Perubahan cuaca yang akhir- akhir ini terjadi begitu drastis sangat mempengaruhi dan rentan membawa bibit penyakit. Untuk itu kita perlu mewaspadai meningkatnya penyakit gangguan pernafasan.
Beberapa waktu lalu, kami sekeluarga secara bergantian terkena batuk pilek. Apalagi si Kecil yang rentan banget terkena penyakit akibat virus. Baru dua minggu sembuh dari batuknya, lha kok terkena lagi. Hal ini terjadi berulang.
Organ pernapasan merupakan bagian dari sistem vital dalam tubuh manusia. Proses pernapasan menghasilkan oksigen yang penting untuk metabolisme tubuh manusia. Itulah sebabnya penyakit gangguan pernapasan harus ditangani sesegera mungkin supaya tidak menyebabkan komplikasi penyakit lainnya hingga berakibat fatal.
Jadi bukan hanya pada masa pandemi saja, selama ini sadar atau tidak sadar, kita selalu dihadapkan pada risiko penularan berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau patogen lainnya melalui berbagai media, termasuk transmisi udara (airborne), seperti halnya influenza, TBC, dan lain-lain.
Gejala gangguan sistem pernapasan sekecil apapun harus mendapat perhatian khusus, terutama bila terjadi pada anak-anak . Namun aku sebagai ibu merasa dilema antara membawa si Kecil ke Rumah Sakit atau kekeuh mengobati di rumah saja dengan obat-obatan yang ada dirumah. Tapi ternyata dirumah saja setelah beberapa hari juga tak kunjung membaik. Gak tega juga melihat si Kecil tidurnya jadi terganggu banget saat batuk-batuk disertai muntah, badannya lemas dan aktivitasnya jadi terganggu. Akhirnya aku menyerah dan membawa Si Kecil ke Rumah Sakit dengan fasilitas yang bagus untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.
Kalian tahu bukan mengapa awalnya aku ragu untuk membawa Si Kecil ke Rumah Sakit? Ya karena Rumah Sakit sebagai penyedia layanan kesehatan menjadi tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat. Hal ini memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan bagi semua orang dalam rumah sakit, baik tenaga medis hingga pengunjung.
Rumah sakit sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan yang beroperasi 24/7, perlu melakukan upaya pencegahan dan pengendalian riisiko infeksi yang dapat terjadi antar pasien, tenaga kesehatan, dan pengunjung yang berada di fasilitas tersebut.
Dalam acara Thought Leadership Forum yang diselenggarakan pada hari Selasa, 25 Oktober 2022 di The Terrace, Senayan, Jakarta, dengan judul "UV-C Air Disinfection: Mencegah dan Mengendalikan Risiko Infeksi yang Ditularkan Melalui Udara di Fasilitas Pelayanan Kesehatan". Berdiskusi mengenai risiko infeksi dan peran desinfeksi udara berteknologi UV-C sebagai salah satu alternatif yang mendukung rumah sakit/fasilitas kesehatan dalam upaya mencegah dan menekan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui transmisi udara.
Hadir dalam Thought Leadership Forum :
1. dr. Cahyarini Dwiatmo, Sp.MK(K), Perkumpulan Pengendali Infeksi Indonesia (PERDALIN)/Indonesian Society of Infection (INASIC), spesialis paru
2. dr. Jaka Pradipta, Sp.P, Dokter Spesialis Paru
3. Meisya Siregar, Publik Figur dan ibu dari tiga anak
4. Wibawa Jati Kusuma, Chief Commercial Operation Signify Indonesia
5. Lea Kartika Indra, Head of Public & Government Affairs Signify Indonesia, sebagai moderator
Kata sambutan pembuka yang disampaikan oleh Bapak Wibawa Jati Kusuma, Chief Commercial Operation Signify Indonesia, menjelaskan bahwa risiko infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, yang biasa dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs) telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Dalam studi yang dilakukan oleh WHO, frekuensi Healthcare Associated Infections tertinggi dilaporkan dari rumah sakit-rumah sakit di wilayah Mediterania Timur (11,8%) diikuti oleh Asia Tenggara termasuk Indonesia sebesar 10%.
Signify dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dalam pengembangan produk dan aplikasi pencahayaan UV-C yang inovatif.
Hadirnya UV-C Air Disinfection meningkatkan kesadaran terhadap HAIs dan menegaskan
kembali mengenai penggunaan teknologi UV-C sebagai salah satu metode desinfeksi yang
efektif untuk menghadapinya.
Ada banyak komponen di lingkungan rumah sakit yang berpotensi langsung atas risiko terhadap HAIs,
termasuk desain fasilitas bangsal perawatan dan ruang operasi, kualitas udara, pasokan air, makanan, dan penanganan limbah medis dan jasa cuci (laundry). Infeksi-infeksi ini paling sering disebabkan oleh
bakteri, virus, dan mikroorganisme yang diperoleh dari kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan,
atau ketika pasien dirawat di rumah sakit, yang terjadi dalam waktu 48 jam setelah terpapar. Upaya
pencegahan dan pengendalian HAIs telah dilakukan sebagai bagian dari protokol kesehatan dan
standar operasional prosedur di rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan yang beroperasi
24/7.
Forum Thought Leadership ini menekankan pentingnya kualitas udara yang bersirkulasi, terutama di
ruang tertutup atau ruang yang tidak memiliki ventilasi udara yang memadai, seperti di gedung-
gedung tinggi rumah sakit. Saat ini, banyak rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan dibangun
mirip dengan gedung perkantoran bertingkat tinggi yang tertutup, serta mengandalkan sistem
sirkulasi udara dan pendingin udara. Dibutuhkan ventilasi yang tepat agar udara dapat bersirkulasi dengan baik untuk mengurangi transmisi virus dan bakteri. Penggunaan teknologi UV-C air
disinfection dapat berperan penting dalam meningkatkan kualitas udara di fasilitas pelayanan
kesehatan.
dr. Cahyarini Dwiatmo, dalam paparannya menjelaskan bahwa jenis penyakit yang menular melalui udara seperti TBC ( tuberculosis), Influenza, cacar, campak, juga SARS, MERS dan Covid-19. Proses penularannya melalui transmisi airborne / droplet.
Transmisi Droplet , batuk dan bersin dapat menyebarkan tetesan air liur dan lendir.
Transmisi Airborne, partikel kecil mungkin dihasilkan dengan berbicara, tertahan di udara lebih lama dan bergerak lebih jauh.
Jadi kita harus melakukan pencegahan secara individual dengan menerapkan protokol kesehatan, vaksin juga etiket batuk saat di tempat umum.
Hal yang bisa dilakukan lainnya yaitu dengan ventilasi, air cleaner dan UV. Lebih lanjut dr. Ririn menjelaskan bahwa UVGI ( Ultra Violet Germicidal Irradiation ) bisa
mengendalikan bakteri, virus atau jamur dengan menggunakan teknologi sinar ultra violet. Pengaplikasiannya dapat diletakkan di atas ruangan, di dalam ruangan dan di dalam ducting ventilasi. Dikarenakan Sinar UV sangat berbahaya, pastikan produk yang dipakai memiliki lisensi sesuai standar.
"Penyakit yang paling banyak ditularkan oleh udara adalah TBC" ujar dr. Jaka Pradipta, Sp.P, Dokter Spesialis Paru, dalam paparan selanjutnya. Ketika berkunjung ke fasilitas kesehatan, yang paling dikhawatirkan adalah tertularnya penyakit TBC dari pasien yang sedang rawat jalan.
Penyakit Tuberkulosis atau TBC masih menjadi masalah kesehatan serius di seluruh dunia yang tak kunjung usai. Termasuk di Indonesia kasusnya masih terus meningkat dan telah memakan banyak korban jiwa.
Untuk itulah beliau aware terhadap diri dan lingkungan tempat kerjanya. Terapkan protokol kesehatan, ruangan dengan ventilasi baik, menggunakan disinfektan dan Rumah Sakit tempat bekerja terjamin prosedur kesehatan sehingga aman dan nyaman.
Meisya Siregar menjelaskan kalau beliau memiliki Philips UV-C Air Disinfection di rumahnya, kalau siang atau jam kerja diletakkan pada ruang tamu dan ruang kerja suaminya sedangkan kalau malam dipindahkan ke kamar anak-anak.
Sinar UV-C sudah terbukti sebagai metode desinfeksi yang dapat digunakan untuk mencegah dan
mengendalikan penyebaran penyakit dengan mendesinfeksi udara, air, dan permukaan. Pada
panjang gelombang 254 nanometer, sinar UV-C dapat memecah DNA atau RNA mikroorganisme
termasuk virus dan bakteri, dan melumpuhkannya.
Phillips UV-C Air Disinfection, Solusi Signify
Signify, sebagai pemimpin global di industri pencahayaan, ingin membangun kesadaran dan memberikan informasi kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait pentingnya sirkulasi udara dalam ruangan yang baik untuk mencegah dan menekan risiko HAIs, terutama yang ditularkan melalui transmisi udara di rumah sakit/fasilitas kesehatan.
Dengan pengalaman di bidang pencahayaan ultraviolet selama lebih dari 40 tahun, Signify memiliki rekam jejak terpercaya dalam teknologi UV-C, serta telah meluncurkan berbagai produk desinfeksi UV-C (udara, permukaan, dan benda), untuk penggunaan rumah tangga hingga profesional seperti di rumah sakit, gedung perkantoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Beberapa Produk Phillips UV-C Air Disinfection
1. Phillips UV-C disinfection wall mounted, yang dipasang di dinding.
Perangkat tersebut menonaktifkan 99,99% virus SARS-
CoV-2 di udara ruangan dalam waktu 10 menit, sementara pada menit ke 20, virus berada di bawah
tingkat yang dapat dideteksi.
2.
Philips UV-C disinfection upper air ceiling mounted
, yang dipasang di plafon,
luminer dipasang pada ketinggian minimal 2,3 meter, dikombinasikan dengan pelindung dan optik,
memastikan orang dapat terus bekerja di bagian bawah ruangan sementara perangkat mendesinfeksi
udara di sana.
3. Philips UV-C Disinfection Air Unit dirancang untuk desinfeksi udara dengan desain portabel
di lantai yang dapat mendesinfeksi hingga 90% mikroorganisme dalam ruangan seluas 80m hanya
dalam 2 jam dan memiliki cakupan sirkulasi 28m.
Di bagian dalam, lampu UV-C secara efektif
menonaktifkan virus, bakteri, dan mikroorganisme, yang dilengkapi dengan material pelindung untuk
mengunci sinar UV-C di dalam perangkat. Dengan desain yang modern, kuat, dan minimalis menghasilkan sinar UV-C yang terkontrol dengan baik karena terbuat dari bahan plastik anti-UV.
4. Philips UV-C Air Disinfection Cleaner grey dan Philips UV-C Air Disinfection Cleaner silver, yang membuat desinfeksi udara di rumah menjadi jauh lebih mudah. Hanya dengan mencolokkan dan menyalakan, perangkat akan beroperasi. Pembersih udara desinfeksi ini
dilengkapi dengan lampu UV-C di dalam perangkat, yang mendesinfeksi udara di dalam ruangan
dalam beberapa jam. Karena sinar UV-C terkurung di dalam perangkat, tidak ada yang perlu
meninggalkan ruangan saat perangkat menyala. Perangkat ini dirancang untuk digunakan di sekitar
orang, hewan peliharaan, dan tumbuhan. Desain praktis, portable dan stylish dari Philips UV-C Disinfection Air Cleaner ini cocok untuk semua jenis ruangan. Perangkat juga dilengkapi dengan fungsi pengatur waktu yang secara otomatis mematikan perangkat setelah waktu yang ditentukan berlalu. Selain itu mode senyap pada Philips UV-C Disinfection Air Cleaner memastikan suara senyap saat menjamu tamu makan malam yang menyenangkan atau saat orang tersayang tertidur.
Signify telah terbukti dalam mengembangkan solusi desinfeksi UV-C yang inovatif. Pencahayaan
UV-C Signify dirancang dengan tepat, diproduksi menggunakan proses industri yang terkontrol, dan
harus dipasang dan dioperasikan sesuai dengan instruksi keselamatan masing-masing produk untuk
memastikan penggunaan yang aman dan efektif. Seluruh produk Philips UV-C juga sudah
mendapatkan sertifikasi bebas ozon dan bebas kebocoran sinar UV-C, serta mengikuti standar
keselamatan IEC 60335.
Dengan semua keunggulan dari produk Philips UV-C Disinfection, pengen banget punya Philips UV-C Disinfection Air Cleaner buat dirumah. Apalagi punya anak kecil yang rentan tertular virus penyakit, semoga dengan udara yang bersih, tentunya diimbangi dengan nutrisi yang baik, olahraga dan berjemur dipagi hari, bisa terhindar dari virus penyakit.
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan
Kalau kalian pilih Philips UV-C Disinfection yang mana?
1 komentar:
Jadi pengen beli, recommended banget ya produk Philips UV-C Disinfection
Posting Komentar