Jumat, 19 Januari 2018

Penatnya Mama dirumah

Hari ini, 19 januari 2018 sungguh hari yang sangat melelahkan.  Sejak memutuskan resign 6 tahun lalu berarti harus siap dengan segala tetek bengek urusan rumah tangga.
Kebetulan sedang ada mertua.  Bukannya mengeluh.  Tapi pasti kerjaanku bertambah hehe. Dari yang  biasanya makan gampang dicari, masak semaunya, eh ini mesti masak yang bener-bener masak. Belum cucian piring, cucian baju, mengepel, menyetrika. Huft benar-benar melelahkan dan menguras emosi jiwa.

Dimulai pagi bangun subuh, kebetulan lagi datang bulan jadi ga sholat, trus masak air untuk bikin kopi mertua laki-laki dan suami. Teh untuk mertua perempuan, susu untuk kedua anakku. Lanjut buat nasi goreng untuk sarapan.







  Kelar lanjut masak untuk bekal suami dan anak-anak. Hari ini aku masak sayur asem+goreng ayam+goreng tahu.  Bolak balik mondar mandir didapur.

Beres bekal lanjut anter anak-anak sekolah. Letak sekolah kedua anakku pun bertolak belakang. Yang SD di selatan, yang SMP di utara dengan jarak -+ 4km.  Buru-buru karena jam 08.00 pagi mesti rapat komite sekolah Naufal.  Ya karena aku pengurus komite dan ada raker jadi aku kesekolah Naufal sampai jam 11.00 WIB.
Sambil nunggu Naufal pulang sekolah jam 12.30 karena hari jumat pulang sekolah setelah jumatan.

Lanjut jam 14.10 jemput anak pertamaku yang di SMPIT Fatahillah.
Mampir ke toko roti untuk dibawa ke tetangga yang mengadakan pengajian.

Habis ashar ngaji rutin di RT.  Selesai magrib ada takziyah tetangga yang meninggal.

Saat mau menyiapkan makan malam eh lha kok gas habis.  Huft balada emak-emak berdaster ini mah. Belikah dulh gas.
Leganya saat semua sudah makan malam. Tinggal aku sendiri yang belum 😢😂 , rasanya lelah tak terkira.

Masya Alloh,  ini ga pernah terbayangkan olehku saat masih jadu wanita karier.  Berangkat kerja, pulang, makan, tidur.

Sungguh luar biasa emak-emak dirumah.  Peluh penat tak terkira.  Selonjoran pun dilakukan saat anak-anak tidur malam yang berati tugas mama dirumah berhenti sejenak untuk kemudian besok paginya berjalan berputar lagi untuk kegiatan rutin.

Bersyukur punya suami yang sangat mengerti dan mau membantu pekerjaan rumah tangga.  Jadi walau lelah masih bisa tersenyum untuk kebahagiaan keluarga.

Walaupun penat dan lelah tak terkira,  bahagia pun kudapat dengan melihat anak-anakku tersenyum dan tumbuh sehat.





Momies pejuang keluarga, tetaplah istiqomah untuk selalu ikhlas dan sabar. Mudah-mudahan bisa meraih pahalan dan surga jannah-Nya. Aamiin.

11 komentar:

iienoiz mengatakan...

semangaaaat ...kadang jenuh juga kalo kerjaan rumah kok ga ad habis nya

Tetty Hermawati mengatakan...

Hebat makkkk. Betul perempuan di rumah pun kerjaannya ga ada habisnya, dari buka mata hingga tidur lagi, kerjaan waiting list ya di kepala rasanya.

Muna mengatakan...

iy mom, diriku juga kadang jenuh bgt..,makanya suka cari hiburan lwat hp..hehhehehe

Selvi mengatakan...

Ibu wanita multi talent, bisa mengerjakan semuanya sendiri

Dian Haryani mengatakan...

Emaaakkk stroonggg...

Fathiyah Herdianto mengatakan...

Wanita tangguh banget ya bun.. hehehe. Belum tentu aku bisa kaya gt. Secara aku ga mobile jg org nya. Semangat terus ya bun. Yg penting ikhlas Inshaa Allah semuanya akan terasa nikmat

farmarindya15 mengatakan...

Aku jarang bikin sarapan lo..soalnya suami ga bs sarapan...anak lamabt ngunyah...jd sereal

Unknown mengatakan...

Mak itu aku liat pronas jadi ngidam pingin pronas tengah malem gini

Unknown mengatakan...

Ikhlas dan sabar ya mbak kuncinya

Ika Sukma A.Y mengatakan...

Yeeyy...semangaatt...buat emak-emak berdaster!! :P

anita mengatakan...

amin2 ya Allah tetep semangat terus ya mba...