Selasa, 09 April 2019
Kenduri Nusantara : Kepungan Awake Dewek Nang Banyumas
Kenduri Banyumas
Warga Banyumas menggelar Kenduri Nusantara, pada Senin, 8 April 2019 lalu. Hal ini dilakukan sebagai upaya merawat keutuhan bangsa di tengah situasi politik yang kian memanas menjelang Pemilu 2019.
Kenduri Nusantara Banyumas kali mengambil tema
"Eling-Eling Sapa Eling Baliya Maning"
Kalimat dalam bahasa Jawa Banyumasan ini berarti yaitu " Ingat-Ingat Siapa Ingat Pulanglah Kembali."
Acara Kenduri Nusantara Banyumas ini melibatkan ulama dan santri, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, pelaku seni budaya, dan masyarakat Banyumas.
Bapak Ganjar Pranowo ( Gubernur Jawa Tengah ) juga menyempatkan hadir di acara ini.
para peserta kenduri banyumas
Mereka berkumpul, bersatu, dan menyatakan tekad untuk terus merawat NKRI dan menjaga Indonesia. Para peserta bersama-sama memanjatkan doa memohon keselamatan negeri.
Acara kenduri berlangsung di Bumi Perkemahan Kendalisada, Kalibagor, Banyumas. Acara tersebut adalah sebagai rangkaian acara Kenduri Nusantara.
pentas kesenian ebeg
Kenduri Nusantara Banyumas juga dimeriahkan dengan Pentas Seni Ebeg Banyumasan, warga Desa Kalicupak Kidul. Tidak lupa pula Pementasan Lengger Banyumasan persembahan warga Desa Wlahar.
pentas seni lengger
Koordinator acara, Mulyono Citro Pandoyo, mengatakan, “Empat penjuru kita penuhi dengan pentas kesenian tradisional, ada pertunjukan kesenian ebeg pada tiga penjuru dan satu pentas lengger Banyumasan. Ini acara murni digagas para seniman lokal Banyumas, namun ternyata mendapat apresiasasi luar biasa oleh Pak Bupati dan bahkan Pak Gubernur Jawa Tengah.
masyarakat terlihat antusias
Melihat antusiasnya para peserta mengingatkan selalu pada hakekat bahwa semua manusia adalah bersaudara. Seperti dalam pepatah jawa : " Ngumpulna balung pisah, ngraketna paseduluran," berati mengumpulkan tulang-tulang yang terpisah dalam hal ini manusia, dan merekatkan persaudaraan.
Pada kesempatan kali ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan sambutannya dengan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut karena menunjukkan adanya kerukunan dalam bermasyarakat.
bapak ganjar pranowo
Pak Ganjar Pranowo mengatakan, jika kerukunan dalam bermasyarakat tersebut dilestarikan, tidak akan terjadi perpecahan meskipun sedang menghadapi pemilu, pilkada, dan sebagainya.
tumpeng dengan aneka lauk
Sebagai wujud kebersamaan, masyarakat berbondong-bondong membawa tumpeng, takir (nasi yang dibungkus daun pisang), serta berbagai hasil bumi, yang dibentuk menjadi gunungan.
takiran
Acara Kenduri Nusantara Banyumas ditutup dengan pemotongan tumpeng nasi merah putih, tumpeng takiran dan gunungan yang merupakan sumbangan masyarakat dari desa-desa sekitar Kalibagor dan Banyumas.
Pemotongan tumpeng nasi merah putih, disertai lantunan doa bersama di penpopo Bumi Perkemahan Kendalisada.
Melalui kegiatan ini diharapkan juga menjadi pengingat untuk kembali pada nilai-nilai kearifan Pancasila serta identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang ramah, santun, kaya seni dan budaya, guyub rukun dalam perbedaan, dan memelihara semangat gotong royong untuk membangun Indonesia maju, sejahtera, dan damai.
#kendurinusantara2019 #kepunganawakedewek2019
#doaanaknegeri #merawatNKRI #menjagaindonesia #eventbanyumas #kalibagor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar