Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat sebuah pendidikan tradisional ataupun modern yang banyak ikut andil dalam pengembangan pendidikan Islam. Keberadaan pesantren sangat dibutuhkan masyarakat dikarenakan telah dipercayai bahwa pesantren adalah tempat yang banyak mencetak para santri menjadi pribadi yang baik dan bermoral tinggi.
Mereka juga diajarkan untuk menjaga sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran agama, seperti jujur, disiplin, tolong-menolong, dan menghormati sesama.
Ada beberapa pesantren yang mengajarkan pertanian kepada santri. Dalam pesantren, santri belajar berbagai hal tentang pertanian, seperti cara mencangkul, memanen, dan merawat tanaman dan ternak.
Pesantren mengajarkan pertanian untuk memupuk kemampuan santri agar mereka siap saat kembali ke rumah. Santri yang bisa bertani dan berternak diharapkan memiliki bekal yang cukup untuk berjuang di tengah masyarakat.
Dalam pesantren, santri belajar pertanian secara mandiri, termasuk membuat pupuk. Dengan cara ini, diharapkan hasil panen akan meningkat dan tidak kalah dengan biaya yang dikeluarkan
Dan, para santri memang seyogyanya tidak bisa terhindarkan dari dunia pertanian. Pertanian merupakan hajat hidup manusia di sepanjang usianya. Tidak ada tani bisa dibilang tak ada yang bisa dimakan. Dengan demikian pertanian harus terus lestari
Anggapan Profesi Petani Tidak Memiliki Masa Depan Cerah
Meskipun pertanian dan peternakan adalah sektor yang fundamental profesi petani sering dianggap tidak memiliki masa depan emas. Minat generasi muda pada pertanian dan peternakan juga semakin rendah dan bisa diharapkan sebagai mata pencaharian. Melihat langsung fenomena ini, Rizki Hamdani bertekad mengubah paradigma tersebut dan meyakinkan generasi muda bahwa kedua profesi itu juga menjanjikan penghasilan yang baik.
Sarjana Kesehatan Publik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu mengembangkan sistem pertanian terpadu atau integrated farming sistem ( IFS ) Dan sebab dekat dengan komunitas pesantren, Rizki memutuskan untuk membina para santri di pondok pesantren. Rizki memulai dengan program pertanian terpadu bekerja sama dengan Ahmad Habibul Amin, pengasuh pondok Fathul Ulum di Jombang, Jawa Timur pada tahun 2017
Kelompok Santri Tani Millenial ( KSTM )
Sumber foto : tribunmadura.com |
Program yang diusung oleh Rizki adalah Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM). KSTM adalah sebuah kelompok wirausaha yang berisikan santri-santri yang ada di Jombang, Jawa Timur.
Kelompok Santri Tani Millenial ( KSTM ) dirintis oleh Rizki untuk memberdayakan para santri yang menggunakan integrated farming system (IFS) ini memudahkan para santri dalam melakukan kegiatan kewirausahaan. Adanya KSTM mengajak para santri di pondok pesantren untuk melakukan banyak kegiatan seperti bertani, beternak lele, dan sebagainya, hingga saat berkembang menjadi puluhan kelompok Santri Tani yang tersebar di Jombang, Jawa Timur.
Bukan hal yang mudah bagi Rizki untuk mengajak para santri muda untuk bertani dan beternak. Banyak santri yang merasa bosan, gagal dalam berkegiatan, atau tergoda menekuni kegiatan. Tanpa patah semangat, Rizki menggandeng para Kiai pondok untuk meyakinkan para santri, dan melalui wejangan dari para Kiai, Santri diyakinkan bahwa memiliki keterampilan seperti bertani, beternak, atau budi daya ikan bisa menjadi alternatif setelah keluar dari pondok.
Perjalanan yang cukup berliku membuahkan hasil. Setelah disediakan fasilitas pasca panen, kelompok tani mengalami peningkatan pendapatan dan diberikan kesempatan mengurus sertifikasi halal dalam pemotongan hewan untuk kelompok perternak unggas.
Sumber foto : penamerahputih.com |
Program Unggulan Ngaji Tani
Mengaji yang diselingi dengan edukasi mengenai pertanian maupun peternakan yang diprioritaskan untuk santri berusia 15 ke atas dengan tujuan mereka bisa mengembangkan keterampilannya lebih jauh lagi dengan cara diminta mendesain inovasi pangan baru yang memakai lahan seluas 1,5 meter x 2,5 meter
Prinsip Zero Waste
Prinsip zero waste diterapkan dengan memanfaatkan limbah peternakan sebagai pupuk organik untuk lahan pertanian. Untuk itu diharapkan program Kelompok Santri Tani Millenial bisa terus berjalan di sejumlah pesantren karena merupakan salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Strategi untuk bisa menarik minat para santri untuk mencoba menjadi wirausaha dilakukan oleh Rizki dengan cara mengajak mereka berpraktek simulasi beternak atau bertani.
Sistem pertanian terpadu yang telah melahirkan petani milenial ini telah masuk kurikulum pesantren. Dengan ini pesantren memiliki potensi sebagai saluran menciptakan regenerasi petani.
Sumber foto : kompas.id |
Rizki Hamdani dari Jombang, Jawa Timur, adalah sosok Penerima Apresiasi
Satu Indonesia Awards 2020 bidang lingkungan yang telah melahirkan petani milenial dari pesantren untuk meningkatkan produktivitas pertanian baik secara lokal maupun skala nasional.
Rizki Hamdani menjadi semangat untuk bangkit bagi para generasi muda supaya berani melakukan perubahan kecil di lingkungan sekitarnya, tetapi memberi perbedaan
Santri memang harus serba bisa sebagai bekal kelak saat berjuang di tengah masyarakat.
ASTRA mengapresiasi orang-orang yang berkontribusi dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan untuk kepentingan bersama yang lebih baik.
Apresiasi ini diberikan kepada anak bangsa yang senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat melalui lima bidang, kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut
Untuk informasi lebih lengkap tentang SATU Indonesia Awards dapat diakses melalui www.satu-indonesia.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar