Minggu, 03 November 2019

Connect 2019 : Akses Yang Leluasa Terhadap Ekonomi Digital Untuk UMKM Hingga Teknologi dan Platform untuk Memulai Bisnis Untuk Memanjakan Startup


                       
hadir di Connect 2019



Siang  itu  aku  belanja  ke  warung tetangga,  berniat  membeli  barang  kebutuhan  rumah  tangga  seperti : minyak,  gula,  beras,  dan  lainnya.   Aku memang  rutin belanja  ke  warung  tetangga, karena  harga-harganya yang  bersaing,  barang  tersedia,  dan  yang  pasti  dekat  dari  rumah.

Terjadi  percakapan  antara  aku  ( pembeli  = P)  dan Pemilik  Warung ( PW).

P.    : Assalamu'alaikum  bu..bu.. mau  belanja!
PW : Owh  iya  bu,  mau  belanja  apa?
P    :  Biasa  bu,  minyak  2 liter,  beras  5 kg,  gula  1 kg,  kecap 1 botol,  sama  sabun  cuci  yah  bu!
PW : sebentar  bu  saya  catat  dulu  (sambil  ambil  sobekan  bekas  kardus,  lalu  menulis  catatan belanjaanku  dan  sekalian  harganya  )
P    : Berapa  semuanya  bu?
PW : Seratus  dua puluh  lima  ribu,  bu  (hanya  itungan  kasar  hehehhe)
P    :  ini  uangnya  bu!
PW : Terima kasih  bu,  sering - sering  belanja  di  sini  yah  bu,  makin  sepi  nih!   Pada  belanja  online  kayaknya  nih  ibu -ibu  yang  lain  ( sambil  agak  sedih)
P    : Insya Alloh  , Bu  ( jawabku  sambil  berlalu  pulang  ).

Maraknya  bisnis  online, memang  membuat  geliat  ekonomi semakin  terasa  bersaing.   Para  pelaku  2019 – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ) seperti warung  tetanggaku  ini  kalah  dengan bisnis  online  yang  tentunya  dengan  mudah  pemasarannya.   Tekhnologi  digital  sangat  berperan  disini.   Padahal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan penopang ekonomi nasional. Jumlahnya meliputi 60 juta di seluruh Indonesia. Namun demikian mereka pada umumnya masih mengalami hambatan akses baik terhadap finansial, informasi, maupun juga akses terhadap pasar yang lebih besar.


                       
bersama  bloggercrony community 


Beberapa  waktu  lalu, atas  undangan  dari  BloggerCrony Community , aku berkempatan  mengikuti acara  Connect  2019, yang  berlangsung tanggal  30-31 Oktober  2019, Di Hall  B Jakarta  Convention Center  ( JCC), Senayan.

CONNECT 2019 adalah ajang konferensi dan eksibisi yang diselenggarakan oleh Traya, penyelenggara pameran yang sudah pengalaman bertahun-tahun dalam bidangnya, bersama Kitatama, sebuah event management yang fokus pada konferensi teknologi dan transformasi digital UKM.

Saat  itu aku mengikuti  diskusi yang  bertajuk " Synergic Collaboration among Corporates, Startups,  SMEs,  & Government"


                       
Connect  2019
                 

Warung  Pintar

Agung Bezharie (Co-Founder/CEO Warung Pintar), mengatakan  bahwa UMKM  pada  umumnya  masih mengalami hambatan akses baik terhadap finansial, informasi, maupun juga akses terhadap pasar yang lebih besar. 

Lebih  lanjut,  Agung  membeberkan  bahwa masalah  pemilik  warung seperti :
1. Pencatatan   transaksi yang  asal  di  kertas ( sobekan  kardus)
2. Masalah  barang yang  tidak  konsisten
3. Tidak  adanya  akses  ke  finasial  bank
Untuk itulah Warung Pintar (Warung Pintar) lahir. Warpin lahir berangkat dari statistik bahwa dari UMKM di seluruh Indonesia yang sejumlah 60jt, 90%-nya adalah usaha mikro. Warpin melihat peluang untuk meningkatkan performance usaha mikro tersebut melalui pembukaan akses.

Kelontong, Gerobak, Warkop, Pangkalan Ojol, atau Apapun Jenis Usahamu semua bisa #TumbuhBarengWarung

Warung Pintar adalah perusahaan teknologi yang mentransformasi warung di Indonesia yang menyediakan program yang memungkinkan Juragan terus bertumbuh sesuai dengan jenis usahanya.  Mulai dari kemudahan pesan barang, monitor kemajuan usaha, pendampingan dengan berbagai teknologi pendukung usaha, kegiatan komunitas dan edukasi, hingga kesempatan untuk renovasi warungmu.

Keuntungan  Warung Pintar :
1. Terus  Untung,  karena  dapat  harga  gudang  dan  promo.
2.  Tepat  Waktu, barang  dagangan  dikirim  secara  akurat serta  bebas  ongkir.
3. Tukar  Poin,  pembelanjaan  bisa  dapat  diskon  dan  hadiah.
4. Tambah  Pintar,  dengan  tekhnologi  pendukung  usaha dan  program  edukasi.
Wah  ini  cocok  banget  buat  para  pelaku mikro  ekonomi  agar  bisa  bersaing.  Untuk  informasi lebih  lanjut  bisa  di  cek  di
web  : www.warungpintar.co.id

Dalam kata penutupnya,  Agung  mengatakan " Satu  visi  untuk  merah  putih  sehingga  kita  bisa  berkolaborasi bersama-sama".


Rumah  Kreatif  BUMN

Berbagai upaya untuk memberikan akses terhadap UMKM, terutama akses terhadap digitalisasi juga telah banyak dilakukan oleh banyak pihak.

Pendirian Rumah Kreatif BUMN yang merupakan kolaborasi BUMN untuk menghadirkan akses kepada dunia digital kepada UMKM di berbagai daerah. Bank Mandiri dan Telkom merupakan dua BUMN yang banyak terlibat dalam program digitalisasi UMKM ini.

Hery Sofiaji (AVP Micro Development and Agent Banking Group Bank Mandiri) dalam forum tersebut menyampaikan bahwa Bank Mandiri telah menyalurkan kredit lebih dari Rp 150 triliun kepada UMKM, 47 triliun di antaranya potensial diberikan kepada UMKM yang bersifat digital.
Selain ikut memodali UMKM atau startup, Bank Mandiri juga terjun ke dalam industri fintech lending, dengan cara melakukan “co-opetition”, kompetisi dalam kooperasi, dengan fintech lain. Jadi, kehadiran fintech bagi Bank Mandiri tak dipandang semata-mata sebagai kompetitor yang tidak bisa diajak bekerja sama. Hery  menuturkan  bahwa  ada peluang sekaligus tantangan dalam industri fintech.  Dalam  hal  ini  Bank  mandiri capital  yang  akan  memberikan modal untuk  para  fintech.

Bank  Mandiri  menggandeng  seperti  :
Amartha,  Koinworks,  Bukalapak,   Crowde untuk  bekerjasama  dalam  pemberian  pinjaman  di  sektor pertanian,  perikanan,  juga sektor  produksi.

BUMN  lainnya  yang ikut  berperan  dalam  Rumah  Kreatif  BUMN  adalah  Telkom.
Telkom yang juga telah dikenal sebagai perusahaan berlatarbelakang teknologi digital juga telah membangun lebih dari 50 unit Rumah Kreatif BUMN. Dalam mewujudkan visi untuk menjadi salah satu lokomotif pengembangan ekonomi digital, Telkom berkiprah melalui berbagai program, salah satunya melalui program inkubator bisnis “Indigo” dan digital valley di 4 kota di Indonesia. Melalui program inkubasi ini, diberikan bantuan pendanaan dan akses pasar kepada para startup binaan.

Joddy Hernady (EVP Digital & Next Business Telkom Group) mengatakan  bahwa dalam perkembangannya, kualitas startup sangat variatif sehingga dibutuhkan asistensi yang lebih intens. Untuk itu dibangun DILO di berbagai tempat di seluruh Indonesia.
Lebih  lanjut Pak  Jody  mengatakan  bahwa BUMN  dalam  hal  ini  Telkom,  berinisiatif  menggerakkan  UMKN  untuk  Go  Global. Diharapkan  UMKN bisa  sebagai  imam pendorong ekonomi Indonesia.  Sehingga  terbentuk  UMKM yang:
• Go  modern
• Siap  digital
• Siap  online


STARTUP

Untuk  sesi  selanjutnya  diskusi  bertajuk "Tips  for  SMEs on Increasing  Profits Trough Social  Media " bersama Fariz Egia  Gamal ( Owner  Mister  Brewok)  dan  Ridho  Khusnul  Fadhil ( CEO Humblezing)

                       
Connect 2019


Untuk memulai berbisnis dalam menyongsong ekonomi digital, orang tak perlu lagi sendirian memikirkan aspek teknologi. Sudah banyak platform dan penyedia teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis, layanan, atau aplikasi yang makin mudah digunakan.

Para startup yang sama sekali buta akan teknologi digital bisa memanfaatkan layanan pengembangan teknologi dan user interface dari nol. Para startup bisa memilih fitur-fitur yang ingin dikembangkan pada saat mulai.

Transformasi digital juga memungkinkan orang dengan bakat-bakat dan kemampuan khusus untuk bisa menemukan pekerjaan yang paling sesuai baginya melalui platform penyedia informasi lowongan kerja paruh waktu.


Mister  Brewok

Misterbrewok merupakan portal one stop shop untuk kebutuhan mens grooming pria sejak Januari 2015. Berawal dari menjual penumbuh brewok seperti Minoxidil dan Biotin, kini Misterbrewok mencoba untuk mengkurasi produk-produk mens grooming terbaik yang kalian bisa dapatkan di website ini. Semua produk yang dijual merupakan pilihan terbaik yang ada di market.

Nah  untuk urusan promo produk dan layanan banyak platform yang makin mempermudah yaitu melakukan promo di media sosial, seperti Facebook dan Instagram.  Untuk  Instagram  Mister  Brewok  bisa  dilihat  di  : @MisterBrewok.
Fariz Egia Gamal (Owner Mister Brewok) mengatakan  bahwa akuisisi customer baru sangat penting,  harus sisihkan budget untuk promote di media sosial.  Harus  tahu  target  pasarnya.

Gamal  lebih  lanjut  menjelaskan  bahwa jualan sebenarnya bukan  terpaku pada produknya,  akan tetapi  bagaimana respon dari  customer  setelah  pakai  produk  ini.  Jadi  memantain Before - after  nya.

Melihat  follower  di Instagram  @MisterBrewok  yang  mencapai  108ribu,  membuktikan  bahwa  promosi  produk  dari Mister Brewok  bisa  tepat  sasaran. 

Promosi  nya  dilakukan  dengan
mengadakan  survey,  giveaway , juga  rutin menanyakan sama  follower nya  sehingga  tercipta  saling  timbal  balik.

Menurut  Gamal,  paid  promo yang  bagus  yaitu begitu  punya  content  yang  menarik, langsung  paid  promote di platform  instagram. Content  yang  tepat yaitu bawa produk  yang ditawarkan harus  benar-benar menjawab  kebutuhan.   Satu  lagi
jangan  lupa  menyiapkan spare  budget  untuk  paid  promote ini, pungkas  Gamal.

 
Humblezing  @Humblezing

Untuk urusan promo produk dan layanan,  banyak platform yang makin mempermudah. “Kita harus melakukan promo di media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Namun tetap saja ads di medsos itu harus hanya sebagai pelengkap saja, yang lebih penting lagi adalah engagement dengan customer,” tutur Ridho Khusnul Fadhil (CEO Humblezing).

Cek  instagram  Humblezing  @Humblezing.   Humblezing  memasarkan produk Clothing  line.  Follower  103ribu  tidak membuat  Humblezing  berhenti  dan  stag  ditempat.  Harus  tahu  target  pasarnya. Bisa  dilihat di Humblezing insight . Jadi  meningkatkan   view  dari  instagram , harus  tetap dimaintain dan  terus ditingkatin.  Nah  untuk next  tahun 2020 , Humblezing  akan menyasar  segmen Youtube  untuk  promosi  selanjutnya.

Hmmm..  Begitu  banyaknya platform  yang memanjakan  startup,  dengan  mudah  kita  bisa  menggunakannya.   Kamu  bisa  memulai  bisnis  startup  kamu dari  sekarang.  Mau  bisnis  apa?  Tetapkan budget, segmen  pasar, target,  dan lainnya.   Gunakan  platform sebijak  mungkin  dan  rasakan keuntungan  mudahnya  menggunakan digital dengan  leluasa untuk  kemajuan  bisnismu.

Owh iya  untuk  Infrasruktur tidak boleh dilupakan. Tanpa infrastruktur, segala macam pembicaraan tentang Revolusi Industri 4.0, misalnya, tidak akan jalan. Untuk itulah masyarakat perlu  diberdayakan terutama di pelosok, agar tidak perlu menunggu pemerintah untuk mengembangkan ekonomi digital sampai kondisi yang sempurna. Mereka bisa proaktif untuk membuat infrastruktur sendiri, misalnya dengan melalui Bumdes atau koperasi desa membikin ISP (Internet Service Provider) sendiri. Di atas jaringan ISP desa tersebut nantinya akan terbangun bisnis dan ekonomi digital.

UMKM mempunyai akses  yang  leluasa terhadap  ekonomi  digital.  Para pelaku  startup  pun  bisa  merasakan enaknya menggunakan teknologi dan platform untuk memulai bisnis.

Informasi mengenai CONNECT 2019 bisa dilihat di https://connectindonesia.id/

3 komentar:

Indri astuti mengatakan...

Ini memang yang sering terjadi di masyarakat, warung kecil masih tertinggal padahal jika mau mengikuti perkembangan jaman dengan dunia digital warung ini pasti bertahan

hendro mengatakan...

Wah memang era nya serba digital....boleh juga nih warung digital Spt ini supaya tetep bisa bersaiang...di era global spt spt sekarang

Ika mengatakan...

menarik sekali ya jika warung digital untuk dikembangkan. Thanks mom untuk share tentang info ini