Rabu, 12 Februari 2020

Memperingati Hari Kanker Sedunia : I Am and I Will


                       



Dalam Rangka Memperingati Hari Kanker Sedunia, pada 4  Februari  2020 lalu, Kementerian Kesehatan RI : Direktorat  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( P2PTM ) mengadakan Pertemuan Social Media Influencer, bertempat di Manhattan Hotel, Jakarta.

Hadir para nasumber :
1. Direktur P2PTM
dr. Cut Putri Arianie, MHKes
2. Prof. Dr. dr. Soehartati A Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) OnkRad
3. dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak
4. Friska Batubara

                      
ki-ka : dr. Cut Putri Arianie, MHKes 
dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak


Ibu dr. Cut putri ariani , M.H.Kes, Direktur  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( P2PTM ) mengatakan bahwa bertambahnya usia harapan hidup orang indonesia  rentan terjangkit penyakit tidak menular.  Transisi teknologi melalui gadget, yaitu ketergantungan gadget yang sekarang ini dapat digunakan apapun yang membuat seseorang jadi malas bergerak atau malas melakukan aktifitas fisik.  Anak-anak atau orang dewasa pun lebih suka main game di handphone, dan lainnya yang membuat tubuh malas bergerak.  Hal ini menimbulkan berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, stroke, Hipertensi, kanker dan lainnya.   Beliau berharap dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai PTM dan dapat disebarluaskan demi untuk menyadarkan masyarakat akan ancaman PTM yang semakin bertambah penderitanya.

Penyakit Tidak Menular (PTM)  merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Munculnya peningkatan terhadap sejumlah penyakit tidak menular tersebut ternyata disebabkan oleh sebuah hal. Gaya hidup masyarakat masa kini telah menyebabkan kenaikan penyakit yang tidak menular.

Ada tiga faktor risiko utama yang menyebabkan peningkatan angka penyakit tidak menular. Yang pertama adalah masalah terkait diet atau makanan, yang kedua adalah perilaku, dan yang ketiga terkait lingkungan seperti polusi udara.

Pada tahun 2018 lalu, berdasar data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan kenaikan angka penyakit tidak menular. Beberapa di antaranya adalah kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, hingga hipertensi.
PTM dipicu berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat.


                        
ki-ka : dr. Cut Putri Arianie, MHKes 
dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak
Prof. Dr. dr. Soehartati A Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) OnkRad


Prof. Dr. dr. Soehartati A Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) OnkRad dalam sharing nya mengatakan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang keliru.  Banyak informasi yang didukung oleh "peluang bisnis" yang menjadikan informasi jadi menyesatkan (dari 686.000.000 hasil tentang "kanker" di google, hanya 15% yang dapat diterima untuk direkomendasikan bagi pasien; Hanif et.al).

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan yang mengakibatkan keterlambatan diagnosis dan perawatan (70% →> 50% akibat dari hasil informasi yang keliru) . Sedangkan Insidensi kanker diestimasi akan meningkat terus menerus.

Kanker adalah penyakit ketika sel-sel abnormal membelah secara tak terkendali dan menghancurkan jaringan tubuh.
Pencegahan kanker bisa dilakukan dengan
dengan perilaku CERDIK :
1. Cek kondisi kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin aktivitas fisik
4. Diet dengan gizi seimbang
5. Istirahat yang cukup
6. Kelola stress

Karena jauh lebih mudah dan efisien untuk mencegah daripada mengobati kanker.

Cek kesehatan secara  rutin dan waspada :
• Waktu buang air besar atau kecil terjadi kebocoran atau perubahan keblasaan
• Alat diganggu dan berhasil
• Suara serak atau batuk yang tidak sembuh- sembuh
• Payudara atau di bagian tubuh lain ada benjolan (tumor)
• Andeng-andeng  ( tahu lalat) berubah sifatnya menjadi besar dan gatal
• Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
• Adanya koreng atau borok yang tidak mau sembuh - sembuh

Kanker Payudara

Kanker adalah momok yang sangat menakutkan bagi semua orang.  Apalagi dengan kanker payudara.  Sungguh ngeri walaupun cuma membayangkan saja. Kanker payudara bisa terjadi pada wanita maupun pria.

Masih teringat jelas dalam pikiranku kejadian 5 tahun yang  lalu,  saat kakak  kandungku Ary astuti,  divonis positif kanker payudara stadium 2B.  Padahal sebulan sebelumnya sudah melakukan operasi untuk membuang kelenjar di payudara.  Ternyata sel aktif berkembang dengan cepat  sehingga berubah menjadi kanker.  Tanpa buang waktu,  segera dilakukan operasi pengangkatan payudara.  Setelahnya dilakukan kemoterapi sebanyak  8 ( delapan kali)  dan terus minum obat dalam pantauan dokter hingga 5 tahun.  Perubahan yang terjadi setelah kemoterapi tentu sangat banyak dan parah.  Bersyukur walaupun banyak pantangan makanan,  kakak selalu rutin dan meminum obat yang dianjurkan.  Berangsur-angsur sistem kekebalan tubuhnya kembali walaupun tidak seperti saat sebelum terkena kanker.  Namun hal  ini sangat membahagiakan.   Umur manusia tidak ada yang tahu,  tapi sebagai manusia tetap berusaha untuk berikhtiar demi kelangsungan hidup.

SADARI atau ‘perikSA payuDAra sendiRI adalah salah satu cara untuk mendeteksi dini kemungkinan kanker payudara, dengan melakukan gerakan teratur dan teknik tertentu pada payudara untuk dapat meraba atau merasakan benjolan di payudara.

SADARI perlu dilakukan secara rutin setiap bulan, antara hari ke-7 hingga hari ke-10 menstruasi, disaat jaringan payudara tidak terlalu sensitif.

Berikut teknik-teknik yang mudah dalam melakukan SADARI:
1.Buatlah lingkaran-lingkaran kecil dari atas sampai bawah secara vertikal melingkari sekitaran payudara.
2.Ulangi tehnik nomor 1  ke payudara kanan.
3.Cubit kedua puting dan perhatikan apabila ada cairan yang keluar. Kalau ada cairan keluar, hubungi dokter.
Selain melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), jika moms sudah berusia 35 tahun atau lebih sebaiknya melakukan tes mamografi atau USG payudara minimal setahun sekali, agar kanker terdeteksi sebelum terlambat.


                        


Lebih lanjut dalam penjelasan oleh dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak  tentang " Penanggulangan Kanker Payudara dan Leher Rahim Di Indonesia " bahwa kanker adalah penyakit yang penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia.  43% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor resiko seperti menghindari paparan asap rokok dan alkohol, memproteksi kulit dari paparan sinar ultraviolet, diet seimbang, aktivitas fisik dan pencegahan infeksi yang berhubungan dengan kanker. 30% dari kasus kanker dapat disembuhkan bila ditemukan dan diobati pada keadaan dini.  4 dari sepuluh orang dapat dicegah.  Maka dari itu kita cegah sejak dini.  Deteksi Kanker Leher Rahim dengan IVA / Papsmear / HPV DNA.

Tes IVA dilakukan bagi wanita aktif seksual dengan rentang usia 30-50 tahun,  bisa dilakuka di Puskesmas oleh Dokter maupun Bidan. Bisa dilakukan setiap saat, dan diulang setiap tahun.

Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat peningkatan prevalensi kanker dari 1,4 persen per 1.000 penduduk pada 2013 mnjadi 1,8 persen per 1.000 penduduk pada 2018.

Tidak perlu berobat keluar negeri untuk mengobati kanker karena sekarang di Indonesia pun sudah ada alat yang lengkap untuk mengobati kanker.  Seperti di RSCM.  PKaT RSCM merupakan satu-satunya Pusat 4D Radioterapi di Indonesia.
• Dilengkapi FFF dan laju dosis tinggi, sehingga mampu memberikan dosis ablasi dalam waktu relatif singkat. 
• Dilengkapi dengan sistem verifikasi 4D dan manajemen pergerakan
• Ukuran MLC 0,5 cm sehingga pahatan dosis lebih sesuai
• Meja pasien dapat bergerak 6 aksis 
• Alat ini didedikasikan  untuk tehnik stereotaktik.

Seperti  dalam sesi sharing bersama ibu Friska Batubara.  Beliau menceritakan bagaimana keluarga dalam mengobati dan merawat ayahanda ( Cosmas Batubara ) , dengan berobat ke Jepang.  Perlu biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan waktu yang lama.  Tentunya bagi keluarga yang mampu mungkin tidak masalah.  Bagaimana dengan keluarga yang anggotanya ada yang terkena kanker namun berasal dari golongan biasa saja? Tentunya berobat di Indonesia adalah pilihan yang baik. 

Selamat Hari Kanker Sedunia

Bersama kita bangun kesadaran masyarakat untuk mencegah dan mengendalikan kanker melalui deteksi dini serta perubahan perilaku dan gaya hidup yang lebih sehat.

                       


Kekayaan yg paling berharga adalah kesehatan. Yuk, jaga kesehatanmu dgn membudayakan perilaku GERMAS yakni :
1. Rutin beraktivitas fisik
2. Makan buah & sayur
3. Tidak merokok
4. Tidak konsumsi alkohol
5. Cek kesehatan secara berkala

Aku harus bisa hidup lebih sehat, untuk mencegah terjadinya penyakit kanker.
Keluargaku termasuk dalam lingkup yang mengalami.  Bapak kena prostat, ibu tyroid, kakak perempuan kanker payudara stadium 2b.  Tante dari ibu kanker payudara.  Ponakan dan sepupu dari bapak kanker payudara.  Dan aku sendiri mengalami kista di indung telur.  Untuk itu aku ingin hidup sehat untuk kehidupan yang lebih baik, kini dan kelak untuk sampai tua nanti.  I Am and I Will

                        
I am Meilia and I Will Healthy Life


Siapapun kamu, laki-laki atau perempuan, sekecil apapun yang kamu lakukan, kamu punya kapasitas dan peran untuk mencegah kanker. 

Jadilah Influencer yang kritis, karena tidak semua produk yang di endorse itu baik.

Untuk informasi lebih lengkap bisa cek di sosial media Direktorat  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( P2PTM ) , Kementerian Kesehatan RI di Website : P2PTM www.p2ptm.kemkes.go.id
Instagram : p2ptmkemenkesri
Twitter : p2ptmkemenkesRI
Facebook : direktorat p2ptm kemenkes RI

                          
BloggerCrony Community


#IAmAndIWill
#DeteksiDiniSavesLives

23 komentar:

Karsini mengatakan...

Kalo denger kanker merinding, ngeri... Tp baca tulisan ibu Meilia jd lebih tenang. Jd tau hrs CERDIK, Hrs GERMAS dan tes IVA

Haryati mengatakan...

Penyakit kanker adalah momok paling menakutkan buat perempuan...sudah banyak perempuan yng meninggal karena penyakit kanker..semoga dengan membaca tulisan bu Meilia ini kita bisa mengetehaui sejak dini penyakit kanker .

hendro mengatakan...

Makasih infonya, mencegah lebih baik dari pada mengobati...

Dyah (Author roemahaura.com) mengatakan...

Sebenarnya taku kalau sudah dengan tentang penyakit ini. Tapi saya sadar kita perlu info tentang penyakit kanker agar bisa mengecek diri sendiri sebagai tahap awal. Terimakasih banyak infonya ya mbak.

Rey - reyneraea.com mengatakan...

Selalu sedih sekaligus ngeri sebenarnya kalau bahas penyakit ini, semoga kita semua tergerak untuk semangat hidup sehat, dan selalu berdoa agar dihindarkan dari penyakit olehNya, aamiin :)

Mugniar mengatakan...

Benar-benar pola hidup kita di jaman now harus menjadi perhatian ya. Banyak sekali godaan untuk mengonsumsi makanan siap saji. Juga pola hidup terkait gadget yang bikin malas bergerak.

Okti Li mengatakan...

Saya merasa tersentuh dengan CERDIK nya. Duh selama ini gembar gembor hidup sehat tapi sedikit yg sudah direalisasikan. Banyak banget godaannya. Padahal kalau sudah mendapatkan kenyataan kanker bisa muncul kapan saja hih, serem banget ya

blogger parenting mengatakan...

Mba, ternyata banyak juga ya informasi sesat di internet terkait kanker. Bisa sampe 85% banyaknya.
Mhh.. berarti kita harus bijak memilih informasi yang tepat. Dan jangan lupa lakukan pola hidup sehat ya kan Mba

Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) mengatakan...

Aku tuh sebenarnya kalau dengar kata kanker agak takut, mengingat keluarga juga ada yang kanker. Makanya aku selalu berusaha untuk jaga makanan yang dikonsumsi.

Nia K. Haryanto mengatakan...

Sedih dan merenung sendiri tiap kali denger atau baca tentang kanker ini. Semoga ya, dengan semakin banyaknya acara dan program yang dibuat pemerintah dan swasta mengenai kanker, bisa membuat banyak orang aware. Terutama perempuan. Harapannya, semoga penyakit ini jumlahnya semakin berkurang karena penanganan dini. Dan para penderita kanker, bisa mendapatkan pengobatan terbaik. Aamiin.

Akarui Cha mengatakan...

Semoga kita sehat selalu dn terhindar dari penyakit kanker.

Salah satu perjuangan banget adalah mengenyahkan asap rokok. Pun rokok elektrik sepertinya ya Mba. Kalau sudah berada di tempat umum, sulit banget menghindarinya.

Irena Faisal mengatakan...

Selain perilaku germas diatas, kurangi karbohidrat dan gula dalam konsumsi sehari2 juga bisa mengurangi resiko kanker.

Dee_Arif mengatakan...

Pola hidup sehat itu memang jadi solusi untuk tetap sehat ya mbak

Leha Barqa mengatakan...

Ya Allah serem ya saii penyakit kanker nih, silent killer tau2 udah stadium akhir ajh. Jd harus deteksi dini nih.

Natrarahmani mengatakan...

Ahhhh self reminder nih kak. Terkadang sudah ngerasa masih sehat atau sudah menjalankan lifestyle yang bener tapi kanker harus dideteksi sejak dini.

Rach Alida Bahaweres mengatakan...

Perbanyak makan sayur dan buah ini emamg jadi bagian untuk jaga kesehatan ya mba dari penyakit kanker. Sedih tahu ada yang kena kanker mba :(

Visya Al Biruni mengatakan...

Jika dilakukan deteksi dini insya Allah bisa dicegah yaa Mbak dan tenthnya dengan menjaga pola makan & pola hidup juga.

Fenni Bungsu mengatakan...

Bila dipikirkan ternyata awal datangnya penyakit terkait pikiran ya, makanya dengan Cerdik, kelola stres sangat dianjurkan

lendyagasshi mengatakan...

Ternyata banyak artikel hoax mengenai penyakit ini yaa..
Semoga senantiasa diberi perlindungan oleh Allaah dan tetap berpikir positif atas apa yang terjadi.

Irra Octaviany mengatakan...

Harus hidup sehat dan punya pikiran yang lebih sehat lagi nih, no stress stress biar gak kena kanker. Penting banget melakukan deteksi dini supaya bisa cepat diobati.

Rina Umaraisha mengatakan...

Semoga kita semua selalu sehat dan dijauhkan dari segala macam penyakit. Aamiin

Siska Dwyta mengatakan...

Event yang bagus sekali, jadi mengingatkan kita untuk peduli akan kesehatan. Yah, semoga kita bisa terhindar dari penyakit kanker dan penyakit berbahaya lainnya.

Farahdjafar mengatakan...

Event yang berfaedah banget karena banyak informasi yang di dapat dari seminar ini yah mba mel