Minggu, 17 Oktober 2021

Terapkan Konsep Mindful Parenting Untuk Mengubah Kebiasaan Anak yang Salah

                 


Anak sebagai tunas bangsa diharapkan menjadi anak-anak Indonesia yang cerdas dan berbudi pekerti luhur penerus cita-cita perjuangan bangsa.  Agar tumbuh kembang anak optimal, orang tua juga harus dibekali dengan pengetahuan mengenai gizi anak dan keluarga.  Asupan gizi yang tepat bagi anak merupakan penentu masa depan, apakah anak akan menjadi generasi yang produktif atau menjadi generasi dengan beban berbagai penyakit.

Saat ini, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan berbagai permasalahan gizi, yaitu masih tingginya prevalensi stunting (pendek/kerdil), underweight (berat kurang), wasting (kurus), karena rendahnya literasi masyarakat akan gizi dan tingginya konsumsi kental manis sebagai minuman susu pada anak. 

Orang tua atau keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang Kesehatan dan karakter anak.  Keluarga adalah faktor penting dalam menumbuhkembangkan karakter seorang anak.  Dimana sebagian sampai usia 18 tahun anak-anak di Indonesia menghabiskan waktunya 60-80 % bersama keluarga, sehingga proses internalisasi pembiasaan karakter anak secara konsisten di keluarga termasuk pola makan dengan gizi yang sehat sangat diperlukan. 

                 



Dalam webinar parenting yang digagas oleh Komunitas Menata Keluarga (eMKa) dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI),  dengan tema “ Membangun Karakter Kesadaran Gizi Keluarga Melalui Mindful Parenting” pada hari  Selasa, 12 Oktober 2021, orang tua perlu membangun kesadaran gizi keluarga melalui Mindful Parenting.

Penerapan mindful parenting yang fokus pada kesadaran orang tua dalam mengasuh anak dapat mengubah kebiasaan makan anak yang salah.

Konsep Mindful Parenting merupakan salah satu metode pola asuh yang efektif untuk mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak sejak dini.

Parenting dalam metode ini juga untuk menghindarkan orangtua dari stres yang diakibatkan pengasuhan (parenting stress), mampu menghargai pendapat dan tindakan anak, mampu melaksanakan peran sebagai orangtua, dan menjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak ( Melly Amaya Kiong - Ketua Umum Komunitas Menata Keluarga, Pembina Yayasan Karakter eling Indonesia )

Saya terapkan Konsep Mindful Parenting untuk mengubah kebiasaan anak yang salah.  Nah disini sayapun berusaha mengubah kebiasaan anak minum susu kental manis dengan memberikan asupan gizi yang tepat seperti makan sayur dan buah. Karena asupan nutrisi yang tepat menentukan apakah anak akan menjadi generasi yang produktif.

                



Dan sebagai orang tua  berusaha tidak memberikan peluang terhadap makanan dan minuman yang tinggi kandungan gula garam lemak (GGL), terutama seperti susu kental manis (SKM).

Asuhan Nutrisi untuk Anak Indonesia 

          


Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Ali Alhadar SpA(K), mengatakan bahwa pemantauan tumbuh kembang anak harus dilakukan dengan baik dan benar, dengan memperhatikan pemberian ASI dan MPASInya. 

Seorang anak tumbuh dilihat dari bertambahnya ukuran tubuh (BB, PB, LiLA dan LK).  Sedangkan kembang dari bertambahnya  kematangan anak dalam fungsi dan perilaku.

Bayi dan anak harus bertumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan menurut usia dan jenis kelamin.

Pentingnya 1000 HPK (hari pertama kehidupan ) bagi tumbuh kembang buah hati dan dapat menentukan perkembangan kecerdasan secara jangka panjang.  Perkembangan OTAK paling cepat terjadi pada saat dalam kandungan sampai umur 2 tahun.  Tidak optimalnya perkembangan otak pada masa ini juga akan berpengaruh terhadap kehidupan buah hati di masa depan.

Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dibutuhkan buku KIA, sehingga para orang tua bisa melihat perkembangan anak.  Apakah anaknya tumbuh sesuai usianya.

Begitupun Asuhan Nutrisi pada Balita, harus sesuai dengan usianya.  ASI dan MPASI diberikan dengan baik.

Susu kental manis (SKM) tidak boleh dikonsumsi oleh anak dibawah usia 12 bulan.  Karena SKM tidak mengandung nutrisi dan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Lebih lanjut Ali Alhadar mengatakan bahwa seharusnya sudah menjadi peran pemerintah membuat kampanye untuk tidak memberikan susu kental manis pada anak karena angka kandungan gizinya sangat jauh dari kebutuhan protein anak, sementara proteinnya sangat sedikit dalam susu kental manis ini, sehingga nanti nggak cukup. 

Kalau anak minum susu kental manis, nanti rasa kenyang yang timbul, dan anak jadi susah makan. Intinya susu kental manis tidak lagi diberikan untuk rutinitas anak.

Kita bisa mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini dengan mencari informasi yang terpercaya dari website IDAI.

Arif Hidayat SE., MM , Ketua Harian Yaici menjelaskan bahwa pada tahun 2030  nanti, Indonesia Memiliki Bonus Demografi.  Indonesia menghadapi triple burden yaitu : stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.

                 


Apalagi saat kondisi Pandemi Covid -19 ini menjadikan meningkatnya jumlah pengangguran , juga masalah kesehatan

Indonesia berada diurutan ke 4 di dunia dan urutan ke 2 di Asia Tenggara.  Diperkirakan Kerugian Negara mencapai 300 Triliun per tahun akibat stunting

Persoalan lainnya yaitu rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia di posisi 60 dari 61 negara di dunia juga rendahnya pemahaman (literasi) masyarakat akan gizi.  Contohnya adalah tingginya konsumsi kental manis sebagai minuman susu pada anak.

Bagaimana Persepsi Masyarakat tentang Kental Manis?

Banyak masyarakat menganggap menganggap kental manis adalah susu, padahal bukan. 

Penggunaan kental manis sebenarnya tidak untuk dikonsumsi sebagai minuman, terutama pada anak-anak. Kental manis adalah toping atau penambah rasa pada makanan.

Pembangunan persepsi yang salah ini telah tumbuh sejak lama sehingga masyarakat masih terus mengonsumsi kental manis sebagai minuman pengganti susu pada anak.

Mayoritas mereka yang membeli susu kental manis berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah. Data lain juga menyebut adanya penggunaan susu kental manis sebagai pengganti susu formula.

Bahkan sebagian kecil digunakan sebagai pengganti ASI. Untuk itu, pemahaman orang tua menjadi penting dalam memberikan asupan pangan bagi anak, termasuk dalam pemberian konsumsi susu kental manis.

Kental manis tidak boleh dikonsumsi sebagai minuman yang diseduh dengan air seperti yang selama ini dilakukan.

Disini peran Mindful Parenting sangat efektif,  dengan menerapkan konsep Mindful Parenting untuk mengubah kebiasaan anak yang salah.  Untuk membiasakan anak dalam mengkonsumsi makanan dan minuman sehat.

Seperti contohnya saat anak minta es krim, Moms bisa tegaskan saat Moms kasih es krim karena anak tidak batuk, atau karena anak sedang batuk, makanya Moms tidak kasih es krim kali ini.  Hal ini bisa diulang-ulang sehingga akhirnya anak paham dengan sendirinya ( Melly Amaya Kiong )

                 


Terapkan Konsep Mindful Parenting 

1. Mendengarkan dengan penuh perhatian.

Mendengarkan menjadi kunci utama jika Moms dan suami ingin menerapkan pola asuh mindful kepada anak.  Orangtua sebaiknya mampu berbicara pada anak dengan empati, dan menyediakan ruang untuk memposisikan diri sebagai pendengar.

2.  Tidak Menghakimi

Jika orang tua sedang dalam kondisi stres, rasanya ingin menumpahkan semuanya pada anak.  Jangan memberikan label yang negatif pada anak, misalnya mengatakan bahwa anak bandel dan tak bisa diatur.  Kapanpun kita sebagai orang tua merasakan stres, berhenti sejenak berbicara pada anak dan ambil napas dalam untuk menenangkan pikiran.  Moms tidak perlu menghakimi pendapat dan tindakan anak yang salah.

3.  Pengendalian Emosi Diri

Anak bukanlah pendengar yang baik namun mereka adalah peniru ulung apa yang dilakukan orangtua. Padahal, apa yang kita lakukan tak luput dari kesalahan.  Untuk itu kita dapat menyadari kesalahan yang dilakukan dan berusaha memperbaiki diri.

4.  Adil dan Bijaksana

Bersikap adil dan bijaksana,  ini akan membentuk anak menjadi lebih baik. Salah satunya yaitu memberikan hak penuh pada anak untuk nantinya menentukan jalan hidup.   Lebih memperlihatkan pada anak bahwa ada saatnya mereka akan jauh dari orangtua dan menjalani semua secara mandiri dengan baik.

5.  Welas Asih

Mendidik anak penuh kasih sayang, maka besar kemungkinannya anak tumbuh menjadi pribadi yang juga penuh kasih sayang. Misalnya, berbicara dengan penuh kelembutan dan tidak bertengkar di hadapan anak.

                   

Mindful Parenting

SKM merupakan produk yang mengandung susu untuk pelengkap sajian. Bukan produk susu yang digunakan sebagai pemenuhan asupan kebutuhan gizi terutama untuk bayi. Apalagi pengganti ASI (Asi Susu Ibu).

#KentalManisJanganDiseduh, SKM ( Susu Kental Manis ) bukanlah asupan pengganti susu melainkan hanya sebagai topping atau pelengkap sajian makanan. 

                   



Tidak ada komentar: