Selasa, 23 November 2021

Diplomasi Untuk Merah Putih Ala Gandi Sulistiyanto Dubes RI Untuk Korea Selatan

              



Hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea Selatan

Halo semuanya,

Kalau dengar kata Korea Selatan, apa sih yang ada di pikiran kalian ?  Sama pasti kayak aku nih yang langsung kepikiran di kepala yaitu drama atau film Korea, penampilan boyband dan girlband-nya, juga makanannya.

Walaupun belum pernah berkunjung kesana, tapi kita bisa menikmati semua keindahan Negeri Ginseng itu karena sering diperlihatkan melalui drama dan filmnya yang selalu laris di pasaran.  Pecinta drakor nih 😍

Nah lanjut nih kalau ngobrolin Korea Selatan, makin lengkap dan asik dengan topik fenomena Korean Wave. 

Korea Selatan merupakan negara yang berhasil dalam pelaksanaan diplomasi publiknya melalui budaya pop, yaitu fenomena Korean Wave. 

Jadi memang Korea Selatan itu adalah salah satu negara di kawasan Asia Timur yang udah maju banget.  Penting banget buat kita belajar banyak hal dari mereka. 

Belajar tentang Korea bukan cuma untuk memahami cara mereka berpikir, tapi juga untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, agar bisa menempatkan posisi strategis Indonesia di kawasan Asia. 

Hubungan diplomatik dan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan sudah berjalan dengan baik sejak 1966.  Artinya sudah lima puluh lima tahun menjalin hubungan baik, lho!

Kerja sama ekonomi dan perdagangan juga antara Indonesia dan Korea Selatan berjalan sangat baik sejak masa awal pemerintahan Orde Baru tahun 1966 dan terus meningkat sampai sekarang. 

Keberlanjutan hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi yang sangat baik hingga kini membuat Korea Selatan jadi salah satu investor besar, penting, dan berpengaruh di Indonesia.  Dan Korea Selatan sudah sejak lama membantu pembangunan ekonomi Indonesia, terutama di bidang industri dan infrastruktur. 


Pelantikan Dubes RI Untuk Korea Selatan

                 

     

"Duta besar ini, bagi saya bukan karir, melainkan penugasan. Karena yang yang menyampaikan ataupun memintanya adalah Pemerintah lewat Presiden Joko Widodo. Karir saya adalah sebagai profesional di dunia usaha, yang telah saya jalani selama 39 tahun"

"Saya melihat ini justru sebagai sebuah peluang. Saatnya saya memberikan darmabakti kepada negara melalui jabatan duta besar. Panggilan yang menurut saya luar biasa, di mana tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini."

"Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan saya, bukan dari sisi komersial ataupun income. Karena menjadi dubes adalah, pertama mengabdikan karya kepada Pemerintah, kedua mencatatkan legacy bagi keturunan saya, anak cucu saya, dan ketiga legacy kepada teman-teman atau junior saya di dunia usaha, kalangan profesional. Bahwa seorang profesional, juga dapat menjadi duta besar mewakili negara."

Pada Rabu (17/11/2021) lalu,  Presiden Joko Widodo resmi melantik untuk Duta Besar Republik Indonesia untuk negara-negara sahabat.  Salah satunya adalah Duta Besar untuk Korea Selatan yaitu Yang Mulia (H.E) Gandi Sulistiyanto atau yang akrab dipanggil Pak Sulis. 

                  


Pak Sulis ini yang sebenarnya bukan nama yang asing karena merupakan Managing Director Sinar Mas

Pak Sulis adalah seorang profesional bisnis yang telah menjalani karir selama 39 tahun di beberapa grup bisnis terkemuka nasional.  

Pak Sulis, kelahiran Pekalongan 61 tahun ini merintis karirnya dari nol.  Awal bekerja, setelah lulus sebagai Sarjana Teknik di Universitas Diponegoro, beliau bergabung di perusahaan otomotif Astra Internasional.

Segala jenis pekerjaan beliau lakoni, mulai dari mengangkut sparepart otomotif hingga berhasil menjadi Marketing Manager. 

Akhirnya pada tahun 1992 beliau merapat ke Sinar Mas sebagai CEO EkaLife, seiring berjalannya waktu Pak Sulis juga menduduki berbagai jabatan strategis lainnya, hingga pada tahun 2002 beliau sebagai Managing Director Sinar Mas dan  memiliki tugas untuk melakukan restrukturisasi.

                   


3 Jurus Diplomasi Merah Putih Ala Gandi Sulistyanto 

Setelah 39 tahun lebih berdiplomasi untuk perusahaan, kini Pak Sulis akan melanjutkan baktinya kepada Merah Putih untuk membawa berbagai misi penting. 

Banyak tantangan Pak Sulis sebagai Dubes RI untuk Korea Selatan yang baru.

Yang menarik dari Pak Gandi adalah bagaimana beliau akan mengadopsi filosofi dan gaya kerja di korporasi dalam berdiplomasi dan mengadvokasi. Para staf di KBRI Seoul mesti siap beradaptasi.

TARGET DUTA BESAR ADALAH MEMBUAT TRADE BALANCE INDONESIA POSITIF

EKONOMI KREATIF 

1. Optimalisasi Pusat Promosi Perdagangan Indonesia.  

2. Mengajak Korea berpartisipasi dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, salah satunya melalui Indonesia Sovereign Wealth Fund.  

3. Ratifikasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) segera ditandatangani.  

4.  Peningkatan forum bilateral antara Indonesia dan Korea, serta dialog tingkat tinggi mengenai kebijakan ekonomi dan pembangunan.

5.  Peningkatan kerjasama pengusaha-pengusaha muda dari kedua negara.

6. Membina para pelaku usaha kreatif di Indonesia dan pendampingan terhadap pelaku UMKM.  

7. Memfasilitasi akses keuangan perbankan kepada produsen barang di Indonesia untuk diekspor ke Korea.  

8.  UMKM Indonesia masuk dalam ekosistem rantai pasok perusahaan besar Korea yang berinvestasi di Indonesia.

KEBUDAYAAN

1. Pertukaran misi budaya berkala dengan melibatkan institusi seni budaya.  

2. Kerjasama perguruan tinggi dan berbagai lembaga dalam pengajaran bahasa dan kebudayaan serta riset dan diplomasi sejarah antara Indonesia dan Korea.  

3. Proyek seni antar seniman muda.  

4. Pertukaran siswa SD dan menengah, serta guru Indonesia dan Korea

GREEN ENERGY 

1. Investasi dari perusahaan otomotif yang memproduksi kendaraan listrik di Indonesia yang bernilai hingga puluhan Miliar Dolar AS.

2. Menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan biomedis serta alat kesehatan.  

3. Mendorong Penerapan Ekonomi Hijau secara bertahap seperti negara Korea.  

4. Melibatkan pemerintah dan swasta dalam riset seputar bioteknologi.  bioinformatika, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), hingga energi nanoteknologi.

                 


Bahwa Korea Selatan dan Indonesia punya perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang membebaskan bea masuk beberapa produk dari kedua negara. Dengan itu, perdagangan antara kedua negara akan meningkat pesat. 

Produk-produk asal Korea Selatan makin banyak di Indonesia.  Mulai dari skin-care, makanan, manufaktur, pakaian, dan lain-lain. Kalo produk-produk Indonesia banyak gak ya di Korea? Penasaran kan?

Sosok Dubes RI untuk Republik Korea Selatan punya tugas besar untuk membukakan jalan agar produk-produk asal Indonesia juga bisa membanjiri Korea. 

Pak Dubes juga akan mengajak perusahaan-perusahaan biomedical serta alat kesehatan di Korea untuk berinvestasi di Indonesia. Biar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan harga terjangkau. 

Juga memfasilitasi akses pendanaan perbankan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang di Indonesia untuk diekspor ke Korea.   Para pengusaha-pengusaha Indonesia didorong untuk lebih “rajin” ke Korea  Selatan memamerkan produknya. 

Selain itu, akan memperbanyak partnership antara perusahaan Indonesia dengan Korea Selatan, sehingga memungkinkan barang-barang asal negara Indonesia untuk diproduksi di Korea Selatan

Dubes RI untuk Korea, H.E Sulistiyanto menginginkan agar neraca perdagangan Indonesia nantinya bisa lebih seimbang. Agar tidak hanya produk impor dari Korea saja yang masuk, sementara ekspor Indonesia ke sana masih terbatas. 

Menawarkan Chairman Hyundai untuk berinvestasi di pendidikan vokasi Indonesia. Langkah ini banyak dilakukan produsen otomotif Eropa atau Jepang di beberapa negara yang merupakan pasar utamanya. 

Soalnya pendidikan vokasi menjadi kunci keberhasilan pemerintah Korea Selatan hingga mereka mampu memproduksi produk berteknologi tinggi yang belum banyak dikuasai orang. 

Korea adalah salah satu negara yang sangat ketat menjalankan Paris Agreement tentang lingkungan. Indonesia mesti belajar dan bisa mengadopsi apa hal positif yang mereka kerjakan terkait green economy

                

Karirnya ada di sektor privat, khususnya Sinar Mas, sedangkan selaku duta besar adalah darmabakti.

Semoga kemajuan Korea bisa ditularkan ke Indonesia sebagai sesama negara G20. Selamat bertugas, His Excellency Gandi Sulistiyanto. 



Tidak ada komentar: