan minyak goreng yang aku lakukan saat ini aman?    Apalagi susah banget nih buat gak makan gorengan.  Seperti saat kumpul keluarga dirumah, pasti anakku akan menanyakan "mana gorengannya ,Mah?" 

Penggunaan minyak goreng juga berulang -ulang.

Duh jadi dilema deh.. 


Press Conference FILMA Cooking Oil

Pembuktian #cumaFILMA yang Aman


                


Beruntung banget pada Kamis tanggal 10 Oktober 2024 yang lalu aku mendapat kesempatan diundang dan menghadiri acara Press Conference FILMA Cooking Oil Pembuktian #cumaFILMA yang Aman.  Bertempat di Wyl's Kitchen, Veranda Hotel Pakubuwo, Jakarta Selatan.  Acara ini dihadiri oleh Chef Devina Hermawan, Nagita Slavina juga Anastasia Sheila, Senior Brand Manager FILMA. 


FILMA merek minyak goreng unggulan membuktikan komitmennya dalam menghadirkan produk berkualitas tinggi yang aman digunakan sehari-hari.  


Ternyata nih , minyak goreng yang berkualitas bagus tidak memiliki aroma dan tidak berasa serta memiliki warna yang jernih dan ini ada dalam FILMA.

               

Penggunaan minyak goreng yang berkualitas rendah atau sudah rusak akan menyebabkan bau tengik pada masakan dan juga rasa gatal di tenggorokan.  Duh tentunya kita gak mau dong jika sampai terjadi seperti itu.  Makanya ini pentingnya kita memilh minyak goreng  yang aman dan sehat, yang bener-bener berkualitas tinggi 


Seperti yang diungkapkan oleh Chef Devina Hermawan bahwa penting bagi beliau sebagai seorang Chef untuk selalu memilih bahan-bahan berkualitas untuk menghasilkan masakan terbaik, termasuk dalam memilih minyak goreng.   Chef Devina memastikan bahwa minyak goreng yang akan digunakan memiliki kualitas yang bagus yaitu  dari warnanya yang jernih, tidak berasa dan tidak berbau.  Karena hal ini penting untuk menjaga cita rasa masakan serta mencegahnya menjadi cepat tengik atau menimbulkan rasa gatal di tenggorokan.

               


Ibu Anastasia Sheila, Senior Brand Manager FILMA mengatakan bahwa minyak goreng adalah kebutuhan pokok rumah tangga yang sering digunakan.  Minyak goreng berperan penting dalam menjaga kualitas makanan.  Melalui demonstrasi tes TPC yang di lakukan, minyak goreng FILMA terbukti stabil di suhu panas sehingga minyak tidak mudah rusak, menjadikannya aman digunakan berulang.


Sama juga dengan pendapat dari Nagita Slavina, public figure juga seorang ibu rumah tangga dengan aktivitasnya yang padat, membuatnya memilih produk yang aman seperti FILMA yang membuatnya merasa tenang saat memasak untuk keluarga, karena selain aman digunakan berulang, hasil masakannya juga lebih krispi dan matangnya merata.


Pembuktian Melalui Uji TPC Meter, Cuma FILMA Minyak Goreng yang Aman


Yang masih gak percaya cuma FILMA minyak goreng yang aman? Yuk Buktikan sendiri  melalui uji TPC Meter


Aku bisa melihat secara langsung saat Chef Devina bersama dengan Nagita Slavina memasak tiga menu yaitu : Menchi Katsu, Butterfly Ebi Furai dan Crunchy Banana Nugget menggunakan minyak goreng FILMA. 

                

Setiap Chef Devina selesai dengan satu masakan, minyak goreng yang digunakan langsung diukur dengan menggunakan TPC Meter,  merupakan sekumpulan senyawa kimia yang terbentuk ketika minyak mengalami kerusakan akibat pemanasan berulang. 

                

Hasil uji TPC (Total Polar Compound) yang dilakukan menunjukkan bahwa minyak goreng FILMA memiliki kadar TPC yang rendah, yaitu hanya mencapai  angka 12,5%  setelah 3 kali pemakaian .  Hal ini membuktikan bahwa FILMA aman untuk digunakan berulang karena minyak goreng FILMA stabil di suhu panas sehingga tidak mudah rusak.  Sampai saat ini beberapa negara telah menetapkan batas maksimal kadar TPC pada minyak goreng sebesar 25%. Apabila lebih dari itu, maka minyak tersebut dianggap tidak aman untuk dikonsumsi.

                  

Jadi sekarang udah tahu yah Mam kalau jernih saja tidak cukup untuk dijadikan indikator apakah  minyak goreng tersebut aman untuk dikonsumsi, oleh karena itu penting banget untuk mengetahui kadar TPC dari minyak goreng yang akan kita gunakan.


Memasak Menggunakan Minyak Goreng FILMA yang Aman 


Setelah mengikuti acara pembuktian #cumaFILMA yang aman.  Aku jadi percaya karena sudah membuktikan sendiri secara langsung melalui uji TPC Meter.  FILMA minyak goreng premium bermutu tinggi yang dibuat dari kelapa sawit segar pilihan dan diproses kurang dari 24 jam,  sehingga terjamin kemurnian dan nutrisinya.  Diproduksi secara bertanggung jawab dengan mengikuti standar nutrisi dan keamanan pangan demi menjaga kelezatan kualitas hasil produk bagi konsumen dan pelanggan.


Saat dirumah aku mencoba sendiri memasak Pangsit Goreng Isi Ayam  dengan menggunakan minyak goreng FILMA

                 

Pangsit Goreng Isi Ayam


Bahan-bahan :

30 lembar kulit pangsit

Air secukupnya 

Minyak goreng FILMA


Isi pangsit :

200 gr daging ayam giling

20 gr / 2 sdm tepung tapioka

1 butir telur ayam

2 batang daun bawang, iris tipis

2 siung bawang putih, cincang halus

1/2 sdm kecap asin

1/2 sdt minyak wijen

1/2 sdm saos tiram

1/2 sdt lada bubuk

3/4 sdt garam

1/4 sdt gula pasir


Cara Membuat:

1. Campur semua bahan isi dalam wadah dan aduk sampai rata

2. Siapkan kulit pangsit. Isi dengan kira-kira 1 sdt adonan isi. Olesi dengan air di sisi atas kulit. Lipat bagian bawah ke sisi atas menjadi segitiga sambil sedikit di tekan.  Lakukan hal yang sama sampai adonan isian habis.

3.  Panaskan minyak goreng FILMA dan goreng pangsit dengan api kecil sampai berwarna kecoklatan. 

4. Sajikan dengan saus sambal


Setelah memakai sendiri jadi tahu, bahwa minyak goreng FILMA memiliki tekstur yang pas, tidak terlalu encer ataupun kental sehingga stabil di suhu panas.  Saat mencoba makan Pangsit Goreng yang kumasak,  terasa lebih renyah dan matang merata.

          

Dengan karakteristik tidak berasa, jernih dan tidak berbau, aku jadi gak sabar nih buat memasak juga menumis masakan lainnya menggunakan FILMA ini.   Pastinya udah gak khawatir lagi untuk memberikan yang aman bagi keluargaku.


Setiap orang memiliki cara masaknya sendiri.  Tapi tak ada salahnya mengubah kebiasaan masak lama dengan yang lebih baik agar memasak jadi lebih aman dan sehat seperti ala chef, tentunya dengan pemilihan minyak goreng yang aman seperti FILMA.


Selamat memasak dirumah!