Kamis, 30 Agustus 2018

Menjaga Psikis Anak Sejak Dini, Pentingkah?


                       
                          Mama & Naufal

Psikis?  Apa sih itu?  Tidak semua orang tua tahu dan mengerti apa sebenarnya psikis itu.  Terkadang mereka cuma berkata jiwa -raga,  lahir- bathin.  Padahal psikis merupakan hal yang rentan, penting, dan sangat perlu dijaga.

Psikis menurut beberapa pakar adalah
kemampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai usianya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan  masyarakat, serta teman sebaya.

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental yang sejahtera (mental wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif, sebagai bagian yang utuh dan kualitas hidup seseorang dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia.

Anak adalah anugerah dan juga amanah dari Yang Maha Kuasa untuk kita jaga,  kita rawat dan kita besarkan hingga kelak mereka bisa menjadi orang yang berguna untuk semua. Maka dari itu pola Asah,  Asih, Asuh sangat diperlukan untuk perkembangan mental dan pertumbuhan anak. Menjaga Psikis  termasuk didalamnya bahkan sangat penting dijaga sejak dini.

Sedihnya aku termasuk salah satu ibu yang kurang peka terhadap psikis anak.  Aku suka mengatur ini itu tanpa berpikir bahwa anak punya hak untuk memilih.  Aku cenderung berpikir bahwa aku adalah ibunya. Aku yang berhak atas mereka. Aku orang tua yang merasa paling dan sudah benar dalam mendidik anak.

Duh sedih banget kala kuingat, aku suka membentak kepada anakku Naufal maupun Rayhaan saat mereka mereka memilih sesuatu namun aku berpikir itu bukan yang terbaik  untuk mereka.

Umumnya orang tua mendidik anak sesuai dengan norma dan ketentuan umum yang sudah berlaku dimasyarakat luas dan turun temurun sesuai tradisi masing-masing. Padahal itu tanpa kita tahu ternyata pola asuh kita jauh dari kata sehat bahkan tidak dibenarkan secara medis. Apalagi sekarang zaman sudah berubah.  Anak sudah aware dengan tekhnologi.  Jadi sebagai orang tua  perlu arahan untuk mendidik anak sesuai dengan  perkembangan zaman.

Semua orang tua tentu menginginkan semua anaknya tumbuh dengan baik secara fisik maupun psikis/mental. Namun kenyataannya masih banyak orang tua yang fokus hanya terhadap pertumbuhan anak secara fisik dan cenderung melewatkan perilaku dan psikis anak. ( Duh seperti yang kuungkapkan diatas bahwa termasuk aku ini).

Pembentukan perilaku dan psikis anak adalah pondasi bagi si anak untuk tumbuh di lingkungan sosial nya nanti.   Pertumbuhan fisik anak bisa didorong dengan makanan sehat dan bergizi.  Namun bagaimana dengan kesehatan psikis anak?

                     
                     Dr.  Thjin Wiguna Sp.KJ

Dr.  Thjin Wiguna Sp.KJ , seorang psikiater spesialis anak dan remaja di RSCM ( Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo),  Jakarta. Beliau menyampaikan bahwa peran orang tua sangatlah penting dalam perkembangan karakter dan moral anak.  Anak terbiasa mencari panutan dalam membentuk bahasa,  perilaku,  dan sikap mereka.   Kita sebagai orang tua,  penting untuk memastikan  bahwa bahasa,  sikap, dan perilaku kita dapat menjadi panutan yang positif untuk anak.

Survei dari 1.176 orang menemukan bahwa dua per tiga dari orang dewaaa percaya bahwa nilai moral dari anak telah menurun cukup banyak  sejak saat mereka masih muda.
 Duh miris banget yah!

Mulai  saat ini aku bertekad mengubah pola perilaku pengasuhan yang benar untuk anakku. Tidak hanya ke fisik, juga untuk perkembangan psikis/mental nya.

Lebih lanjut Dr. Thjin Wiguna Sp. KJ mengungkapkan bahwa pola Asah,  Asih,  Asuh dalam perkembangan perilaku anak sangatlah penting.

 - Asah : memberikan stimulasi yg baik
 - Asih : menyayangi dengan sepenuh hati
 - Asuh  : mendidik dengan baik , memberikan panutan dan contoh perilaku yang baik. Memberi nutrisi yang cukup.

Contohnya kita sebagai orang tua harus peka terhadap sikap anak. Seperti anak hiperaktif.  Duh lagi-lagi aku mengalami karena anak keduaku juga cenderung hiperaktif.

"Anak yang cenderung hiperaktif menjadikan hal yang negatif seperti tantangan dan itu menyenangkan bagi mereka "

Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.

Naufal pun demikian.   Anak itu susah sekali konsentrasi dan tidak bisa diam.  Apalagi saat dikelas.  Ini kuketahui saat Naufal mulai bersekolah Playgroup saat itu usia 3 tahun.  Agar bisa bersosialisasi dengan orang yang lebih tua ( Guru ) juga dengan teman-teman  sebayanya.  Berlanjut hingga kini sekolah kelas 4 ( usia 9 tahun). Saat guru menerangkan,  Naufal asik sendiri.  Namun  bersyukur ternyata kemampuan daya ingatnya lumayan sehingga bisa peringkat 3 besar di sekolahnya.

Ups !! malah cerita anak sendiri.

Dr.  Thjin Wiguna, Sp. KJ mengingatkan bahwa hal penting sebagai orang tua untuk menjadi panutan anak yaitu :
. Bisa menunjukkan kepada anak kalo perilaku kita  positif sehingga mereka meniru yang baik
. Berkata dan berbicara dengan bahasa yang baik sehingga mereka pun bisa menyerapnya dengan baik pula
. Tanamkan sikap saling menyayangi dan memaafkan atau pun meminta maaf saat berbuat salah.
. Ingatkan selalu bahwa jika ingin mencapai sesuatu harus dengan usaha dan jalan yang benar.

"Semoga dengan itu semua perkembangan psikis /mental anak bisa terjaga dengan baik"

Karena  Children See, Children Do!

                 
                            Gb. Ibu & anak
                            Pic.  By Google


Tidak ada komentar: