Selasa, 05 November 2019

Mengenali Stroke dan Cara Menghindarinya


                   
memperingati hari stroke  sedunia


Stroke sebagai  bagian  dari  penyakit  kardioserebrovaskular yang  digolongkan  kedalam  penyakit  katastropik karena  mempunyai  dampak  luas secara  ekonomi  dan  sosial.

Stroke bukanlah penyakit yang datang tiba-tiba melainkan ada faktor risiko & menjadi common respector seperti diabetes, hipertensi, pola makan yang buruk, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, alkohol, narkotika.

Saat ini penyakit stroke menyerang pada usia produktif, sekitar pada usia 35 tahun termuda di Indonesia. Stroke bisa menjadi bom waktu di masa depan jika tidak ditangani dengan baik.


                       
saya  hadir  di  kemenkes


Dalam  rangka  memperingati  Hari  Stroke  Sedunia,  yang  jatuh  pada  tanggal  29 Oktober,  Kementrian  Kesehatan  menggelar  bincang-bincang  bersama  para Blogger Kesehatan.   Dan  saya  berkesempatan  menjadi salah  satu pesertanya.

Acara  bincang -bincang ini  bertajuk :
"Hari  Stroke  Sedunia 2019
OTAK  SEHAT,  SDM UNGGUL"

Bersama  narasumber :
1. dr. Cut Putri Arianie, MH. Kes, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM).
2. DR. dr Alrasyid Sp.S(K) Sekretaris  Pokdi Stroke  Perdossi


                       
ki-ka : dr. Alrasyid,  dr.  Cut,  moderator 


dr. Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) mengatakan, stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan penyebab disabilitas nomor tiga.

dr. Cut mengatakan bahwa Kemenkes RI telah melakukan tindakan promotif preventi utk cegah Stroke yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga mengenali gejala Stroke, meningkatkan awareness masyarakat, serta lakukan pencegahan dini.

Selain itu, kemenkes RI mengupayakan kesehatan berbasis masyarakat lewat desa & Posbindu. Di Posbindu, kader-kader dilatih agar bisa mendeteksi dini, mengupayakan pengobatan ditingkat primer & sekunder serta bisa diakses melalui BPJS.


                     
pencegahan  dan  pengendalian  stroke


Data Riskesdas 2018 prevalensi stroke 10,9 per mil, tertinggi di Provinsi Kaltim (14,7 per mil), terendah di Provinsi Papua (4,1 per mil). Data menunjukkan 1 dari 4 orang mengalami stroke, jangan sampai kita menjadi satu diantaranya.

Ada 3 gejala utama stroke yang mudah untuk diingat, seperti:
1. Face (wajah).
Wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
2.  Arms (lengan).
Orang dengan gejala stroke tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami  kelemahan
3. Speech (cara bicara).
Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita terlihat sadar.

Stroke dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan lain yang dapat membahayakan nyawa.
antara lain tandanya yaitu:
1. Deep vein thrombosis atau penggumpalan darah di tungkai.
2. Hidrosefalus akibat menumpuknya cairan otak di dalam rongga otak.
3. Disfagia atau gangguan refleks otot saat menelan.

Secepatnya jika ada orang yang memiliki gejala stroke harus cepat dibawa ke RS karena kalau semakin cepat mengatasinya maka akan minimal mengalami kecacatan permanen.


Mengenali Stroke Deteksi Dini dan Pengendalian Faktor Risiko Stroke yang disampaikan oleh DR. dr Al Rasyid Sp. S (K) dari departement Neurologi FKUI RSCM

Ada dua tipe Stroke yang pertama tipe sumbatan dan yang kedua tipe pendarahan.

Menurut  WHO tahun  2014, stroke   adalah  terputusnya  aliran darah  ke  otak,  umumnya  akibat pecah  pembuluh  darah  keotak atau karena tersumbatnya  pembuluh  darah  ke  otak sehingga  pasokan  nutrisi dan  oksigen  ke otak  berkurang.


                       
mengenali stroke


Gimana sih cara mengenali gejala Stroke?

Caranya mudah, ingat selalu slogan SeGeRa Ke RS. Jika sudah ada tanda-tanda tersebut, segera bawa ke Rumah Sakit.

SeGeRaKeRS FAST:
• Arm weakness
• Speech difficulty
• Time to call

Kelumpuhan pada bagian tubuh sebaiknya diperiksa oleh dokter spesialis rehabilitasi medik yang nantinya akan menyusun rencana fisioterapi.

Fisioterapi biasanya akan dimulai setelah kondisi kesehatan pasien stabil. Postur tubuh dan keseimbangan adalah hal utama yang akan diperbaiki.

Pasien akan menjalani sesi fisioterapi secara rutin oleh fisioterapis dengan durasi yang semakin meningkat seiring pulihnya kendali dan kekuatan otot pasien.

DR. dr Alrasyid Sp.S(K) menjelaskan juga  untuk mencegah stroke ada beberapa hal yang harus di pahami terutama tentang  faktor resiko stroke.

Faktor  risiko  adalah  hal-hal yang bisa mempercepat  terjadinya serangan  stroke.  Yaitu  yang  bisa  diubah  dan  tidak  bisa diubah

Faktor risiko  yang  tidak  bisa  diubah : umur,  jenis  kelamin,  ras  tertentu, genetik  ( riwayat  keluarga  )

Faktor  risiko  yang  bisa  diubah :
Hipertensi,  diabetes  melitus,  obesitas,  dislipidemia .

Pengendalian  faktor  resiko:
- deteksi  dini  faktor  resiko
- promosi hidup  sehat
Dengan  cara  :
Dari  diri  kita  sendiri  ( orang  kesehatan)
Keluarga
Kantor : kementrian,  RS
Penerapan  PNPK/PPK stroke

Sudahkah mengecek faktor genetik dalam keluarga? Apakah ada riwayat diabetes, darah tinggi dan penyakit lainnya. Hal ini berpengaruh, sehingga bisa lebih waspada.

Jangan pasien yang terkena serangan stroke langsung ditangani sendiri dengan ditusuk jari, dipencet telinga dan  sebagainya . Harus langsung bawa ke tenaga medis, segera ditangani dalam waktu kurang dari 2 jam
agar diminimaliskan terjadinya cacat permanen.


                       
pencegahan  stroke


Agar terhindar dari Stroke, Kemenkes RI mengajak untuk membudayakan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) dengan :

1. Rutin beraktivitas fisik
2. Rutin mengonsumsi buah dan sayur
3. Cek kesehatan berkala

Selan itu, aplikasikan juga perilaku CERDIK yaitu :
1. Cek kesehatan secara teratur
2. Enyahkan Asap Rokok
3. Rajin aktivitas fisik/olahraga
4. Diet sehat gizi seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola Stress


Testimoni Pasien Stroke


                       
ibu  heni  dan  pak  iwan


Dalam  bincang  kali  ini hadir juga Pak iwan Budiwibowo ( 46thn ) yang pernah pengidap stroke setahun yang lalu saat sebelum hari raya. Jam 3 pagi terbangun, tangan tidak bisa dkgerakkan. Karena teringat pernah mendengar cerita temannya tentang stroke, pak Iwan langsung bergegas ke RS. PON ( Pusat Otak Nasional).   Karena penanganan yang  cepat,  Alhamdulillah sekarang  pak  Iwan  sembuh  dan  bisa  beraktivitas  kembali.

Demikian  juga  dengan  ibu Heni, beliau  bercerita  saat  sedang  berbincang  dengan  tetangga,  merasakan  kesemutan dan  kebas,  langsung  dibawa  ke RS. POM juga.  Jadi  beliau adalah orang yang berhasil sembuh karena langsung di bawa ke rumah sakit.

Penanganan yang cepat akan menyelamatkan pasien Stroke. Demikian testimoni dari pasien Stroke.

Ngeri  banget kan,  jangan  sampai kita, keluarga,  dan  orang -orang  yang  kita  sayangi sampai  terkena  stroke. 

Kalau kita mau, kita bisa dapat banyak cara untuk hidup sehat.  Salah satu cara yang paling mudah untuk menghindari penyakit stroke, adalah dengan berolahraga.
Bagi  yang sibuk kerja dan tidak sempat berolahraga, kita bisa perbanyak jalan didalam kantor

Perbanyak aktivitas fisik,minimal jalan pagi 20 menit sehari. Mengganti konsumsi nasi dengan talas.

Mengingatkan kembali, untuk mencegah stroke, dokter menyarankan untuk melakukan yaitu :
1. Tingkatkan konsumsi, sayur, dan buah
2. Hindari asap rokok
3. Cek kesehatan secara rutin
4.Berolahraga secara teratur, misalnya aerobik 3x seminggu
5.Kurangi makanan asin/ bergaram

Karena untuk mengendalikan stroke sebaiknya dimulai dari diri sendiri baru kekeluarga, kantor.  Jika sudah terlambat maka akan susah penanganannya .

Cek kesehatan secara teratur sesuaikan juga dengan kondisi tubuh. Bagi orang yang obesitas bisa 1 bulan sekali. Bagi yang berat  badannya  normal 3 bulan sekali.

Nah, mulai sekarang yuk hidup sehat, karena sehat dimulai dari diri sendiri.

 
                       
#haristrokesedunia2019  #tanpastrokeSDMunggul


4 komentar:

Indri astuti mengatakan...

Aku baru tahu loh bun ada hari stroke sedunia, dan makasih banget ilmunya tentang gejala dan pencegahannya, soalnya ini sering terjadi di lingkungan sekitar kita

Nia mengatakan...

Wah aku jadi tahu cara mencegah penyakit stroke, makasih infonya

Ika mengatakan...

materinya sangat bagus dan baru sadar klo Stroke itu ada tipe nya. semoga dengan adanya ulasan ini membuat masyarakat semakin sadar tentang artinya kesehatan.

hendro mengatakan...

Makasih sharingnya...bisa sya tularkan kesaudara dan temen2 nih...biar mereka juga paham...