Rabu, 01 Januari 2020

Nyeri Tulang Belakang : Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya



                       


Halo dear..  pernahkah mengalami nyeri tulang belakang? Aku pernah lho! Kalau kamu? Sakitnya jangan ditanya deh.. sakiiitt banget!!

Beberapa orang pernah atau bahkan sering mengalami rasa nyeri pada bagian tulang belakang. Nyeri bisa timbul di bagian pinggul, punggung, ataupun leher. Biasanya, mereka langsung meminum obat untuk sekadar menghilangkan rasa nyeri yang terkadang dirasakan sangat hebat.

Pada taraf tertentu, minum obat memang bisa menjadi solusi penghilang rasa sakit atau peradangan yang terjadi. Namun, jika rasa sakit sedemikian hebat dan terjadi berulang, berarti ada masalah yang lebih serius dan tidak cukup diatasi dengan obat pereda rasa sakit.

                       


Bila orang sedang mengalami nyeri tulang belakang, menjadi alasan untuk absen dari pekerjaan dan juga mereka tentunya mencari perawatan medis.  Hal ini bisa menjadi tidak nyaman dan melemahkan aktivitas.

Aku sendiri pernah mengalami nya beberapa waktu lalu.  Ya ampun sakitnya ga ketahan.. dari mulai pinggang  / pinggul sebelah kiri sampai telapak kaki terasa ngilu namun kebas.  Berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan.  Dari pijit sampai minum obat untuk meredakan nyeri.  Alhamdulillah tidak sampai dirawat di rumah sakit.  Tapi sejak itu aku berusaha mengenali lebih jauh apa itu nyeri tulang belakang dan cara mengatasinya.


                     


Bersyukur aku mendapatkan penjelasan yang rinci  dari dr. Wismaji Sadewo, Sp. BS ( K ) saat acara Blogger dan Vlogger Gathering di RS Premier Jatinegara, pada 29 Desember lalu, bahwa nyeri tulang belakang dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, karena berbagai alasan.  Nyeri tulang belakang merupakan rasa sakit yang terjadi di sepanjang tulang belakang, yakni mulai dari dasar leher hingga ke tulang ekor. Kebanyakan kondisi yang terjadi adalah karena adanya tekanan pada saraf tulang belakang. Hal itu bisa disebabkan oleh kelainan bentuk tulang belakang, adanya massa atau tumor, trauma, atau penyakit degeneratif (penuaan).

                       


Keluhan nyeri tulang belakang yang biasa dikenal dengan saraf terjepit disebabkan oleh menyempitnya ruang/rongga yang dilalui saraf atau sekelompok saraf. Penyempitan yang menimbulkan rasa nyeri ini kebanyakan terjadi pada bagian leher dan pinggul.

Punggung manusia terdiri dari struktur otot, ligamen, tendon, piringan, dan tulang yang kompleks, yang bekerja bersama untuk menopang tubuh dan memungkinkan kita bergerak.  Segmen tulang belakang dilapisi dengan bantalan mirip tulang rawan yang disebut cakram.

                       


Penyebab sakit punggung yang sering adalah: otot tegang atau ligamen, kejang otot, ketegangan otot, cedera otot,  atau pernah jatuh.

Nyeri punggung juga bisa diakibatkan oleh beberapa kegiatan sehari-hari atau postur tubuh yang buruk termasuk mengulur-ngulur atau meredakan ketegangan otot yang selalu membungkuk  atau untuk orang-orang yang pekerjaannya mendorong, menegakkan sesuatu benda yang berat.

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan sakit punggung.
- Bawaan: Kelainan bentuk,  syndrome kanker tulang belakang. 
- Infeksi tulang belakang,  penyakit radang panggul, infeksi kandung kemih dan ginjal
- Gangguan tidur
- Faktor-faktor risiko aktivitas fisik, kehamilan, gaya hidup yang buruk, kebugaran fisik, obesitas , dan banyak merokok, latihan fisik atau kerja fisik.
Faktor genetik, seperti radang sendi

Nyeri punggung bawah juga cenderung lebih umum pada wanita daripada pria, mungkin karena faktor hormonal.  Stres, kecemasan, dan gangguan suasana hati juga dikaitkan dengan back pain.

Gejala Gejala utama nyeri tulang belakang adalah rasa sakit atau sakit di bagian belakang, dan kadang-kadang sampai ke bokong dan kaki.  Beberapa masalah punggung dapat menyebabkan rasa sakit di bagian lain dari tubuh, tergantung pada saraf yang terkena.  Rasa sakitnya seringkali hilang tanpa perawatan medis.

      Nyeri pada tulang belakang memang bukan penyakit yang mudah mengancam jiwa seketika. Akan tetapi penyakit ini sangat mengganggu kenyamanan seseorang.

Pernahkan kalian berpikir bahwa tas ransel / punggung berhubungan dengan nyeri tulang belakang?

Hubungannya, tas punggung bisa menyebabkan nyeri tulang belakang, karena beban yang berat. Namun  tas punggung lebih baik' daripada tas cangklong, karena beban yang di terima akan adil, beda dengan tas cangklong yang berat sebelah, jika
 berlangsung dalam waktu lama maka  dapat menimbulkan Skoliosis (yaitu tulang belakang melengkung berbentuk seperti huruf ‘S’).  Hal ini karena saat kita membawa tas berat di satu sisi pundak, lengkung alamiah leher yang membagi rata tekanan di tulang belakang terganggu. Tekanan ini menyebabkan nyeri kronis di leher, bahu, punggung bahkan sakit kepala.

Untuk menghindari akibat merugikan  ini maka, kita dapat melakukan langkah – langkah sebagai berikut :

- Sesuaikan tas dengan ukuran tubuh Pengguna
- Berat tas tidak melebihi Barat Badan Pengguna
- Bawa tas punggung /ransel/backpack pada kedua sisi tubuh
- Bila menggunakan tas slempang maka panggul tas bergantian ke sisi bahu yang lain setiap 5-10 menit sekali dan pilih tas yang memiliki tali lebar + bantalan busa.
- Untuk anak – anak, sebaiknya dihindari penggunaan tas punggung dan tas sekolah yang terlalu berat karena akan mempengaruhi pertumbuhan tulang pada anak.
Jadi kemungkinan resiko nyeri punggung bisa diantisipasi

Terapi yang mungkin dilakukan jika mengalami nyeri tulang belakang :

- Terapi komplementer dapat digunakan bersamaan dengan terapi konvensional atau memijat sendiri. 
- Akupunktur dapat membantu meringankan sakit punggung, serta mendorong pasien untuk merasa rileks. 
- Yoga dengan posisi khusus, gerakan, dan latihan pernapasan.  Beberapa mungkin membantu memperkuat otot punggung dan Memperbaiki postur tubuh.
Stimulasi saraf listrik transkutan (TENS), terapi populer untuk pasien dengan nyeri punggung kronis.  Mesin TENS memberikan pulsa listrik kecil ke tubuh melalui elektroda yang ditempatkan pada kulit.

                     


Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya nyeri punggung ini yaitu dengan melakukan olahraga. 

1. Rutin berolahraga untuk memperkuat otot-otot, terutama otot yang mengikat tulang belakang. Dengan begitu, tulang belakang tidak terlalu berat dalam menahan beban.
 Olahraga  dapat dilakukan untuk mengurangi risiko sakit punggung:
 • Latihan penguatan inti melatih otot perut dan punggung, melakukan gerakan memperkuat otot yang melindungi punggung. 
 • Pelatihan kemampuan gerak  untuk meningkatkan fleksibilitas  termasuk tulang belakang, pinggul, dan kaki bagian atas. 

 2. Diet
 Pastikan makanan Anda mengandung cukup kalsium dan vitamin D, karena ini diperlukan untuk kesehatan tulang.
 3. Berhenti Merokok,  karena nikotin dalam rokok berpotensi merusak struktur tulang.
 4.  Kontrol berat badan.
 5.  Perhatikan posisi tubuh ketika berdiri, duduk, maupun tiduran. Pastikan tulang belakang selalu dalam posisi tegak. Jika tanpa sadar posisi tubuh membuat tulang belakang terasa pegal, itu menjadi alarm bahwa harus mengubah posisi tubuh yang aman.
 6.  Hati-hati ketika mengangkat barang atau beban, jangan sampai terlalu membebani bagian tulang belakang
Kemampuan menggerakkan benda. Lebih baik punggung mendorong benda-benda di lantai, menggunakan kekuatan kaki, daripada menariknya. 

Rekomendasi

- Bagi wanita disarankan untuk memakai sepatu flat  karena sepatu flat tidak terlalu menyusahkan punggung. 
- Untukyang beraktivitas menggunakan kendaraan,  mengemudilah dengan cara yang baik
-  Jangan tidur terlalu malam.  Postur tubuh saat di tempat tidur : gunakan bantal, tetapi tidak ada yang memaksa leher  ke sudut yang curam.  Sehingga tidur nyaman .

Nah, kini ga cuma aku kan? Kalian pun pasti jadi lebih tahu tentang nyeri punggung.  Jadi apabila suatu saat, diri sendiri ataupun keluarga ada yang mengalami, kita bisa cepat mengatasi agar tidak menimbulkan efek yang berakibat fatal dikemudian hari.  Siapa sih yang tidak ingin sehat?  Semua orang pasti akan menjawab " ya, aku mau!" .  Namun penyakit tidak tahu kapan datangnya dan akan mendera siapa.  Setidaknya apabila pengetahuan kita cukup, kita bisa dengan segera bertindak sebagai mana mestinya untuk mendapatkan yang terbaik bagi kesehatan tubuh kita.

Tentang RS Premier Jatinegara

                       


RS Premier Jatinegara merupakan rumah sakit umum swasta yang telah berdiri sejak tahun 1989. RS Premier Jatinegara menyediakan pelayanan kesehatan umum dan spesialistik yang berkualitas, serta dilengkapi dengan fasilitas dan alat penunjang medis yang lengkap. RS Premier Jatinegara memberikan pelayanan yang terintegrasi mulai dari konsultasi dokter, tindakan diagnostik, tindakan operatif, layanan rawat inap hingga pasca rawat inap.

RS Premier Jatinegara memiliki KLINIK EKSEKUTIF PREMIER.  Klinik ini menjadi klinik yang dirancang untuk Anda yang memerlukan akses cepat dengan waktu terbatas.  Klinik ini melayani kasus-kasus non-darurat dan perawatan yang reguler, antara spesialisasi lain dan sub-spesialisasi. 
• Penyakit Dalam Penyakit Dalam - Endokrin & Metabolik
• Penyakit Dalam - Gastro-Hepatologi
• Penyakit Dalam - Nefrologi
• Jantung & Pembuluh Darah
• Saraf
• THT
• Mata
• Bedah Onkologi
• Kebidanan & Penyakit Kandungan

                     


Waktu Pelayanan  Senin sampai dengan Sabtu dari jam 15.00 - 21.00 WIB.  Sedangkan untuk PELAYANAN 24 JAM  meliputi :
 • Ambulance. 
 • Unit Gawat Darurat
 • Laboratorium & Darah Bank
 • Farmasi
 • Radiologi
 • MSCT Scan
 • MRI 1.5 Tesla
 • Hemodialisa
 • Kateterisasi Jantung / PCI Primer

RS Premier Jatinegara juga memberikan manfaat kemudahan melakukan pendaftaran rawat jalan melalui :
• Website
• SMS pendaftaran melalui nomor : 08129777666
• Aplikasi WhatsApp pendaftaran melalui nomor : 08111637666

Alamat

RS PREMIER JATINEGARA Jl.  Raya Jatinegara Timur No. 85-87 Jakarta 13310-Indonesia.
Pusat Panggilan: 1500 908
IGD & Ambulans Direct Line: 1500 907 Dukungan Bisnis: 62-21 2800888I Faks: 62-21 2800 755 Email: [email protected] Web: www  .ramsaysimedarby.co.id

Untuk informasi lebih lanjut bisa kunjungi juga Twitter : @RSPremierJtngra dan
Instagram : @rspremierjatinegara

                            

2 komentar:

Indri astuti mengatakan...

Wahh iya aku sering nih ngalamin kaya gini, duh ga bisa dibiarin ya,makasih infonya bun

Meilia wuryantati mengatakan...

Iya bener banget mesti dicari penyebabnya biar bisa mengobati :)