Selasa, 30 November 2021

Festival Budaya Anak Ceria 2021 : Anak Islam Sehat Kreatif Peduli

              


Assalamualaikum warahmatullahi,

Meski pandemi  belum juga reda, dan masyarakat masih terus bergulat dengan berbagai dampaknya, namun anak-anak Indonesia harus tetap bahagia.

Di tengah masa transisi kebiasaan baru yang mengharuskan pembelajaran sekolah dilakukan secara daring di rumah, anak-anak juga harus diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan yang positif, kreatif dan peduli. 

Pastikan anak tetap aman, sehat , kreatif dan peduli dan  dan tentunya harus tetap ceria di tengah pandemi.         

Untuk itu Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI menyelenggarakan " Festival Budaya Anak Ceria 2021  dengan FGD Parenting : Anak Islam Sehat Kreatif Peduli " pada Sabtu (27/11) di Hotel Aviary Bintaro, Tangerang.  Juga secara Daring melalui platform zoom meeting.            

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Al Hadi Daycare & Preschool.  Juga didukung oleh Staf Khusus Wakil Presiden RI, Bambang Widianto.

Berrsama para nasumber :

1. Drs.  KH.  Basri Bermanda, MBA (Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia) 

2. Drs.  KH.  Pasni Rusli (Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia) 

3. Dr. Bambang Widianto, S.S, M.S., M.E.S (Staf Khusus Wakil Presiden RI) 

4. KH.  Habiburrahman El Shirazy, Lc, MA (Ketua LSBPI MUI) 

5. Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si (Dekan Fak. Psikologi UIN Jakarta) 

6. Dr. Helvy Tiana Rosa, M.Hum (Wakil Ketua LSBPI MUI) 

                 

Pada festival ini juga ada Award Day untuk beragam lomba, sayembara, dan workshop yang diselenggarakan secara online, dan sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2021.

untuk kategori:

- Sayembara Menulis Cerita Anak  Islami (SMCAI) 

- Lomba Jingle Lagu/Yel-Yel Anak Sehat Bebas Stunting 

- Lomba Kolase Gambar 


               


Sambutan ketua Yayasan Al Hadi,  Bunda Hj Anifah Qowiyatun selaku ketua panitia acara. Beliau berharap dengan adanya acara Festival Budaya Anak Ceria ini, anak-anak bisa tetap bisa mengekspresikan kreativitasnya.

Staf Khusus Wakil Presiden RI, Bapak Bambang Widianto, yang turut hadir sebagai salah satu narasumber, memberikan dukungan penuh dalam acara ini. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno dalam sambutannya beliau mengapresiasi dan berterima kasih atas kolaborasi ini, atas semangat, ide-ide baru, inovasi dan kreativitasnya, sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.  

                 


" Terus semangat menebar kreatif dimasa Pandemi" pungkas bapak Sandiaga S. Uno.


FGD Parenting        

FGD Parenting : Anak Islam Sehat Kreatif Peduli, memfokuskan pada persoalan pencegahan stunting pada anak di Indonesia.

Staf Khusus Wakil Presiden RI, Dr. Bambang Widianto, S.S, M.S., M.E.S memaparkan tentang apa itu stunting dan permasalahan stunting dari masa ke masa.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi sehingga anak terlalu pendek untuk usianya 

• Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi stunting baru muncul setelah anak berusia 2 tahun. 

•  Balita pendek dan sangat pendek adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006 nilai z-  scorenya kurang dari -2SD (stunted) dan kurang dari 3SD (severely stunted)

Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.

Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi. Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 

Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).  

Intervensi Gizi spesifik ( berkontribusi 30%) - Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).  Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh kesehatan.  Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek.  

Intervensi Gizi Sensitif ( berkontribusi 70%) - Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan.  Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK.        

Selanjutnya ibu Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si (Dekan Fak. Psikologi UIN Jakarta) memaparkan tentang

"PENGASUHAN POSITIF DALAM MEMBENTUK ANAK SEHAT KREATIF DAN PEDULI"

• Anak sebagai Generasi Digital,  Individu yang lahir setelah mengadopsi teknologi digital 

• Orang tua sebagai Imigran Digital,  Individu yang lahir sebelum munculnya teknologi digital "Anak generasi kini merupakan generasi digilal native, yaitu mereka yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir." (

 Ikatan Dokter Indonesia )

Pendampingan Generasi Digital :

- Tambah Pengelahuan orang tua

- Mengarahkan Penggunaan Perangkat dan Media Digital dengan Jelas

- Imbangi Waktu Menggunakan Media Digital dengan Interaksi di Dunia Nyata 

- Pinjamkan Anak Perangkat Digital Sesuai Keperluan 

- Pilihkan Program/Aplikasi Positif 

- Mendampingi dan interaksi

- Gunakan Perangkat Digital Secara Bijaksana.

Fenomena Ayah Saat Ini         

Bahwa tanggung jawab mengurus anak yang dibebankan kepada Ibu dan sekolah.  Banyak anak yang jarang bertemu dengan ayahnya karena kesibukan, ataupun ayah, namun tidak pernah berinteraksi dengan anaknya.  Di era modern saat ini, ayah lebih berfokus kepada mencari nafkah keluarga.

Akhirnya banyak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih ayah yang berdampak pada perilaku anak.

Peran Penting Ayah Dalam Keluarga Bukan hanya kepala keluarga, namun juga sosok yang sangat penting dalam proses perkembangan anak. Tak hanya berperan mencari nafkah keluarga saja, bahkan ayah juga menjadi sosok penting lainnya dalam berbagai hal.  

Diantaranya : 

• Penyedia kebutuhan keluarga 

• Sosok Pemimpin ideal

• Mentor dalam kehidupan dan agama

• Teladan dalam akhlak 

Motivator sukses 

• Teman Curhat

• Pemberi Perhatian

• Pelindung dan memberi rasa aman

• Komunikator dalam keluarga 

• Menjaga sikap disiplin dan sopan santun 

fasilitator dalam menyelesaikan masalah

• Pengambilan Keputusan 

• Pendidik dalam keluarga 

• Penjaga nilai, norma dan budaya

Penelitian Tentang Ayah dan Anak 

Peneliti dari University of Maryland School of Medicine ( 2013 dalam Mayasari 2016) menemukan bahwa ayah yang terlibat dalam proses tumbuh kembang anaknya memiliki anak dengan lebih sedikit masalah dibandingkan dengan anak yang dalam proses tumbuh kembangnya tidak disertai oleh sosok ayah.  Selain itu, peneliti tersebut juga menyebutkan bahwa keterlibatan seorang ayah sangat membantu anak-anak.

Secara khusus, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa anak yang berdampingan dengan ayah dalam proses tumbuh kembangnya memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik, dan memiliki lebih sedikit masalah terkait perilaku. 

Menariknya, hasil penelitian ini juga berlaku Jika ayah tidak tinggal di rumah yang sama dengan anak-anak, misalnya, dalam situasi perceraian.  Yang menjadi faktor penting adalah bagaimana peran ayah dalam proses tumbuh kembang anak, bukan masalah tinggal dalam satu rumah ataupun tidak.

Kang Abik, panggilan akrab KH. Habiburrahman El Shirazy, Lc, MA (Ketua LSBPI MUI).  Beliau mengatakan bahwa ada banyak keteladanan dari Rasulullah SAW dan para salafunas shalih, tentang bagaimana menghadirkan rasa optimis dalam jiwa anak-anak.  Ini merupakan bagian yang sangat penting dalam proses mendidik anak.

Anak-anak harus terus sehat dan ceria. Tetap kreatif dan selalu optimis akan naungan rahmat Allah SWT.  Membentuk anak-anak Indonesia menjadi sehat kreatif dan peduli, dibutuhkan pengetahuan agama yang sudah ditanamkan sejak usia dini.

Menarik sekali bahasan dalam FGD Parenting ini, walaupun hanya bisa menyimak lewat zoom meeting namun pesan yang disampaikan bisa membantu para orang tua dalam memberikan pendampingan terhadap anak, baik secara psikologis dan agamis.

               

Penyerahan plakat penghargaan

Al Hadi Day Care

Al Hadi Day Care merupakan tempat penitipan anak yang memiliki konsep Islami dan berakhlaqul karimah. Digagas oleh seorang Mommy muda yang memang memiliki basic pendidik dan memiliki jiwa kepedulian sosial yang tinggi, hj.Anifah Qowiyatun S.Sos.I.

Gagasan itu muncul ketika Bunda Anifah memutuskan untuk cuti mengajar selama setahun, demi menjaga sang buah hati. Dari situlah Bunda Ani berfikir untuk mendirikan tempat penitipan anak atau daycare. Hal ini bertujuan agar para orang tua yang ingin tetap bekerja bisa tenang meninggalkan buah hatinya. Sehingga mereka tak perlu khawatir lagi, karena anaknya akan diasuh dan diurus oleh orang yang tepat.

Untuk informasi, pendaftaran, dan harga, Bunda bisa menghubungi nomor 081289497397 (Bunda Ani) || 081316564360 (Miss Titin)

Alamat:

Yayasan Al Hadi

Jl.Tolo ll no 3c Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat 11630, 021-22959176

Email: [email protected] || www.alhadi-daycare.com


 "Hadiah terbaik dari seorang Ayah kepada anaknya adalah pendidikan dan pengasuhan."


Wassalamu'alaikum warahmatullahi


Tidak ada komentar: