Senin, 09 Desember 2019

Pendidikan Karakter Untuk SDM Unggul dan Rumah Belajar Ramaikan Pekan Perpustakaan Kemendikbud 2019



                       
temu  blogger  di  pekan  perpustakaan kemendikbud  2019


Perpustakaan? 
Hmm..  Sejak  dulu  paling  suka  aku  ke  perpustakaan.  Selain  membaca  , mengerjakan  tugas sekolah,  aku bisa  melamun,  berbisik-bisik  sama  teman ( hahahaha kalau  ini  jangan  ditiru  yah,  karena  kan di  perpustakaan ga  boleh  berisik,  harusnya  memang  membaca bukan  mengobrol).

Sewaktu  aku  SMA tahun 1994 ( ya ampun tuanya  aku 😀), dahulu  kami ada  jam  pelajaran  khusus  untuk  ke  perpustakaan.   Dalam  6 hari sekolah,  ada  satu  hari dimana  ada  jam  pelajaran  untuk  ke perpustakaan.   Walau pun  nyatanya  banyak  yang  malah  ngobrol,  atau  malah  pergi ke  kantin.   Namun  jam  pelajaran ini sangat  menyenangkan.   Aku  bisa  memilih  bacaan  apa  saja.   Dahulu  belum  ada  kolektif,  jadinya  agak  susah  mencari  buku-buku  yang  ada  di  perpustakaan.   Jadi  kalau  misal  membutuhkan  referensi buku,  biasanya  letak  buku  diurutkan  dari  abjad, kami  harus  memilih  buku  itu  satu  persatu.

Saat  meminjam  masih  manual  banget,  dengan  dicatat  di  kartu perpustakaan,  dan  diisi  di buku  besar  khusus  peminjam  dan  yang  sudah  mengembalikannya.   Masih  repot  banget.

Namun  seiring  jaman berubah,  era  digital  semakin  mempermudah. Seperti  yang  ada  di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).  Perpustakaan  ini  sudah  berdiri  sejak  tahun  15 tahun  lalu.
Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan pengintegrasian koleksi perpustakaan Kemendikbud yang jumlahnya lebih dari ratusan ribu koleksi.

DALAM rangka memperingati berdirinya Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang ke-15 tahun, Perpustakaan Kemendikbud menggelar Pekan Perpustakaan Tahun 2019. Kegiatan itu diselenggarakan pada 25-30 November 2019, di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta.  Tema yang diangkat kali ini "Kolaborasi Perpustakaan dan Komunitas Untuk Mewujudkan SDM Unggul".

Dengan ini  diharapkan perpustakaan Kemendikbud ini makin tahun koleksinya semakin banyak. Semoga ini membawa nilai lebih kepada para pengunjung, para pembaca.

Pada Pekan Perpustakaan Kemendikbud 2019, banyak sekali kegiatan kegiatan bermanfaat yang digelar, diantaranya, peluncuran Sistem Integrasi Koleksi Perpustakaan Kemendikbud (SIKOPER); seminar/workshop/diskusi/talkshow; mendongeng (storytelling); membacakan cerita (read aloud); diskusi dan pemutaran film; serta pameran komunitas Sahabat Perpusdikbud.

Temu  Blogger  yang  concern  terhadap  pendidikan  dan  literasi pada  tanggal  30 November  2019 lalu diadakan.  Sejalan  dengan  Pekan  Perpustakaan Kemendikbud  2019,   Pendidikan  Karakter  dan  Rumah  Belajar menjadi  tema  diskusi  dalam  Temu  Blogger  kali  ini.

Diskusi  berlangsung  dengan  menghadirkan narasumber  yaitu :

1. Ade Erlangga - Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) -  pendidikan karakter sebagai gerakan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa.

2. Hasan Chabibie ( Kepala Pustekkom ) - Inovasi Digitalisasi Sekolah Menggunakan Portal Rumah Belajar

                       
ki-ka: pak  hasan  chabibie,  pak  ade  erlangga,  mas  angga 


Bapak Ade Erlangga mengungkapkan bahwa perpustakaan masa depan bisa jadi berbeda dari perpustakaan saat ini. Masyarakat akan dimudahkan untuk berselancar dalam mencari koleksi perpustakaan hanya dengan memanfaatkan gawai yang dimiliki. Pola masyarakat dalam mencari koleksi perpustakaan juga sudah mulai dipermudah dengan hanya memasukkan kata kunci yang diinginkan.  Dulu modelnya masih manual, belum ada koding-koding atau semacamnya yang memudahkan dalam pencarian koleksi perpustakaan yang diinginkan. Saat ini pencairan dapat dilakukan dengan sangat mudah.

Fungsi perpustakaan, tambah Bapak Ade Erlangga, juga berkembang. Bukan saja sebagai tempat mencari dan membaca buku yang diinginkan, tetapi juga sebagai tempat hiburan, diskusi, bahkan bisnis.  Keberadaan perpustakaan juga saat ini tidak melulu di perkantoran, tetapi di tempat publik lainnya, seperti rumah makan, stasiun, bandara.

Pendidikan  Karakter 

Pendidikan  karakter  untuk  memperkuat siswa.

Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?  Adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.  Tidak  mudah   terpengaruh  hal-hal  yang  tidak  baik.

Kedepannya  pendidikan  bisa  mempunyai  daya  ungkit  yang  tinggi. 

Jadi  disini kita  bersama-sama membangun kesadaran para pelaku pendidikan.  Karena  pada  dasarnya  mereka  tidak  sadar sedang  berada dalam  perangkap birokrasi  pendidikan.  Cara  kerjanya harus  sistematis dan efektif.   Kuncinya  yaitu membangun untuk mencapai  suatu  tujuan  pendidikan  yang  efektif untuk  mencapai  SDM unggul.

                     
para  peserta  temu  blogger 


Seperti  dalam Film  laskar  pelangi.  Dalam  film  ini peran  guru  yg  sangat  strategis.
Utamanya  bukan  pada  infrastruktur. Walaupun  pada  dasarnya sangat penting, tetapi lebih  utama  dengan  guru  yg  berkarakter  yang  ada dipelosok-pelosok seluruh  Indonesia .

Karakter  anak  terbentuk  dari  lingkungan  sekolah.  Guru  yang  mengukir sejarah  hidup  seseorang  ( murid).  Pembentukan  karakter  tidak  bisa  digantikan  dengan digital.  Pendidikan karakter  sudah  seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak.

Hal  yang  salah  dalam  pendidikan,  karena pendidikan jaman  sekarang mengarah  kepada kapitalisme.

Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.

Beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut :
• Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.
• Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.
• Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional.

Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.

Proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.

Disinilah  kita  harus menyadari bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi setiap orang. Dengan begitu, maka para guru, dosen, dan orang tua, sudah seharusnya senantiasa menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak didiknya.

Rumah  Belajar 

Diluncurkan tahun  lalu  ( 2018 ) .  Aplikasi  ini  gratis  dan  bisa  di download  di  PlayStore dan  IOS.   Rumah Belajar adalah sebuah inovasi pembelajaran dari Kemendikbud yang menghadirkan portal pembelajaran untuk siswa dan guru bertujuan untuk menghadirkan proses pembelajaran yang menarik, interaktif secara  gratis.


                       
tampilan konten  dalam  aplikasi rumah  belajar


Wow  gratis  lho.. !  Enak  banget  kan.  Para  orang  tua  tidak  perlu  memikirkan  biaya  les  ini  itu.   Paling  untuk  mengakses  kontennya,  mesti  membeli  kuota  data.   Murah banget,  dibanding  dengan  manfaat  yang  didapatkan  dari  mengakses  Rumah  Belajar  ini.   Soal-soal  ulangan,  ujian  akhir  sekolah,  komplit  ada  disini.

Digitalisasi  Sekolah  Menggunakan Portal  Rumah  Belajar 

Didiklah  anak-anak  sesuai  dengan  jamannya, karena  mereka akan  hidup  dijaman  mereka,  bukan  dijamanmu.

Hasan Chabibie ( Kepala Pustekkom ) - menjelaskan  bahwa tantangan  generasi di  era revolusi  industri  4.0 yaitu :
Dalam 5 tahun ke depan akan menyebabkan hilangnya 5 juta pekerjaan.

Pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan saat ini adalah pekerjaan yang 10 tahun yang lalu atau 5 tahun yang lalu belum pernah ada.

Diperkirakan 65% anak yang masuk sekolah dasar saat ini akan bekerja pada suatu pekerjaan yang benar-benar baru dan belum ada saat ini.

Technology is  just a  tool.  In  terms of  getting the  kids  working together  and  motivating  them, the  teacher  is the  most  important - Bill  Gates 


                     


Karakter  Unggul  Siswa  Indonesia .
5 nilai  utama karakter prioritas PPK :
• Religus
• Integritas
• Nasionalis
• Mandiri
• Gotong-royong
Kelima  nilai  karakter utama ini bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri -sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain yang berkembang secara dinamis dan  membentuk  keutuhan pribadi.

Memang  sudah  seharusnya digitalisasi sekolah  harus  dikembangkan. 

                       


Sistem  Integrasi TIK di sekolah
• Input
  PPDB  online ( Penerimaan Peserta Didik
  Baru)
• Process
  Rumah  Belajar,  TV edukasi , Radio  Edukasi 
  dan  lain-lain
• Output
  UNBK ( Ujian Nasional Berbasis Komputer)
• Outcome
  E-raport, Portfolio  siswa

Jadi  dari  awal  penerimaan siswa baru  sampai  siswa mendapatkan  raport,  semua  menggunaka  teknologi  digital.  Aktivitas kita  akan selesai  dalam  satu  genggaman.

Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.

Cetak  generasi SDM unggul  yang  berkarakter untuk  Indonesia  Maju

Belajar  dimana  saja,  kapan  saja,  oleh  siapa  aja .

Mari belajar  di Rumah Belajar!

                       



Tidak ada komentar: