Disiplin, Terapkan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi, lalukan adaptasi kebiasaan baru dengan nyaman, Covid-19 ambyar.
Setuju bukan?
Sejak pertama kali muncul dan menyebar ke manusia pada akhir Desember 2019 di kota Wuhan, China, virus corona mengubah hidup jutaan manusia di seluruh dunia.
Badan kesehatan dunia WHO bahkan mendeklarasikannya sebagai pandemi global.
Nama virus Corona diambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota, sebab bentuk virus corona memiliki paku yang menonjol menyerupai mahkota dan korona matahari.
Sejak pemerintah mengumumkan pasien pertama Covid-19 pada bulan Maret 2020, kehidupan masyarakat berubah secara drastis. Kini, work from home, school from home, dan pray from home menjadi pilihan utama di kala pandemi.
Banyak hal yang membuat kita akhirnya beradaptasi dengan keadaan dan juga untuk mencegah terjadinya penularan virus. Masa pandemi pun menuntut adanya adaptasi kehidupan baru. Masyarakat diharapkan dapat segera melaksanakan aktivitas seperti biasa, tetapi dengan cara yang baru. Covid-19 telah mendorong perubahan kebijakan ekonomi dan politik dunia ke depan.
Menurut Studi Board of Innovation and BBC tahun 2020, Covid-19 turut mendorong perubahan pada perspektif, sikap, dan perilaku masyarakat, seperti konsep bekerja, budaya hidup sehat, aktivitas belanja, dan lain-lain. Untuk itu, pemerintah pusat, daerah, hingga elemen masyarakat harus bergotong royong dan bersinergi untuk bersama menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi juga telah menyampaikan lima arahan terkait adaptasi kebiasaan baru agar masyarakat tetap produktif dan aman dari penularan Covid-19.
• Pertama, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya prakondisi yang ketat. Sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan secara masif terutama mengenai sejumlah protokol kesehatan yang harus diikuti.
• Kedua, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya perhitungan yang cermat dalam mengambil kebijakan yang harus didasarkan data dan fakta di lapangan.
• Ketiga, Presiden Jokowi mengingatkan soal penentuan prioritas yang harus disiapkan secara matang mengenai sektor dan aktivitas mana saja yang bisa dimulai dan dibuka secara bertahap.
• Keempat, adanya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah, mulai dari provinsi hingga tingkat RT, serta bergotong royong melibatkan semua elemen masyarakat.
• Kelima, Presiden Jokowi meminta agar dilakukan evaluasi secara rutin. Presiden terus mengingatkan agar jajarannya tidak lengah terutama karena kondisi di lapangan masih sangat dinamis.
Untuk itu, perlu didorongnya perubahan perilaku masyarakat melalui komunikasi publik yang sistematis dan komprehensif untuk “memutus mata rantai Covid-19” dan memastikan masyarakat dapat mengikuti adaptasi kebiasaan baru dengan tetap sehat dan produktif.
Edukasi Protokol Kesehatan Zaman Now -
dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes ( Direktur Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat ).
Covid-19 adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru.
Jika imunitas rendah maka virus mejalar ke bawah, dari masuk tubuh,menempel di salah satu fungsi paru,kemudian demam , gangguan pernapasan, sakit tenggorokan. Oksigen berkurang, mengakibatkan kita jadi cepat lemah. Sesak napas hingga tak bisa bernapas.
Coronavirus merupakan virus Zoonotik yaitu penularan dari hewan ke manusia. Coronavirus merupakan virus RNA, bersirkulasi pada hewan, seperti unta, kucing, dan kelelawar. Hewan dengan coronavirus dapat mengembangkan dan menginfeksi manusia. Kode genetik 2019-nCoV mirip virus Corona SARS-Ilike Kelelawar, dan mungkin bermutasi sebelum menginfeksi manusia.
Penularannya melalui :
Transmisi dari manusia ke manusia
• Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin.
• Kontak dekat personal ( menyentuh atau janat tangan ).
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh hidung , mulut atau mata sebelum mencuci tangan.
Protokol Kesehatan , perlindungan kesehatan Individu
Setiap orang / masyakarat untuk terus menerapkan pola hidup bersih sehat sebagai bentuk kewaspadaan terhadap menularnya penyakit yang disebabkan oleh virus Corona. Membiasakan diri makan makanan sehat seperti buah dan sayuran, minum air putih, mencuci tangan sebelum makan, olah raga dan istirahat cukup saat ini penting dilakukan agar daya tahan tubuh kita kuat untuk menangkal ancaman virus dan penyakit. Selain itu, gunakan masker apabila memang sakit agar tidak menularkan ke orang lain.
Adaptasi kebiasaan baru adalah upaya penyesuaian kebiasaan baru yang dilakukan agar masyarakat dapat menjalani kehidupan berdampingan dengan Covid-19.
Adaptasi kebiasaan baru ini berlaku disemua tatanan. Pendidikan, tempat ibadah, pasar, tempat kerja juga tempat umum yang untuk fasilitas publik.
Dengan ini masyarakat akan hidup produktif dan aman dari Covid-19
Disipin, Semangat Menerapkan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi
Seperti yang dikatakan oleh Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi. atau yang akrab dipanggil Bunda Romi, bahwa ada beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran diri dalam adaptasi kebiasaan baru, yaitu :
“Pertama, perkuat moral virtue, kenali manfaat 3 M (Menggunakan masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan dengan sabun), terapkan kebiasaan konsisten, dan mulailah dari diri sendiri, lalu bawa pengaruh ke lingkungan Anda agar menjadi contoh untuk lingkungan.”
Masa Pandemi memang menuntut adanya adaptasi kebiasaan baru yang mengharuskan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Masker kain dipakai hanya maksimal 4 jam . Dalam 1 hari paling tidak 2-3 masker saat beraktivitas.
Lalu bagaimana penerapannya dilapangan?
Menurut Bunda Romi, sekitar 93,4% orang sudah menggunakan masker. Susdah menyadari pentingnya menggunakan masker. Lainnya sebanyak 1,20% tidak menggunakan alat pelindung. 54,29% selalu jaga jarak dan 91,6% menyatakan mencuci tangan dengan sabun. ( Survey Online Puslitbang Humaniora & Mangemen Kesehatan, Badan Litbangkes 2020).
Dari sebagian persen yang belum menerapkan, hal ini dikarenakan adanya faktor internal yaitu kurangnya moral invertue dan kesalahan dalam proses belajar. Sedangkan faktor eksternal yaitu adanya aturan yang tidak baku, tidak adanya contoh dan konsekuensi yang tidak ketat.
Nah untuk bisa menetapkan protokol kesehatan, tentunya diperlukan kedisiplinan yang dibentuk dari hal yang dilakukan berulang-ulang. Ayah bunda dirumah harus memberikan contoh yang benar. Karena anak-anak cenderung mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh Ayah Bundanya. Jadi dalam menerapkan 3M harus kompak.
Keluarga punya peran penting dalam membiasakan protokol covid 19. Kita mulai dari diri kita sendiri dulu lalu kita tularkan ke orang terdekat kita.
Selain pemerintah yang berupaya meningkatkan literasi melalui diseminasi informasi positif kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mengikuti protokol kesehatan dan beradaptasi dengan kebiasaan hidup baru, peran serta masyarakat, terutama dalam hal ini influencer dan blogger juga punya peran penting.
Wardah Fajri, Founder dan Mentor Komunitas BloggerCrony, menjelaskan bahwa, “ Bloggercrony sebagai salah satu komunitas pun menjadi fasilitator blogger anggota komunitas untuk menyebarkan pesan positif pro kesehatan gerakan nasional #SelaluPakaiMasker di media sosial.”
Edukasi dan diskusi yang dilakukan oleh komunitas Bloggercrony
Masyakarat untuk terus menerapkan pola hidup bersih sehat sebagai bentuk kewaspadaan terhadap menularnya penyakit yang disebabkan oleh virus Corona. Membiasakan diri makan makanan sehat seperti buah dan sayuran, minum air putih, mencuci tangan sebelum makan, olah raga dan istirahat cukup saat ini penting dilakukan agar daya tahan tubuh kita kuat untuk menangkal ancaman virus dan penyakit. Selain itu, gunakan masker apabila memang sakit agar tidak menularkan ke orang lain.
Semoga kita semuanya terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ini.
Disiplin jangan kendor yah, disiplin pakai masker, tetap menjaga jarak, sering mencuci tangan pakai sabun. Covid -19 Ambyar
#YukDisiplinCovid19Ambyar
#seminarbloggerditpromkes
1 komentar:
Bener banged nih, memang disiplin harus dimulai dari diri sendiri dulu...
Posting Komentar