Sabtu, 25 Juli 2020

Perjalanan Hidup Berdamai Dengan Kista Indung Telur



                       


Perjalanan hidup setiap orang pasti berbeda beda. Ada yang sehat , ada yang sakit. Demikian pun aku yang mempunyai sakit kista indung telur dari sejak gadis dulu. Dan aku mencoba berdamai dengan penyakit ini.

Namaku Meilia Wuryantati, yang berarti anak perempuan terakhir yang lahir di bulan Mei. Yess aku memang lahir dibulan Mei, Tepatnya 27 Mei 1979 di Kebumen- Jawa Tengah.  Wuih udah tua yak heheheGa terasa udah  memasuki usia 41 tahun alhamdulillah.  Putraku ada 2, Rayhaan dan Naufal.

Aku seorang sarjana lulusan hukum di Universitas Soedirman ( Unsoed) tahun 2006 dan ini kuperoleh dengan perjuangan yang berat.  Kenapa? Karena saat semester akhir dan menyusun skripsi kulalui saat hamil anak pertama.

Ya aku menikah dengan suamiku Hendro Sukresno saat masih kuliah.  Tapi bukan nikah muda lho! karena sebelumnya aku sudah lulus D3 dari STIE Kerjasama Yogyakarta tahun 2000 ( sayangnya kampus tercintaku luluh lantak terkena gempa Jogja tahun 2006). 

Nah tahun 2001 aku daftar ke Unsoed kelas extention karena saat itu aku nyambi kerja di sebuah sekolah SMP Negeri bagian administrasi.

Tahun 2003 cuti kuliah karena daftar PNS di Departemen Pertahanan ( saat itu, namun gagal di tes terakhir). 

September 2004 menikah karena ortu mau berangkat haji biar mereka tenang beribadah. Tahun 2005 aku lanjut kuliah seperti yang kuceritakan diawal.  Susahnya kuliah sambil hamil, belum kalo kelasnya dilantai atas.

Beruntung dosen dan teman-teman sangat membantu.  Waktu sebelum sidang skripsi aku melahirkan anak pertama di bulan Juli 2005.  Alhasil baru lahiran 10 hari aku mesti balik ke kampus mengejar deadline sidang skripsi. 

Sempat mengalami turun rahim karena kecapekan.  Alhamdulillah bulan maret 2006 aku resmi diwisuda.  Sungguh perjuangan yang sangat melelahkan.

Kalo mengenai karier,  aku sempat memulai lagi dari bawah sebagai staff adm keuangan hingga terakhir tahun 2010 mencapai Kepala Divisi.  Namun apa daya aku diberi pilihan sama suami,  karier atau anak.  Karena saat itu anak keduaku sangat membutuhkan kehadiranku.

Akhirnya dengan berat hati kupilih resign dan fokus dengan anak dan keluarga.  Awalnya sangaaat berat, namun akhirnya bisa kulewati.  Aku menyibukkan diri dengan ikut kuis-kuis yang sekarang istilahnya KUTER ( Kuis Hunter) hihihi lucu banget deh, banting stir.  Tapi seneng banyak temen, banyak hadiah gratis pula.

Kini aku adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 putra, kelas 1 SMA dan 6 SD.  Namun aku bahagia dengan hidupku saat ini.  Suami dan anak-anak yang sholeh aamiin.

                       
Keluargku, aku sudah berdamai dengan kista indung telur


Cerita  mendapatkan 2 putra dimulai dari sini.  Betapa bersyukurnya aku bisa dianugerahi putra- putra  yang sekarang sudah beranjak remaja.

Sewaktu aku masih gadis, usia 22 tahun, aku divonis menderita penyakit kista indung telur sebelah kiri.  Tidak ada gejala yang kurasakan. Semua terasa wajar. Hanya saat menstruasi terasa sakit sekali. Tapi kuabaikan. Kupikir yah wajar saja.

Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan satu lagi di sebelah kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita.

Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur tiap bulan (mulai dari masa pubertas hingga menopause), serta memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, kista termasuk jenis gangguan yang sering terjadi.

Iseng saat kakak ku melakukan check up kandungan, aku ikut USG. Dan ternyata terdapat kista sebesar telur ayam di indung telur sebelah kiri.

                         
Ovarium ( indung telur )


Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi.

Kista ini biasanya  akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Kista baru menimbulkan masalah jika tidak kunjung menghilang atau justru makin membesar.

Nah saat itu dokter memberikan opsi, mau operasi atau dengan pengobatan alternatif.  Bapakku waktu itu mengambil jalan alternatif dengan obat-obatan China.

Ternyata setelah sebulan, aku cek USG lagi, malah kista nya membesar menjadi sebesar kepalan tangan.

Terbentuknya kista ovarium tergantung dari berbagai faktor. Bisa terkait dengan siklus menstruasi maupun akibat ada pertumbuhan sel yang tidak normal. Walaupun terdapat pertumbuhan sel yang abnormal, biasanya kista ovarium bersifat jinak.

Namun rasa takut akan operasi, dan bayangan bagaimana nanti bisa punya anak atau tidak saat susah berkeluarga, menjadikanaku maju mundur untuk operasi.

Akhirnya setelah mengalami kejang - kejang, mau tidak mau aku dilarikan ke Rumah Sakit dan saat itu juga aku mendapatkan jadwal untuk operasi. Waktu itu  tahun 2001 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dewi Queen, Kebumen dengan dr. Kamalluddin.

Pasrah dan berdoa semoga operasi berjalan dengan  lancar. Sudah tidak berpikir nanti akan bisa punya anak atau tidak. Kuasa Alloh.  Dia yang memberi penyakit, Dia juga yang akan menyembuhkan.

Owh iya waktu ikut aku sudah punya tunangan ( Alhamdulillah suami sampai sekarang ).  Dan Calon suami selalu mendukung apapun keadaanku nanti. Mau punya anak atau tidak, semua diserahkan kepada Alloh SWT.

Operasi berjalan lancar, indung telur sebelah kiri diangkat. Jadi aku hanya memiliki 1 indung telur sebelah kanan.

Waktu berjalan, tahun 2004 aku menikah dan Alhamdulillah tidak menunggu lama aku dikarunia buah hati, lahir  anak pertama pada 3 Juli  2005.

Terbukti Kuasa Alloh Yang Maha Menentukan.  Hanya dengan satu indung telur pun tidak menunggu lama aku bisa memiliki anak.

Tahun 2008 kembali dikasih ujian lagi.  Indung telur sebelah kananku infeksi. Namun setelah dilakukan terapi sebanyak 8x, Alhamdulillah bisa normal lagi. 

Namun sebulan kemudian aku terkena usus buntu dan dioperasi.  Dan pada bulan berikutnya Alhamdulillah dinyatakan hamil anak kedua.

Masya Alloh sungguh besar Kuasa-Mu , betapa mudahnya Alloh memberikan aku anak yang awalnya ketakutan dan mustahil dengan satu indung telur. Namun lagi-lagi kepasrahan dan keyakinan membuat semua terkabulkan.

Namun lagi-lagi  ujian harus kujalani, penyakit kista indung telur  ada lagi.  Padahal aku sudah menjalani pola hidup sehat dan menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan kista.

Takdirlah yang berkuasa.  Setelah bertahun-bertahun kulewati dan mengira sudah sembuh total, ternyata masih ada lagi penyakit kista indung telur ini. 

Aku sekarang hanya bisa pasrah, berdoa dan terus berusaha untuk berdamai dengan kista indung telur ini.  Opsi nya ya harus segera operasi.

Sambil nulis ini pun aku sambil berbaring di tempat tidur karena sakit ini.  Tapi aku percaya akan kuasa Alloh SWT, dan aku yakin bisa sembuh dan bisa merawat serta membesarkan anak-anakku hingga mereka sukses kelak Aamiin 🤗

Betapa nikmat sehat adalah karunia terbesar yang kadang kita abaikan. Kesehatan adalah rejeki yang tidak terhingga.

Semoga kita semua tetap selalu diberikan kesehatan dan keselamatan.



1 komentar:

Let's talk..!!! mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.