Sabtu, 29 Juni 2019

Cegah dan Kendalikan Penyakit Tidak Menular ( PTM) Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik


                       
mengikuti workshop blogger kesehatan


Saat ini Penyakit Tidak Menular ( PTM ) merupakan masalah kesehatan utama.  Bukan hanya penyakit degeneratif, karena banyak penderita usia muda yng diakibatkan oleh gaya hidup.

Penyakit Tidak Menular (PTM)  merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Munculnya peningkatan terhadap sejumlah penyakit tidak menular tersebut ternyata disebabkan oleh sebuah hal. Gaya hidup masyarakat masa kini telah menyebabkan kenaikan penyakit yang tidak menular.

Ada tiga faktor risiko utama yang menyebabkan peningkatan angka penyakit tidak menular. Yang pertama adalah masalah terkait diet atau makanan, yang kedua adalah perilaku, dan yang ketiga terkait lingkungan seperti polusi udara.

Pada tahun 2018 lalu, berdasar data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan kenaikan angka penyakit tidak menular. Beberapa di antaranya adalah kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, hingga hipertensi.
PTM dipicu berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat.

Riskesdas 2007 melaporkan, 34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok setiap hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan sayur serta 48,2% kurang aktivitas fisik.  Kematian akibat PTM terjadi di perkotaan dan perdesaan. 

Untuk Kita mengetahui lebih dalam mengenai penyakit tidak menular dan mencegah faktor resiko juga bagaimana mengobati bagi para pasien yang sudah menyandang penyakit  tersebut, pada tanggal 18-19 Juni 2019,  diadakan sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat dibidang kesehatan.  Kegiatan ini diadakan oleh Kementrian Kesehatan RI dan  bekerja sama dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular atau P2PTM http://p2ptm.kemkes.go.id/, yaitu : 
Workshop Blogger Kesehatan 'cegah dan kendalikan PTM "


                     
foto bersama blogger crony community


Saya bersama Blogger Crony Community berkesempatan untuk mengikuti kegiatan ini.   Sebagian pesertanya adalah beberapa perwakilan dari beberapa Rumah Sakit.
Kegiatan diadakan sekaligus untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2019, yang diperingati pada tanggal 31 Mei 2019. Bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta Selatan 

Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati di seluruh dunia setiap tahun pada tanggal 31 Mei. Gerakan ini menyerukan para perokok agar berpuasa tidak merokok selama 24 jam serentak di seluruh dunia. Hari ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai menyebarluasnya kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan.
Kita mengetahui bahwa dampak merokok sangat merugikan kesehatan, namun ternyatai sampai saat ini kebiasaan merokok sudah dianggap wajar oleh masyarakat, sehingga merokok tetap banyak dilakukan.

                     
dr. cut putri ariani


Ibu dr. Cut putri ariani , M.H.Kes, Direktur  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( P2PTM ) mengatakan bahwa Indonesia mengalami  Transisi demografi yaitu bertambahnya usia harapan hidup orang indonesia  rentan terjangkit penyakit tidak menular.  Transisi teknologi melalui gadget, yaitu ketergantungan gadget yang sekarang ini dapat digunakan apapun yang membuat seseorang jadi malas bergerak atau malas melakukan aktifitas fisik, seperti saat ingin makan, hanya dengan tinggal meng-klik di handphone sudah bisa pesan makanan tanpa melakukan aktivitas fisik. Anak-anak atau orang dewasa pun lebih suka main game di handphone, dan lainnya yang membuat tubuh malas bergerak.  Hal ini menimbulkan berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, stroke, Hipertensi, kanker dan lainnya.   Beliau berharap dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai PTM dan dapat disebarluaskan demi untuk menyadarkan masyarakat akan ancaman PTM yang semakin bertambah penderitanya.


                       
dr. theresia sandra dian ratih


Ibu dr. Theresia Sandra Diah Ratih , MHA, memberikan pemaparan materi tentanf Kebijakan dan Strategi pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular.   Beliau mengatakan bahwa hanya 30% penderita PTM yang terdeteksi dan hanya 30% nya yang berobat, sisanya terdiagnosa setelah terjadinya penyakit.  PTM juga dapat menghabisi biaya pelayanan kesehatan yang sangat besar, bahkan menurut data JKN dari tahun 2016 ke tahun 2018 mengalami terus peningkatan biaya pelayanan. Yang sebetulnya penyakit ini dapat dihindari.

Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis.

Timbulnya penyakit ini, bisa disebabkan dari gaya hidup juga dikarenakan riwayat hidup sejak bayi.  Jadi saat bayi tentunya tercukupi dari kebutuhan gizinya, agar terhindar dari stunting, Balita kurus, bahkan balita kegemukan juga tidak disarankan.

Untuk meningkatkan gaya hidup sehat, dilakukan  dengan perilaku CERDIK :
1. Cek kondisi kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin aktivitas fisik
4. Diet dengan gizi seimbang
5. Istirahat yang cukup
6. Kelola stress

Dengan menerapkan gaya hidup diatas, dapat mengatasi PTM dan mengimplementasikannya dalam program Posbindu PTM, dimana Posbindu merupakan pengendalian faktor risiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat.

Mengendalikan Bahaya Rokok

Merokok dan PTM perlu dicegah melalui GERMAS ( gerakan masyarakat hidup sehat ).

Penyakit infeksi saluran nafas di Indonesia yang terbanyak. Kematian akibat penyakit ini terus menerus meningkat dan mengancam kita semua. Tbc juga penyakit yang perlu mendapatkan perhatian lebih juga.

Kementerian Kesehatan telah mengembangkan program pengendalian PTM sejak tahun 2005. Upaya pengendalian faktor risiko PTM yang telah dilakukan berupa promosi Perilaku Bersih dan Sehat serta pengendalian masalah tembakau.

Starategi pengendalian konsumsi tembakau : MPOWER :
1. Monitor konsumsi produksi tembakau dan pencegahannya
2. Perlindungan dari paparan asap orang lain
3. Optimalkan dukungan layanan berhenti merokok
4. Waspadakan masyarakat bahaya konsumsi tembakau
5. Eliminasikan iklan, sponsor, promosi produk tembakau.
6. Raih kenaikan harga tembakau melalui peningkatan cukai dan pajak rokok

Optimalkan layanan berhenti merokok : 0-800-177-6565 ( bebas pulsa )

Bagi perokok yang memang sudah niat untuk berhenti merokok dapat mendatangi beberapa layanan khusu konseling mengenai rokok salah satunya dapat melalui fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, atau untuk lebih memudahkan niat berhenti merokok.

Diet Seimbang dan Aktivitas Fisik untuk Pencegahan PTM

                     
dr. rita ramayulis


Ibu dr. Rita Ramayulis DCN, MKes  ( Cht, ZIN, ISCANTIK, Konselor ASI ), mengatakan bahwa PTM bisa dicegah atau distop.  PTM sangat dekat hubungannya dengan gizi seseorang.

Penyakit infeksi saluran nafas di Indonesia yang terbanyak. Kematian akibat penyakit ini terus menerus meningkat dan mengancam kita semua.

Faktor risiko PTM dapat terjadi pada :
1. Berat badan berlebih
2. Obesitas
3. Obesitas sentral
4. Aktifitas fisik kurang
Akibat aktivitas fisik rendah /kurang gerak : Energi yang diasup tidak bisa digunakan semua, akibatnya terjadi penumpukan energi dalam bentuk lemak.  Aktivitas fisik yaitu gerakan sehari-hari untuk meningkatkan pengeluaran  energi.  Sedangkan latihan fisik adalah gerakan terstruktur dan terencana untuk meningkatkan pengeluaran energi.

5. Konsumsi buah dan sayur kurang. 
Aturan konsumsi untuk dewasa yaitu sayur 3-4 porsi per hari dan buah 2-3 porsi per hari.
Untuk yang sudah terlanjut kegemukkan dapat mengkonsumsi makanan dengan porsi yang dianjurkan yaitu :
• 1/2 piring termasuk untuk 2/3 karbohidrat dan 1/3 protein.
• 1/2 piringnya lagi khusus untuk sayuran
• Untuk buah di konsumsi sebagai cemilan atau selingan.
Akibat konsumsi sayur dan buah yang rendah salah satunya bisa mengakibatkan tidak terpenuhi kebutuhan serat, vitamin dan mineral yang mengganggu 
metabolisme dalam tubuh.

6. Konsumsi tinggi gula, garam dan lemak.
dibolehkan saja sesuai dengan aturan dan tidak berlebihan, karna jika berlebihan akan berdampak buruk bagi tubuh. Maksimal konsumsi gula 50gram perhari.  Maksimal konsumsi gula 50gram perhari, lemak maksimal perhari mengkonsumsi lemak yaitu 72gram perhari.

Upaya Pengendalian Faktor Resiko PTM

Upaya yang dilakukan oleh Kemenkes meliputi , Upaya pengendalian faktor risiko PTM yang telah dilakukan berupa promosi Perilaku Bersih dan Sehat serta pengendalian masalah tembakau. Beberapa Pemerintah Daerah telah menerbitkan peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan membentuk Aliansi Walikota/Bupati dalam Pengendalian Tembakau dan Penyakit Tidak Menular. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengendalian Tembakau dalam proses. Sedangkan untuk pengaturan makanan berisiko, ke depan akan dibuat regulasi antara lain tentang gula, garam dan lemak dalam makanan yang dijual bebas.

Bpk. Bagja Hidayat menjelaskan bahwa di  Indonesia perempuan perokok masih tabu. Urusan tembakau banyak ironinya. Namun ternyata membatasi iklan rokok di medsos susah.  Karena isu pengendalian tembakau menyangkut perang wacana.

Cara yang paling ampuh untuk mengedukasi tentang bahaya tembakau adalah story telling, tehnik bagaimana kita mendeliver konten kepada orang lain dengan suatu cerita. Karena dalam cerita ini ada komunikasi.

Begitu banyaknya bahaya rokok untuk kesehatan kita, jadi ubah perilaku untuk hidup sehat.  Biasaan hidup sehat agar membudaya di lingkungan kita.

Kunjungan ke RSUP Persahabatan


                   
rsup persahabatan


pada tanggal 19 Juni 2019, kami para blogger mengunjungi beberapa rumah sakit yang berkaitan dengan Penyakit Tidak Menular yang disebabkan oleh Rokok. Yaitu
RSUPN Cipto Mangunkusumo,
RSUP Persahabatan,
RS Kanker Dharmais
RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan   Kita
RS Pusat Otak Nasional.

Saya bersama 10 teman blogger , berkesempatan mengunjungi Rumah Sakit Persahabatan.  Kami disambut langsung oleh :
• Direktur Utama pihak Rumah Sakit dr. Mohammad Ali Toha, MARS.
• Direktur Medik dan keperwatan DR. dr. H. M. Alsen Arlan, Sp.B-KBD, MARS.
• Direktur Umum, SDM dan Pendidikan drg. Setiawaty, M.Kes

Sungguh suatu kehormatan bagi kami para blogger kesehatan mendapatkan penyambutan yang luar biasa ini.


                     
ki-ka : dr. ali toha, dr. m. alsen arlan, drg. setiyawaty


Dalam sambutannya,  Direktur Utama pihak Rumah Sakit dr. Mohammad Ali Toha, MARS., menyampaikan apa yang telah diraih RSUP Persahabatan.  Beliau mengatakan bahwa “Keberhasilan RSUP Persahabatan dalam meraih akreditasi Internasional tentunya dengan standar pelayanan yang berkualitas tinggi dan canggih, semata dipersembahkan kepada masyarakat luas dimana sebagian besar pasien yang berobat dari golongan menengah kebawah dan tidak memiliki pilihan untuk berobat ke rumah sakit swasta atau lainnya”

Bapak Ali Toha sangat mendukung kegiatan kunjungan blogger ke rumah sakit,  karena dengan dilibatkannya para blogger atau media dapat memudahkan dalam penyampaian informasi dan sosialisasi dengan lebih menarik.  Sehingga masyarakat luas bisa mengetahui dengan lebih baik lagi.  Sejalan dengan tujuan utamanya yaitu supaya masyarakat luas tahu, bahwa di RS Persahabatan ada pelayanan-pelayanan yang berkualitas tinggi namun dengan biaya yang rendah dan mudah dijangkau masyarakat umum.

RSUP Persahabatan ditetapkan sebagai rumah sakit Rujukan Respirasi nasional pada tanggal 7 november 2016.

Dalam kunjungan kali ini, bahaya rokok terhadap kesehatan paru di paparkan oleh dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P (K) , beliau adalah Kepala Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan.


                       
dr. feni fitriani taufik


Menurut dr. Feni, bahwa fakta rokok di indonesia : menduduki peringkat 1 jumlah perokok se Asia tenggara  ( WHO : 2012 ).

Ya ampun miris banget kan yah.   Padahal kita udah tahu betapa bahayanya rokok bagi kesehatan.  Orang tahu yg dilakukan/dikonsumsi, tapi susah sekali merubah perilaku untuk hidup sehat.
Kandungan rokok yang menyebabkan kecanduan, yaitu mengandung Nikotin yang menyebabkan pelepasan dopamin pada otak memberikan rasa nyaman, jika zat dopamin berkurang menjadi hilang rasa nyaman dan disaat seperti itulah ada keinginan untuk merokok kembali, hingga terus berulang dan menjadi kecanduan.  Efek nikotin di otak benar-benar membahayakan.  Jika rokok di stop menimbulkan withdrawal effect ( kecanduan ).

Merokok dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan dan juga penyebab kematian teratas di AS. Penyakit diantaranya adalah
1. Kanker Paru
2. Penyakit Jantung Iskemik
3. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik yaitu penyempitan saluran napas kronik yang disertai gejala :
- Napas sesak/berat
- Batuk kronik produktif/berdahak
- Aktivitas terbatas.

Paru-paru dapat terkena dampak secara langsung yang bisa terasa,  karena asap rokok menyebabkan fungsi pembersihan saluran napas oleh silia terganggu dan bahkan pergerakan silia menurun hingga 50% dan yang akhirnya pembersihan untuk bahan berbahaya pada saluran napas menjadi menurun.  Ini juga menyebabkan terjadinya  batuk-batuk serta dahak yang berlebihan.

Sebenarnya orang mungkin sudah berusaha untuk berhenti merokok.  Namun faktor lingkungan terkadang menjadi kendala.  Usaha pun banyak dilakukan orang seperti beralih ke rokok elektrik, namun sebenarnya rokok elektrik tidak direkomendasikan untuk menghentikan rokok, juga keamanannya dalam jangka panjang masih belum diketahui secara pasti.  Jadi memang alternatif terbaik sebaiknya BERHENTI MEROKOK. 

Sekarang banyak usaha untuk berhenti merokok yang aman dan sehat.  Seperti
di RSUP Persahabatan disediakan klinik khusus untuk berhenti merokok yang bertugas untuk :
- Mempromosikan bahaya rokok terhadap kesehatan, dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan ke semua kalangan masyarakat.
- Layanan konseling untuk berhenti merokok.
- Memberikan pelatihan untuk tenaga kesehatan.
- Mendatangkan Narasumber dari Kementrian Kesehatan.
- Melakukan Penelitia-penelitian.

Wawancara Pasien PPOK di RSUP Persahabatan


                       
bpk. nurhali ( menggunakan kursi roda )


Kami bertemu dengan salah satu pasien penderita PPOK yaitu Bapak Nurhali usia sekitar 50 tahunan. Beliau sudah 2 tahunan ini menjalani pengobatan intensif dan tidak bisa lepas dari obat-obatan, karena mennderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).  Bapak Nurhali ini sudah merokok sejak usia 17 tahun.  Dan berhenti merokok sekitar 5 tahunan ini karena merasakan sakit pada pernafasannya.  Sudah beberapa kali keluar masuk Rumah Sakit.  Karena sudah kehabisan obat-obatan dan tidak melakukan berobat kembali.  Faktor lingkungan teman-teman yang masih merokok sehingga terpapar asapnya secara tidak langaung juga karena terpapar debu.  Karena memang pekerjaan sebagai tukang batu yang memicu penyakit pak Nurhali kembali kambuh, yang akhirnya segera dibawa ke RSUP Persahabatan. 

Setelah merasakan penyakit ini, Pak Nurhali pun berkata bahwa beliau kapok untuk dekat-dekat dengan rokok, yang menyebabkan sekarang beliau sangat terbatas dalam menjalani aktivitasnya.

Jadi ingat dengan pengalaman bapak saya sendiri.  Beliau merokok setiap hari hampir 2 bungkus.  Belum ditambah dengan minum kopi 2-3 kali sehari.  Sampai akhirnya usia 60an bapak divonis terkena penyakit jantung.  Beliau harus melakukan pemasangan ring untuk jantungnya.  Alhamdulillah bapak sekarang menyadari bahaya merokok dan pentingnya perilaku dan gaya hidup yang sehat.

Terlihat nyata bahwa rokok membuat dampak yang sangat buruk bagi kesehatan dalam waktu jangka panjang.
Perokok yang aktif akan merasakan gangguan penyakit setelah 20 tahun menghisap rokok, untuk awal-awalnya perokok tidak merasakan gangguan apapun.  Mungkin saat itu perokok merasa sehat-sehat saja dengan merokok, namun kenyataannya sedikit demi sedikit rokok menggerogoti kesehatan hingga zat racun yang terkandung dalam rokok sudah banyak menumpuk dalam organ tubuh.

Begitu berbahayanya merokok untuk kesehatan.  Dan pastinya masih banyak lagi penyakit lainnya yang lebih berbahaya dikarenakan rokok.

Jadi? Kapan kamu memilih untuk merhenti merokok?
Segeralah berhenti Merokok sebelum terlambat.

Untuk informasi lebih lanjut bisa kunjungi :
Instgram : @p2ptmkemenkesri
Twitter : p2ptmkemenkesRI
Website : http://p2ptm.kemkes.go.id/


                       
kunjungan ke rsup persahabatan


#CegahPTM

Tidak ada komentar: