Source foto : satu-indonesia.com |
Guru dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena kontribusi besarnya bagi bangsa, namun tidak mendapatkan penghargaan yang setara dengan pahlawan nasional.
Guru juga berjasa bagi perkembangan holistik para siswa, tidak hanya di pendidikan formal. Mereka membantu siswa mencapai potensi mereka, dan mengubah dunia menjadi lebih baik melalui ilmu dan pengalaman yang diajarkan.
Pemerintah telah menciptakan Hymne Guru: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan atas jasa-jasa guru.
Digugu lan ditiru” adalah sebuah filosofi Jawa yang memiliki makna dalam yang menggambarkan besarnya sebuah tanggung jawab seorang guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Guru merupakan profesi yang menjadi model karakter kuat di tengah kehidupan masyarakat, terutama terkait perannya dalam keberlanjutan pendidikan di Indonesia.
Source foto : Kumparan |
Seperti yang dilakukan oleh seorang Guru di Semarang, Jawa Tengah yaitu Galih Suci Pratama, sebagai Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2020 Kategori Khusus: Pejuang Tanpa Pamrih Di Masa Pandemi COVID-19. Ia merangkul Guru untuk memajukan kualitas pembelajaran.
Ternyata ide tentang program ini muncul saat Galih Suci Pratama bersama Dinas Pendidikan Kota Semarang menggelar pelatihan Google Class untuk guru-guru di kota tersebut. Dari pelatihan tersebut ia melihat bahwa ada
semacam ketidaksiapan guru-guru dalam menghadapi pandemi Covid-19 khususnya mengenai sistem pengajaran. Setelah pelatihan itu, guru-guru menjadi lebih banyak menyampaikan soal ketimbang mengajarkan materi ajar. Galih khawatir ini menyulitkan murid-murid dalam memahami mata pelajaran.
Memang benar banget sih, saat Pandemi, sebagai orang tua usia sekolah, saya sangat memahami bagaimana karena keterbatasan tatap muka, para Guru di sekolah anakku banyak menyampaikan soal daripada materi ajar. Dan ini kembali lagi sangat menyulikan murid dan orang tua pun ikut kelimpungan membantu belajar anak di rumah.
Namun di tengah masa sulit ini, kesanggupan para guru mengakomodasi anak didiknya merupakan hal yang patut diapresiasi karena ternyata terdapat banyak perjuangan yang dilakukan. Pandemi yang menuntut aktivitas belajar mengajar dilakukan dari rumah ini menguji kompetensi para guru menyiasati penyampaian materi kepada para peserta didik. Dan tentunya teknologi menjadi jembatan atas ketidakhadiran guru dan siswa di satu tempat yang sama. Namun, penyampaian materi kepada peserta didik terkadang tak berjalan mulus.
Berangkat dari hal tersebut, Galih kemudian memikirkan cara agar guru-guru
memiliki kanal untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Galih pun
menggagas sebuah platform Youtube untuk mengatasi persoalan selama masa pandemi Covid-19. Para guru dilatih untuk mengetahui peralatan apa saja yang digunakan, bagaimana mengolah video dan bagaimana menghindari pelanggaran hak cipta.
Program ini dirintis sejak 13 Juli 2020, dan Youtube Daei Galih telah memiliki 26 ribu subscribers. Galih tidak mengambil keuntungan dari kegiatan ini dan uang yang diperoleh dari monetisasi konten digunakan untuk pengembangan kompetensi guru-guru. Sungguh mulia sekali apa yang dilakukan Galih ini, sesuai banget dengan profesinya sebagai seorang Guru.
Source foto : tempo.co |
Selain membuat akun Youtube, Galih dan tim juga membuat podcast dan webinar untuk guru-guru mata pelajaran. Saat ini guru-guru yang terlibat dalam pembuatan video ini sudah mencapai 500 guru di Kota Semarang. Galih juga mengatakan bahwa metode pengajaran yang mereka lakukan di kanal Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang menjadi role model bagi sejumlah sekolah di Kinabalu, Malaysia dan Filipina.
Memajukan Kualitas Pembelajaran Kanal Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang ini telah memiliki hampir 50.000 subscribers dalam waktu delapan bulan. Hal ini menjadi wujud nyata keberhasilan upaya Galih Suci Pratama.
Galih berharap para guru dan murid di seluruh Indonesia terbantu menyerap materi pelajaran dengan lebih mudah saat pandemi
Source foto : e-booklet SATU Indonesia Awards |
Karena upayanya membantu pengembangan kompetensi para guru di era pandemi , maka pantaslah Galih Suci Pratama, pria kelahiran tahun 1991 ini menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2020 Kategori Khusus: Pejuang Tanpa Pamrih Di Masa Pandemi Covid-19.
Galih berharap para guru dan murid di seluruh Indonesia terbantu menyerap materi pelajaran dengan lebih mudah saat pandemi.
Galih menjadi semangat untuk bangkit bagi para generasi muda supaya tergerak memberikan perubahan dengan melakukan hal kecil namun sangat bermakna.
Semangat Galih Suci Pratama berjuang merangkul guru memajukan kualitas pembelajaran sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa.
ASTRA mengapresiasi orang-orang yang berkontribusi dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan untuk kepentingan bersama yang lebih baik. Apresiasi ini diberikan kepada anak bangsa yang senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat melalui lima bidang, kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut
Untuk informasi lebih lengkap tentang SATU Indonesia Awards dapat diakses melalui www.satu-indonesia.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar