Rabu, 06 November 2024

Vania Febriyantie Si Petani Kota - Penggerak Lahan Tidur Menjadi Kebun Pangan Produktif

                  

Source foto : Instagram @vaniavanya

Indonesia merupakan negara agraris dengan lahan pertanian yang luas dan subur. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di bidang pertanian.


Namun tidak hanya lahan yang luas dan subur, Indonesia juga memiliki banyak lahan tidur karena beberapa faktor, seperti:

•Berkurangnya zat organik yang memengaruhi produktivitas tanah 

• Petani setempat tidak melakukan kegiatan pertanian intensif 

 •Lahan tidur merupakan bagian dari sistem peladangan berpindah 

 

Lahan tidur adalah lahan pertanian yang tidak digunakan selama lebih dari dua tahun. Lahan tidur biasanya ditumbuhi oleh tanaman yang tidak produktif, seperti rumput, alang-alang, dan semak.


Lahan tidur yang dibiarkan terbengkalai dapat menimbulkan dampak negatif, seperti: Erosi tanah , terbatasnya debit air saat musim kemarau  dan juga bisa menjadi sumber bencana, seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, dan kebakaran.

Sistem pangan  yang  rentan serta penyempitan lahan pertanian membuat ancaman krisis menjadi semakin nyata. 


Saat menemukan profil penerima SATU Indonesia Awards 2021 di bidang seni tani yaitu  Vania Febriyantie yang dikenal sebagai sosok inspiratif dalam dunia seni tani. Ia memiliki peran dalam kegiatan bertani di perkotaan dan mengajak anak muda untuk menjadi petani.


Vania Febriyantie dan 4 orang temannya yaitu Mentari, Fathan, Galih dan Anggiett membangun Seni Tani di Arcamanik, Kota Bandung


Seni Tani

            

Source foto : Instagram @kamisenitani

Seni Tani adalah urban farming social enterprises istilah keren untuk usaha 

pertanian urban.  Seni Tani di mulai pada tahun 2020, gerakan ini lahir atas kegelisahan sekelompok orang muda di Kota Bandung tentang sistem pangan Kota Bandung yang rentan karena didominasi dari luar Kota Bandung. Selain itu, adanya krisis regenerasi petani yang terjadi karena sistem pangan saat ini kurang berpihak pada petani, membuat pemuda kurang tertarik untuk menjadi petani.


Vania bersama timnya membangunkan lahan tidur di area tempat tinggalnya, yang semula adalah lahan penuh sampah dan berangkal kini telah berubah menjadi kebun pangan yang produktif, hasilkan berbagai sayuran sehat.  Dalam waktu 1 tahun terakhir, Seni Tani menghasilkan sayur lebih dari 150 kg.  Seni Tani menerapkan pertanian regeneratif yang alami dan berkelanjutan, dimana seluruh hasil kebun di distribusikan dengan sistem Community Supported Agriculture (CSA, kelompok ini berjumlah 24 orang 


CSA Tani Sauyunan adalah suatu rantai pasok alternatif dimana petani dan konsumen saling mendukung dengan sistem transparansi dan kepercayaan. Melalui sistem ini, petani mendapatkan kepastian harga, advance 

payment sebelum panen dan distribusi hasil panen, serta konsumen mendapatkan hasil panen yang sehat dan segar yang jelas asal-usulnya.

                

Source foto : Instagram @vaniavanya

Selain menanam, Seni Tani juga memproduksi kompos secara mandiri dengan memanfaatkan sampah halaman rumah warga sekitar serta ampas kopi dari beberapa kedai kopi di Bandung. Kompos tersebut diaplikasikan ke bedengan agar nutrisi tanah tetap terjaga, sehingga sayuran yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.


Lahan tanam Seni Tani saat ini terbagi dua. Separuh berfungsi sebagai kebun komunal untuk 97 anggota yang aktif berkebun bersama. Separuh lagi dikerjakan oleh 2 orang pemuda setempat yang menjadi petani urban dengan pendapatan tetap.


Inisiatif  yang dilakukan oleh Vania ini adalah untuk memberi ide penciptaan lapangan kerja serta mewujudkan ketahanan pangan. 


Seni Tani  yang berawal dari kejelian anak-anak muda  ini melihat banyaknya lahan tidur milik  Pemkot Bandung. Mereka membuktikan bahwa untuk memulai berkebun tidak harus selalu memerlukan satu lahan yang uas, bahkan dengan lahan berukuran 1×1 

meter pun orang sudah bisa membuat

               

Source foto : Instagram @vaniavanya

Dengan berbagai tantangan yang datang, Vania dan timnya tetap konsisten untuk terus melanjutkan perjuangan Seni Tani hingga sekarang. Hingga tahun 2023, Seni Tani telah memanfaatkan lahan tidur seluas 913 meter persegi; mengolah 9.716kg sampah organik menjadi 4.585kg kompos; dan mendistribusikan sebanyak 921,75kg hasil panen ke warga Bandung.


Vania dan Seni Tani berharap semakin banyak warga Kota Bandung yang mendukung program CSA Tani Sauyunan, serta dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan sistem pangan lokal yang berkelanjutan.


Vania Febriyantie mengungkapkan bahwa setiap orang bisa menjadi agen perubahan! Bisa dimulai dari kenali isi piringmu, dari mana asalnya, siapa yang menanam dan bagaimana cara menanamnya agar menimbulkan empati dengan sepiring makanan kita. Ayo kenali sepenuh hati, selaras dalam kolaborasi!


Apa yang dilakukan oleh Vania Febriyantie ini, pantaslah Ia mwnjadi  penerima SATU Indonesia Awards 2021 di bidang seni tani.


Vania Febriyantie menjadi semangat untuk bangkit bagi para generasi muda supaya tergerak memberikan perubahan dengan melakukan hal kecil namun sangat bermakna. 


PT. Astra Internasional , Tbk mengapresiasi orang-orang yang  berkontribusi dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan untuk kepentingan bersama yang lebih baik.  Apresiasi ini diberikan kepada anak bangsa yang senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat melalui lima bidang, kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut


Untuk informasi lebih lengkap tentang SATU Indonesia Awards dapat diakses melalui www.satu-indonesia.com.


Tidak ada komentar: