Tahukah kalian bahwa setiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional lho !
Nah untuk tahun 2021 ini, kita memperingatinya sudah yang ke-61
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia , Direktorat Gizi Masyarakat menyelenggarakan Acara Puncak Hari Gizi Nasional Ke-61 dengan mempersembahkan Webinar Zoom pada tanggal 25 Januari 2021 .
Tema Hari Gizi Nasional tahun 2021 ini adalah “Remaja Sehat Bebas Anemia”. Melalui tema ini, diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan mempererat kerja sama seluruh elemen bangsa untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui perbaikan gizi remaja melalui penanggulangan anemia.
Sehubungan tema kali ini, menghadirkan para pembicara dengan host dr. Prisca Charity W dan para narasumber yaitu dr. Indah Kusuma - Analisa Widianingrum, S.Psi, M.Psi dan Prof. Endang L. Achadi .
Arahan sekaligus membuka acara - Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin
Saat ini lndonesia masih dihadapkan pada beban ganda masalah gizi yaitu masih tingginya prevalensi stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro terutama anemia yang masih menjadi tantangan besar.
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Remaja putri usia 13-15 tahun mengalami anemia. Mereka mengalami 5L yaitu :
✓Lemah
✓Letih
✓Lesu
✓Lunglai
✓Lelah
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi anemia pada remaja sebesar 32o/o, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik.
Masalah Anemia pada Remaja Puteri di Indonesia tinggi. Untuk itu kita perlu Melakukan :
•Gizi seimbang, temasuk sumber pangan hewani
• Minum TTD ( Tablet Tambah Darah )
•Jaga kebersihan
Nah maka dari itu untuk mencegahnya, Kementerian Kesehatan melakukan intervensi spesifik dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri dan ibu hamil. Selain itu, Kemenkes juga melakukan penanggulangan anemia melalui edukasi dan promosi gizi seimbang, fortifikasi zat besi pada bahan makanan serta penerapan hidup bersih dan sehat.
Gaya Hidup Sehat untuk Millenial Berprestasi ( dr. Indah Kusuma )
Menurut Dr. Indah , Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kejenuhan selama dirumah, seperti :
- Mencari sesuatu yang bisa kita explore,misal dengan masak, nge-game, bikin konten
- Gizi seimbang dgn masak dirumah malah lebih bagus, kebersihan nya, prosesnya terjaga.
Gaya hidup remaja saat ini
1. Merokok
2. Diet dan gangguan makan lainnya
3. Obesitas
4. Gangguan psikologis: bullying, depresi, dll
Perokok berisiko tinggi mengalami aterosklerosis dan penyakit jantung karena zat dalam asap rokok yang mendorong pembentukan radikal bebas dan plak.
Studi observasi yang meneliti pola perilaku kesehatan pada remaja terkait perilaku merokok dengan pola makan yang tidak teratur, asupan minuman ringan yang lebih banyak, dan asupan buah, sayuran, dan makanan olahan susu yang lebih rendah.
Beragam diet yang salah pada remaja
• Melewatkan sarapan
• Makan di luar rumah terlalu sering
• Makan terlalu banyak dari kelompok makanan lainnya
• Minum minuman ringan
Kelompok makanan lainnya -> tingkat paling atas pada piramida makanan yang mengandung lemak, minyak dan pemanis.
Pola makan yang sehat pada remaja :
✓GIZI SEIMBANG
Pedoman gizi seimbang (PGS) adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Pola hidup sehat pada remaja:
✓AKTIVITAS FISIK
Aktivitas fisik
Pedoman aktivitas fisik untuk remaja merekomendasikan melakukan aktivitas fisik sedang hingga kuat selama 1 jam atau lebih setiap hari.
Sebagian besar aktivitas fisik harus aerobic, di mana mereka menggunakan otot-otot besar dan berlanjut selama jangka waktu tertentu.
Orang tua harus memberikan remaja kendali atas bagaimana mereka memutuskan untuk aktif secara fisik.
Contoh aktivitas aerobic adalah lari, menari dan berenang
Keuntungan dari aktivitas fisik
1. Membuat kita merasa bahagia
2. Membantu menurunkan berat badan
3. Baik untuk otot dan tulang
4. Meningkatkan stamina atau tenaga
5. Menurunkan resiko terkena penyakit kronis
6. Bagus untuk kulit
7. Meningkatkan fungsi otak dan melindungi memori
8. Membantu untuk relax dan tidur lebih nyenyak
Tips menjadi sehat, cantik, sukses dan berprestasi
• Physical Health
• Mental Health
• Emotional Health
• Behavioural Health
Prof. Endang L. Achadi
Anemia adalah keadaan dimana konsentrasi HEMOGLOBIN (Hb), yang berada di dalam sel darah merah, lebih rendah dari yang seharusnya, yaitu: Hb <13 g / dL pd laki-laki dewasa Hb <12 g / dl pada perempuan dewasa.
Penyebab Anemia
Anemia secara langsung terutama disebabkan 2 hal :
• Rendahnya asupan zat gizi yang penting untuk pembuatan darah, asam folat, vitamin B12 dan vitamin A
• Meningkatnya pengeluaran zat gizi (perdarahan karena kecacingan, atau absorpsi besi menurun akibatnya cacing di usus, pecahnya sel darah merah karena malaria, atau penyakit karena sebab lainnya seperti TBC)
• Pada remaja puteri: menstruasi yang tidak diimbangi oleh asupan makanan bergizi
Di Indonesia sebagian besar terjadi anemia akibat defisiensi / kekurangan zat besi.
Mitos yang salah tentang minum TTD :
• TTD menyebabkan darah tinggi adalah mitos, karena penyebab darah tinggi adalah gangguan sirkulasi, ginjal dan lainnya.
• TTD menyebabkan kebanyakan darah adalah mitos karena penyebab kebanyakan darah adalah genetik.
• Efek samping TTD berbahaya adalah mitos karena TTD tidak berbahaya dan biasanya efek samping semakin ringan.
Analisa Widianingrum, S.Psi, M.Psi.
Sehat secara pandemi ini gak mudah loh, terutama kesehatan mental. Kita gak bisa mengendalikan semuanya, sebaiknya kendalikan apa yang bisa kita kendalikan
Habit olahraga, makan makanan yang sehat, tidur yang cukup dan punya hobi.
Peran influencer, public figure untuk remaja :
Influencer kesehatan juga bisa memberikan informasi positif kepada masyarakat terutama remaja putri. Sehingga followers akan mengikuti pola hidup sehat
Kementrian Kesehatan yang dalam komitmennya untuk mencegah anemia melakukan intervensi spesifik dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri dan ibu hamil. Selain itu, Kemenkes juga melakukan penanggulangan anemia melalui edukasi dan promosi gizi seimbang, fortifikasi zat besi pada bahan makanan serta penerapan hidup bersih dan sehat.
Komitmen ini diharapkan akan semakin meningkatkan kesehatan para remaja puteri. lndonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta kritis demi kemajuan bangsa itu sendiri, dan remaja dapat mencapai produktifitas dan kreativitas yang maksimal serta mempunyai pemikiran yang kritis, apabila mereka sehat.
Selain pemberian TTD, Kemenkes juga mendorong para remaja untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan menjaga asupan gizi seimbang dengan menu #IsiPiringKu, rutin aktivitas fisik dan menjaga kebersihan.
Menjaga kesehatan adalah ibadah, minum tablet tambah darah adalah ikhtiar.
Program tablet tambah darah disekolah adalah penting untuk memastikan remaja sehat bebas Anemia.
Yuk remaja putri minum tablet penambah darah secara rutin 1x seminggu, dan makan makanan bergizi seimbang 😊.
10 pedoman gizi seimbang, kalau dulu kan susu , kalau sekarang biasakan mengonsumsi makanan pokok yah. Kurangi makan makanan junk food dan minum air putih yang cukup dengan 8 gelas sehari, juga jangan lupa makan buah segar.
So? Jangan lupa buat sarapan ya. Kebiasaan sarapan pagi harus rutin dilakukan remaja supaya benar-benar bisa fokus dan berenergi saat beraktivitas.
Gizi Seimbang , Remaja Sehat, Indonesia Kuat
#Mudasehatbebasanemia
#HariGiziNasional
2 komentar:
Setuju banged, dengan generasi penerus yang sehat dan kuat serta pintar negara akan menjadi kuat..
saiyah ini..mustinya selagi muda dulu dipantai untuk kebutuhan zat besi. skrg dah kerasanya. sering anemi, hb rendah. tapi obatnya gampang sih, makan enak hehe
Posting Komentar