Source foto : Satu Indonesia Awards |
Kulineran adalah satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan, terutama jika sedang traveling ke daerah-daerah di Indonesia. Cita rasa makanan yang kaya rempah menjadi satu alasan kuat bagi wisatawan untuk menikmati masakan khas daerah selagi berkunjung.
Siapa sih yang gak suka kulineran? Sebagian besar pasti akan menjawab "ya", termasuk aku nih.
Dikutip dari Kuliner Bergizi Berbasis Budaya, Dr. Sunarto Kadir, Drs, M.Kes (2022:25), wisata kuliner adalah perjalanan wisata yang berkaitan dengan masak-memasak. Untuk itu, jika melipir ke resto makanan daerah setempat, jangan sampai kulineran terlewatkan.
Kota Yogyakarta jadi nostalgia tersendiri bagiku, pernah beberapa tahun tinggal di sana untuk menuntut ilmu, beragam kulineran udah ku eksplor bersama teman-teman jaman kuliah. Yah pastinya kita mencari kulineran yang murah dan ramah di kantong. Namun sejak lulus kuliah tahun 2001 hingga kini belum pernah lagi menginjak Jogja yang bener-bener buat kulineran, paling hanya sambil lewat saja. Duh jadi kangen banget sama semua yang ada di Jogja.
Pastinya banyak banget yang berubah, apalagi di bidang kulinernya. Baik dari segi ragam varian kuliner juga dari cara pemasarannya. Kalau semakin mudah dijangkau, maka akan semakin banyak peminatnya.
Apalagi saat locdown beberapa waktu lalu yah, kita pasti merasakan, jangankan buat kulineran, yang bekerja saja di wajibkan buat WFH ( work From Home ), gak bisa kemana -mana dengan bebas. Tapi untuk kebutuhan pangan akan terus berjalan bukan? Kita membutuhkan makanan yang bisa disimpan, yang awet untuk beberapa waktu kedepan.
Industri kuliner di Indonesia bukan hanya tentang makanan yang lezat dan beragam, tetapi juga tentang cerita inspiratif dari individu yang berdedikasi untuk mengangkat UMKM di dalamnya. Salah satu figur yang patut diperhatikan dalam perjalanan menuju transformasi positif industri kuliner adalah Revo Suladasha dan rekannya Eri Kuncoro.
Source foto : Kuliner Solo Raya |
Revo Suladasha , yang memiliki latar belakang bisnis di bidang food and beverage, berinisiatif untuk membuat Yuk Tukoni, sebuah marketplace berbagai kuliner hits Jogja dalam versi makanan beku. Makanan dikemas dengan kemasan yang dapat disimpan cukup lama sehingga dapat dikirim ke luar kota. Bersama kawannya Eri Kuncoro yang merupakan konsultan marketing, pada
April lalu lahirnya Yuk Tukoni.
Yuk Tukoni adalah sebuah platform inovatif yang menghubungkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner di Indonesia dengan para konsumen yang mencari beragam hidangan lezat dari berbagai daerah.
Yuk Tukoni didirikan untuk membantu UMKM yang terdampak selama masa pandemi. Selain itu, juga memudahkan pelanggan untuk emndapatkan makanan yang diinginkan ketika locdown.
Revo melihat potensi besar dalam bisnis kecil-kecilan yang menjual makanan lezat dan tradisional. Beliau percaya bahwa UMKM kuliner memiliki potensi besar untuk berkembang, tetapi seringkali mereka menghadapi kendala dalam hal pemasaran, branding, dan akses ke sumber daya yang diperlukan.
Dengan adanya "Yuk Tukoni" makanan tradisional, makanan ringan khas daerah, hidangan eksotis, dan banyak lagi dapat ditemukan dengan mudah oleh konsumen dari seluruh penjuru negeri.
"Yuk Tukoni" tidak hanya sebatas sebuah marketplace. Akan tetapi adalah ekosistem yang mendukung para pelaku UMKM. Dengan akses yang lebih besar ke pasar, pelatihan, dan dukungan teknis, para pemilik bisnis kuliner UMKM dapat mengembangkan bisnis mereka dan menciptakan lapangan kerja.
Source foto : Kuliner Solo Raya |
Sampai kini, Yuk Tukoni sudah bekerja
sama dengan 60 UMKM yang tersebar
di Jawa Tengah, Madiun, dan Semarang.
Yuk Tukoni sudah menjual 1.800 produk
melalui platformnya. Sebesar 50-60 persen dari total pemesanan berasal dari ibukota.
Seperti yang di ceritakan oleh Eko,
pemilik Mie Ayam Bu Tumini, salah satu
UMKM yang memasarkan dagangannya
lewat Yuk Tukoni cukup terbantu
dengan kehadiran platform ini di tengah
pandemi; biasanya dalam dua hari sekali,
Yuk Tukoni membeli 200 bungkus mie
ayamnya. Alasannya adalah Yuk Tukoni
memiliki banyak pelanggan. Yuk Tukoni
pernah kebanjiran pesanan hingga ratusan
bungkus sampai-sampai mitra kewalahan
memenuhi kebutuhan pasar.
Selain itu, untuk melebarkan sayapnya dalam usaha pemberdayaan UMKM, Yuk Tukoni menyiapkan toko offline di di
beberapa tempat. Mereka juga membuat
workshop untuk UMKM agar dapat
menjual produknya di tengah pandemi.
Revo Suladasha telah menjadi teladan bagi banyak orang dengan tekadnya untuk membantu memajukan UMKM kuliner di Indonesia. Revo telah membuktikan bahwa kesuksesan dalam bisnis kuliner bukan hanya tentang keuntungan finansial, tetapi juga tentang memberdayakan komunitas dan memperkaya budaya kuliner lokal.
Apa yang dilakukan oleh Revo ini, patutlah Ia meraih penghargaan bergengsi SATU Indonesia Awards 2020 kategori khusus "Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid-19".
Keberhasilan dan dedikasi Revo Suladasha adalah inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Ia membuktikan bahwa dengan pengetahuan, inovasi, kerja keras, dan semangat untuk berbagi kesuksesan dengan orang lain, kita dapat mencapai prestasi luar biasa dalam dunia bisnis.